Siswa SMP yang Tewas Berkelahi Merupakan Anak Semata Wayang, Sang Ibu Histeris Terus Panggil Anaknya

Penulis: Damanhuri
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SM, siswa SMP yang tewas berkelahi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang siswa SMP berinisial SM (14) bernasib nahas setelah berkelahi tangan kosong temannya yakni SO saat di sekolah.

SM tewas saat berduel dengan SO ketika jam sudah jam bubar sekolah.

Duel antara dua remaja ini pun berujung maut.

Jasad bocah kelas IX SMP di Sidikalang itu pun saat ini sudah dimakamkan disekitar pemakaman umum Kutagambir.

Menurut keluarga, jenazah SM tiba di rumah duka, Kelurahan Kutagambir, Kecamatan Sidikalang, Kamis (6/2/2020) sore.

KRONOLOGI Bocah SD Duel dengan 2 Orang Begal, Polisi: Tubuh Korban Terluka Terkena Celurit

Open Lumbangaol (40), paman SM mengaku baru mengetahui keponakannya tewas setelah diberitahu keluarganya di Dairi pada Rabu sore, dan jenazah korban tiba di RS Bhayangkara Medan pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB.

"Semalam jam 10 malam saya tahu (jenazah) dibawa ke Bhayangkara. Padahal kalaupun tidak dibawa ke sini, jam 3 pagi tadi saya mau berangkat ke Dairi," ujar pria yang sudah 20 tahun tinggal di daerah Karya Wisata, Medan ini, Kamis (6/2/2020).

Jenazah SM memang sempat dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi sebelum dikebumikan.

Anak Semata Wayang

Open Lumbangaol (40), paman korban mengatakan, SM merupakan anak semata wayang dari pasangan Marulak Nainggolan dan Loide Lumbangaol.

Namun, ayah SM sudah meninggal dunia sekitar 2 tahun yang lalu.

Sang paman pun kaget saat mengetahui SM meninggal dunia akibar berkelahi dengan temannya di sekolah.

"Saya tak tahu mau bilang apa. Padahal biasanya anak-anak berkelahi, tapi tak sampai begini," katanya mengutip Kompas.com.

Sementara itu, tante SM, Hana Hutabarat (33), yang tiba di RS Bhayangkara Medan mengatakan tidak menyangka dengan peristiwa yang menimpa SM.

Menurutnya, SM adalah anak yang baik, penurut dan selalu penuh semangat.

"Tak menyangka lah saya. Terakhir ketemu itu pas tahun baru kemarin di Sidikalang. Saya kenal dekat dengan almarhum, tanggal lahirnya saya hafal karena dia lahirnya prematur waktu itu," katanya.

Kronologi Siswa SMP Duel di Ruang Kelas Hingga Tewas, Kepsek: Kami Sampai Tangannya Sudah Dingin

Jenazah SM dibawa dari kamar jenazah RS Bhayangkara Medan pada Kamis (6/2/2020) menggunakan ambulans polisi menuju rumah duka di Desa Huta Gambir, Kecamatan Sidikalang, Dairi. (KOMPAS.COM/DEWANTORO)

Ibu Korban Histeris

Hingga saat ini Ibu korban masih belum bisa diajak bicara setelah tahu putranya SM meninggal dunia saat berkelahi.

Bahkan, Loide Lumbangaol sempat jatuh pingsan ketika jasad mendiang anaknya tiba di rumah duka.

Paniel Hutabarat, paman korban mengatakan, ibu kandung korban saat ini masih terus menangis dan memanggil nama anaknya yang telah meninggal dunia itu.

"Belum bisa diajak bicara, sampai saat ini ibu korban selalu menangis dan memanggil-manggil nama anaknya terus.

Kami juga masih terus berjaga-jaga karena takut terjadi apa-apa.

Pasalnya ibu korban selalu bicara mau ikut mati bersama anaknya dan ingin dikuburkan dalam satu lubang," kata Paniel mengutip Tribun Medan.

Berkelahi di Ruang Kelas

Dua orang siswa SMP yakni SM (14) dan SO (14) berkelahi di dalam kelas.

Kedunya remaja itu terlibat adu pukul di sekolahnya seusai jam bubar sekolah.

Namun, perkelahian itu beujung pada kematian SM setelah berduel dengan temannya sendiri SO.

Peristiwa perkelahian itu terjadi salah satu SMP di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada Rabu (5/2/2020).

Jasad SM langsung dibawa ke RS Bhayangkar Medan untuk dilakukan autopsi.

Terungkap ! Alasan Ibu Asal Bogor yang Menghina Walikota Tri Rismaharini, Polisi: Pelaku Sakit Hati

Kepala SMP di Sidikalang, Ungkap Simamora didampingi Wali Kelas IX-3, Ridwan Sihombing menceritakan kronologi perkelahian antara dua muridnya.

Menurutnya, insiden perkelahian antara dua orang siswa SMP ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB siang.

Saat pihaknya mendapat laporan dari siswa, ternyata tubuh korban SM sudah dalam kondisi dingin.

Padahal, menurut siswa yang melaporkan kejadian tersebut, rentang waktu selesainya perkelahian dengan kedatangan mereka di TKP tidak lama.

"Mereka berkelahi di ruang kelas. Waktu kami sampai, SM tergeletak di lantai. Kami pegang tangannya, dingin." katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun-Medan.com.

Jenazah SM dibawa dari kamar jenazah RS Bhayangkara Medan pada Kamis (6/2/2020) menggunakan ambulans polisi menuju rumah duka di Desa Huta Gambir, Kecamatan Sidikalang, Dairi (KOMPAS.COM/DEWANTORO)

Sejumlah guru yang datang pun langsung berusaha melakukan pertolongan pertama kepada korban.

Namun, nahas nayawa korban tak tertolong.

"Langsung kami angkat ke atas meja, buka bajunya, buka ikat pinggangnya, dan buka sepatunya. Kami coba berikan pertolongan pertama," sambungnya.

Melihat SM tak bergerak, kata Ungkap, guru-guru panik dan langsung membawa SM ke RSUD Sidikalang.

"Demi keamanan, SO langsung kami bawa ke polres," katanya.

Dipicu saling ejek

Kanit Resum Sat Reskrim Polres Dairi, Iptu Mulia Simamora mengungkapkan, duel maut ini bermula dari saling ejek antara pelaku SO dan korban SM.

Kejadian ini terjadi sepulang jam sekolah, sekitar pukul 12.00 WIB.

"Pemicunya karena saling ejek. Korban mengatai pelaku, karena sebelumnya pelaku sempat dihukum guru. Dikatai bodoh, begitu," ungkap Iptu Mulia.

Cucu SBY Alami Patah Tulang, Annisa Pohan Kabarkan Kondisi Terkini Almira

Karena tak tahan, lanjut Mulia, SO tersulut emosi dan menendang bagian ulu hati Samuel menggunakan dengkul.

"Menurut penuturan saksi-saksi, korban langsung lemas begitu kena tendangan dan tergeletak ke tanah," tutur Mulia.

Sejumlah siswa yang menyaksikan kejadian itu kemudian melapor kepada guru.

Sejurus kemudian, Samuel dibawa ke IGD RSUD Sidikalang.

"Sesampai di RS, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia," pungkas Mulia.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Tribun Medan)

Berita Terkini