Mahfud MD Belum Tahu Konsepnya
Sementarai itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan ( Mankopolhukam) Mahfud MD menaggapi klaim Partai Gerindra soal konsep pertahanan Prabowo Subianto yang disebut telah diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Mahfud MD, Presiden Jokowi belum pernah menyampaikan hal itu kepadanya.
"(Pak Jokowi,red) tidak pernah menyampaikan itu," ujar Mahfud MD saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
• Diingatkan Ryamizard Ryacudu, Prabowo : Tugas Menhan Sangat Berat
• Sebut Prabowo Bakal Tak Kritis Lagi, Adian Napitupulu Bikin Arief Poyuono Bereaksi Keras : Bisa !
Lebih jauh, Mahfud MD mengaku belum tahu apa isi konsep pertahanan Prabowo yang disebutkan Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Alasannya, Prabowo belum memaparkan konsep tersebut langsung kepadanya.
"Belum tahu, kan belum paparan ke saya," katanya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut mengatakan jika konsep itu benar-benar sudah disetujui Jokowi, berarti konsep tersebut dinilai sudah sesuai dengan program dan Nawacita Jokowi.
Sebab, lanjut Mahfud, jika konsep itu dianggap Jokowi tak sesuai dengan Nawacita, bisa dipastikan tidak akan disetujui Presiden.
"Saya kira konsepnya pasti sesuai dengan Nawacita, gitu saja. Kalau tidak sesuai kan tidak bisa disetujui, kalau presiden sudah menyetujui berarti sudah sesuai," jelasnya.
Alasan Pilih Prabowo Jadi Menhan
Presiden Joko Widodo mengungkap alasan mengapa memilih rivalnya di pilpres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto, sebagai Menteri Pertahanan."Kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotong royong," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Jokowi menjelaskan, di Indonesia tidak ada yang namanya oposisi seperti di negara lain.
Demokrasi Indonesia adalah demokrasi gotong royong.
Oleh karena itu, Jokowi tidak masalah rivalnya masuk kabinet.