Teror Virus Corona

Akhirnya Pemerintah Beli Alat Deteksi Virus Corona, Haris Azhar : Setelah Rakyat Sudah Innalilahi

Lebih lanjut, Haris Azhar pun dengan keras menyinggung sikap pemerintah yang menutup-nutupi kasus virus corona di Indonesia.

Penulis: khairunnisa | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Youtube channel Talk Show tvOne
Haris Azhar kritik pemerintah soal penanganan virus corona 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Haris Azhar menanggapi kabar pemerintah membeli alat pendeteksi virus corona.

Sikap pemerintah tersebut cukup diapresiasi tinggi oleh Haris Azhar.

Namun menurut Haris Azhar, negara seperti terlambat menangani wabah pandemi virus corona.

Sebab, pemerintah baru membeli alat tersebut setelah sudah banyak pasien meninggal dunia akibat virus corona.

Sampai dengan Kamis (19/3/2020) tercatat 25 pasien yang meninggal akibat virus tersebut.

Hal tersebut disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto,

"Kita lihat dari kematian yang kemarin di Bali 1, Banten 1, kemudian DKI Jakarta menjadi 17, kemudian Jawa Barat 1, Jawa Tengah 3, Jawa Timur 1, dan kemudian Sumatera Utara 1, maka total kasus kematian adalah 25 orang," kata Yuri dalan konferensi persnya, di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Menurut Yuri, tercatat 309 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Dengan pasien yang meninggal sebanyak 25 orang, angka kematian di Indonesia mencapai sekitar 8 persen.

Miris melihat angka kematian yang bertambah tersebut, Haris Azhar pun mengurai tanggapannya.

18 Hari Virus Corona di Indonesia : Kematian Tertinggi di Asia Tenggara dan Angka Positif Terus Naik

Cegah Corona, Ini Sederet Hal yang Tak Boleh Dilakukan saat Social Distancing

Terutama ketika mengetahui kabar bahwa pemerintah kini sudah memesan alat pendeteksi virus corona dari China.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Dua Sisi TV One edisi Kamis (19/3/2020), Haris Azhar menyindir lambannya penanganan dari pemerintah.

"Kita apresiasi lah akhirnya beli alat swap itu, untuk nguji massal dan lain-lain. Tapi setelah orang sudah innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bahkan pemerintah pun mengucapkan innalilahi," ungkap Haris Azhar dikutip pada Jumat (20/3/2020).

Lebih lanjut, Haris Azhar pun dengan keras menyinggung sikap pemerintah yang menutup-nutupi kasus virus corona di Indonesia.

Diakui Haris Azhar, negara lah yang pada akhirnya membuat rakyat menjadi panik.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved