Kisah Siswi SMP Sering Dibully hingga Alami Trauma Setelah Dirudapaksa Pacar, Korban Dicekoki Miras

Penulis: Mohamad Afkar S
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelecehan seksual

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang siswi SMP di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mendapat perlakuan tak senonoh dari laki-laki diduga pacarnya berinisial B.

Siswi SMP berusia 14 tahun ini dirudapaksa oleh pacarnya yang kini sedang dalam pencarian polisi.

B merupakan siswa kelas dua SMP di Kecamatan Talang Ubi, PALI.

Kejadian itu bermula ketika korban bertemu dengan pacarnya pada Senin (16/12/2019() di Lapangan Gelora sekira pukul 16.00 WIB.

Hal itu diungkapkan oleh Kanit Resktrim Polsek Talang Ubi Aipda Hairil Rozi saat dikonfirmasi.

"Korban lalu dicekoki minuman keras dari pacarnya, sehingga tidak sadarkan diri," kata Rozi, Rabu (18/12/2019).

Pada malam harinya, lanjut Rozi, orang tua korban mendapat informasi bahwa anaknya sedang berada di kawasan Pahlawan Kecamatan Talang Ubi.

Mendapat informasi itu, orang tua korban pun langsung bergegas menuju lokasi.

"Senin malam orang tuanya langsung menjemput mawar. Dan pukul 11 malam, keluarga melaporkan ke Polsek Talang Ubi," terangnya.

"Kemudian setelah di visum pada celana dalam korban masih ditemukan bercak darah,"tambahnya.

Anak Sopir Angkot di Bogor Diduga Diperkosa Anak Pejabat, Keluarga Korban Lapor Polisi

Kaget Dengar Pengakuan Anaknya Soal Ini, Pria di Banjarbaru Malah Rudapaksa Sang Anak hingga Hamil

Kini, pihaknya telah berkoordinasi dengan psikolog di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Peremupan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten PALI.

Hal itu mengingat kondisi korban saat ini masih drop.

Rozi menambhakan bahwa pihaknya kini masih terus mendalami kasus tersebut.

"Kita masih terus melakukan pengembangan dan mencari pacar korban. Mereka sama-sama masih di bawah umur," ucapnya.

Korban cerita sering di-bully

DPPKB-PPPA angkat suara terkait kejadian menimpa siswi SMP yang dirudapaksa pacarnya.

Seperti diketahui bahwa DPPKB-PPPA memberikan pendampingan terhadap siswi SMP korban pemerkosaan ini.

Staf Pusat pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DPPKBPPPA PALI, Eka menuturkan korban mengalami trauma dan sempat enggan berbicara dengan siapapun.

Namun pada akhirnya korban pun bercerita tentang dirinya.

"Dia (korban pemerkosaan) awalnya masih trauma. Namun setelah kita diskusikan melalui psikolog, barulah ia sedikit mau bercerita yang ia alami," jelasnya.

Eka pun mengungkapkan bahwa korban ternyata kerap mendapat perlakuan tak mengenakan di sekolahnya.

Korban pun curhat bahwa dirinya kerap di-bully di sekolah.

Kronologi Gadis 24 Tahun Dirudapaksa Kakak Beradik di Kebun Jengkol, Korban Tak Berdaya dan Pingsan

Cabuli Siswi SMP Sambil Direkam, Pria Ini Sebar Videonya Tapi Salah Kirim, Begini Nasibnya Sekarang

Hal tersebut membuat korban merasa pusing hingga akhirnya berkenalan dengan teman laki-lakinya melalui Facebook beberapa bulan lalu.

"Anaknya pendiam dan jarang ngomong. Jadi sering di-bully di sekolah. Mungkin itulah membuat korban kenal dengan pacarnya itu," kata Eka.

Eka pun mengatakan jika korban saat itu sadar sedang berada di daerah Pahlawan Kecamatan Talang Ubi.

Saat itu, korban mengaku sedang galau lantaran sering di-bully di kelasnya.

"Ini menjadi pelajaran kita semua yang harus memperhatikan anak kita terlebih yang baru menginjak remaja." ujarnya.

Eka pun mengimbau kepada seluruh pihak sekolah atau wali kelas agar tidak bosan melarang sesama pelajar saling ejek.

"Untuk kondisi korban saat ini sudah sedikit pulih dan mau sekolah kembali, sementara proses hukumnya kami serahkan ke pihak berwajib," ucapnya.

Kajadian hampir serupa pernah terjadi Riau

Seorang gadis berusia 16 tahun tak berani pulang ke rumahnya sendiri.

Gadis yang usianya masih dibawah umur itu memilih pergi dari pada terus berdiam di rumahnya.

Sebab, saat berada di rumahnya, sebut saja korban melati (bukan nama sebenarnya) malah menjadi budak nafsu ayah kandungnya sendiri AN (39).

Melati kerap dirudapaksa oleh ayah kandungnya ketika sedang berada di rumah.

Melati memilih pergi dari rumah yang berlokasi di wilayah Kecamatan Bathin Solapan Bengkalis, Riau.

Padahal, rumah tersebut merupakan tempat tinggalnya sejak kecil.

Perbuatan bejak sang ayah terjadi ketika korban melati sedang di rumah seorang diri.

Hubungan intim terlarang yang dilakukan sang ayah kepada putri kandungnya itu sudah dilakukan berkali-kali.

Kapolsek Mandau Kompol Arvin Hariyadi mengatakan, pihaknya saat ini telah mengamankan ayah kandung korban berinisial AN (39).

Menurutnya, AN masih menjalani pemeriksaan setelah ditangkap pada Senin (9/12/2019) lalu di kediamannya oleh Tim Opsnal Polsek Mandau.

Kapolsek menjelaskan, perbuatan bejat yang dilakukan oleh tersangka terjadi pada bulan Oktober.

Ilustrasi pelecehan seksual (Trubun Lampung/Dody Kurniawan)

Aksi biadab tersebut dilakukan kepada anak kandungnya saat sedang berada di rumahnya sendiri.

Peristiwa bejat yang dilakukan oleh AN di ketahui oleh ketua RT tempat mereka tinggal.

Menurutnya, korban beberapa hari tidak pulang dan diketahui menginap di rumah temannya.

"Ketua RT mengetahui perbuatan tersangka saat menjemput korban di rumah temannya.

Korban sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah," ungkap Kapolsek seperti dilansir Tribunpekanbaru.com pada Kamis (12/12/2019)

Rupanya, korban tak berani pulang ke rumahnya sendiri bukan tanpa alasan.

Korban mengaku takut dan trauma karena disetubuhi oleh ayah kandungnya.

Sehingga, melati memilih menginap di rumah temannya.

Perbuatan bejat sang ayah rupanya dilakukan beberapa kali oleh tersangka terhadap melati saat berada di rumahnya.

Korban merasa tidak nyaman berada di rumah, sehingga menolak untuk pulang.

Mendapat informasi dari korban ini, Ketua RT langsung melaporkan ini ke Polsek Mandau.

Berdasarkan laporan di atas tim Opsnal Polsek Mandau melakukan penyelidikan.

Setelah melakukan pemeriksaan saksi dan melengkapi berkas penyelidikan tim melakukan penangkapan terhadap tesangka.

Aparat kepolisian pun masih melakukan penyelidikan kasus tersebut.

"Saat ini tersangka diamankan di Mapolsek Mandau, guna penyidikan lebih lanjut," tandasnya.

(TribunnewsBogor.com/TribunSumsel)

Berita Terkini