Video Pesan Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional, Ridwan Kamil hingga Dian Sastro Tanggapi Begini

Penulis: Mohamad Afkar S
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isi lengkap pidato Nadiem Makarim untuk guru

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Teks pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk menyambut Hari Guru Nasional viral sejak beberapa hari lalu,.

Teks pidato Nadiem Makarim untuk Hari Guru Nasional itu beredar di media sosial Twitter hingga Instagram.

Akun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) nampak menjadi yang pertama mengunggah teks pidato Nadiem Makarim itu.

Teks pidato Nadiem Makarim untuk Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin (25/11/2019) hanya terdiri dari dua halaman.

Isinya pun nampak mudah dipahami.

Tak pelak teks pidato Nadiem Makarim itu pun langung viral di media sosial.

Isi pidato untuk Hari Guru Nasional mendapat beragam respon dari pengguna media sosial.

Selebritis hingga pejabat daerah bahkan turut mengomentari teks pidato Nadiem Makarim yang viral itu.

Dalam isi Pidatonya, Nadiem Makarim menyampaikan pesan untuk para guru.

Setidaknya ada lima pesan yang disampaikan Nadiem Makarim pada Hari Guru Nasional ini.

Berikut isi lengkap pidato Nadiem Makarim untuk Hari Guru Nasional:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Rahayu,

Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah.Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,

#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Shalom,

Om Santi Santi Santi Om,

Namo Buddhaya, Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim.

Naskah pidato tersebut dibacakan Nadiem Nakarim melalui sebuah video yang diunggah kanal YouTube Kemendikbud RI.

Video tersebut diber judul "MERDEKA BELAJAR, GURU PENGGERAK - Pidato Mendikbud untuk Hari Guru Nasional 2019".

 

Tanggapan Ganjar Pranowo

Banyak pihak ikut mengomentari pidato dari Nadiem Makarim tersebut, satu di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar ikut memberi tanggapan melalui akun twitter pribadinya @ganjarpranowo, hingga mendapatkan 3.794 komentar, 3.100 Retweet, dan 6.500 Like dari warganet.

Ganjar menuturkan kepada warganet untuk menyimak baik-baik isi pidato dari Nadiem Makarim yang isinya menjelaskan langsung kepada persoalan yang selama ini ada dalam dunia pendidikan.

"Pidato pak Mendikbud ini 2 lembar... isinya langsung pada persoalan.

Kalau dibacakan dalam upacara pasti cepat selesai.

Simak baik2 isinya! Apa komentarmu?" cuitnya pada Sabtu (23/11/2019) siang.

Ridwan Kamil sebut isi pidato Nadiem Makarim lebih personal

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (25/11/2019).

Ditanya soal isi pidato Nadiem, Emil berpendapat pidato tersebut membawa rasa simpati kepada para guru di Indonesia.

"Pesannya memang lebih personal ya, memberikan rasa simpati kepada guru yang seringkali banyak kendala dalam mengembangkan kreativitas," ucap Emil saat ditemui usai upacara seperti dikutip Kompas.com.

Dalam pidato itu, kata Emil, Nadiem juga mengajak para guru untuk membuat situasi belajar yang menyenangkan.

Tak hanya urusan menghafal, tetapi menciptakan kegiatan belajar mengajar yang interaktif.

Emil pun menangkap pesan yang disampaikan Nadiem dalam pidatonya.

Karena itu, kata dia, Pemprov Jabar akan menerjemahkan gagasan itu dalam sebuah kurikulum yang tak monoton.

"Jadi perubahan itu yang disampaikan dalam pidato Pak Mendikbud. Dan saya kira nanti akan terjemahkan yang dimaksud supaya intinya tidak hanya monoton dengan kurikulum yang kebanyakan mungkin menghafal dan gurunya terbebani administratif yang akhirnya waktu untuk berkreativitas dalam belajar mengajar menjadi kurang," ungkap Emil.

Meski demikian, pidato Nadiem banyak mendapat kritikan dari pengamat pendidikan yang meragukan implementasi dari isi pidatonya.

Menurut Emil, hal tersebut lumrah karena gagasan baru selalu mengundang beragam pendapat di masyarakat.

"Setiap gagasan baru yang keluar dari zona nyaman selalu ada dinamika skeptisme. Jadi hidup mah harus optimistis, saya mendukung Pak Menteri."

"Masalahnya kan bahasanya terlalu umum, belum diterjemahkan dalam hitungan jam, teknisnya seperti apa. Saya kira itu kewajiban kami sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah tentu kita akan menerjemahkan (program) dari Pak Menteri sebagai kebijakan di Jabar," jelasnya.

Dian Sastro ikut menanggapi

Dian Sastrowardoyo atau Dian Sastro turut mengomentari naskah pidato Nadiem Makarim.

Lewat akun Twitternya, Dian Sastro membalas postingan akun Twitter Kemendikbud yang mengunggah naskah pidato milik Nadiem Makarim.

Seperti diwartakan TribunJakarta.com, Dian Sastro mengaku menyukai isi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi isi pidato Nadiem Makarim.

Menurutnya, naskah pidato tersebut menunjukan bahwa Nadiem Makarim sangat paham akan visi dan kondisi guru di Indonesia.

"Suka banget dan appreciate banget pidato yang dibuat. Sangat jelas visi dan pemahaman Nadiem terhadap kondisi guru di Indonesia," tulis Dian Sastro di akun Twitternya.

Berita Terkini