Teror Virus Corona

UPDATE Kasus Corona Indonesia Jumat, 27 Maret 2020: 1046 Positif Covid-19, 46 Dinyatakan Sembuh

Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus corona di Indonesia kembali bertambah.

Hingga Jumat (27/3/2020) siang, tercatat ada 153 kasus baru.

Sehingga, total pasien positif virus corona hingga hari ini tercatat ada 1.046 kasus.

"Terjadi penambahan kasus yang cukup signifikan juga ada 153 kasus baru yang kita dapatkan, sekali lagi ini menggambarkan bahwa masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita masih ada sumber penyakitnya dan masih ada kontak dekat yang terjadi," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).

"Sehingga total kasus menjadi 1046 kasus," tambahnya.

Achmad Yurianto menambahkan, terdapat penambahan pasien sembuh dari virus corona sebanyak 11 orang.

Sehingga total 46 orang berhasil sembuh dari Covid-19.

"11 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan pulih pulang sehingga total sembuh adalah 46 orang," ucap Achmad Yurianto.

Ia menambahkan, ada pula penambahan pasien virus corona yang meninggal dunia sebanyak 9 orang.

Sehingga total ada 87 orang meninggal.

"Ada 9 kematian baru pada 24 jam kemarin, sebanyak 9 orang sehingga menjadi 87 orang," katanya.

Kenali Gejala Virus Corona, Berikut Perbedaannya dengan Flu dan Influenza

 Jika menderita batuk kering, kelelahan, dan demam, ada indikasi kamu mungkin menderita COVID-19.

Namun, perlu diketahui ada banyak persamaan antara gejala pilek, flu, dan Covid-19, mungkin sulit dibedakan.

Ketiganya disebabkan oleh virus dengan infeksi yang berbeda-beda.

Ada satu perbedaan utama yang mungkin terlihat, yakni pasien yang terinfeksi coronavirus akan mengalami sesak napas.

Sesak nafas adalah tanda umum Covid-19 yang terjadi sebelum pengembangan pneumonia.

Umumnya, flu atau influenza tidak menyebabkan sesak napas, kecuali jika sudah berkembang menjadi pneumonia.

Dikutip Tribunnews.com dari Healthline.com flu biasa jarang menyebabkan sesak napas setelah muncul gejala demam.

Influenza juga memiliki gejala yang sama dengan Covid-19, tetapi sesak napas influenza biasanya tidak separah Covid-19.

Pejabat kesehatan memeriksa orang-orang yang memiliki gejala virus corona COVID-19 untuk melakukan tes cepat di Bandung, Jawa Barat. Kamis (26/3/2020). (AFP/TIMUR MATAHARI) (AFP/TIMUR MATAHARI)

Dalam kasus Covid-19, sesak napas sering terjadi 5 sampai 10 hari, setelah tanda pertama yaitu demam.

"Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering."

"Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare," menurut Sumber Tepercaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala Covid-19 biasanya muncul 2 hingga 14 hari setelah paparan.

Namun, ada beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan terlihat sangat sehat.

Orang-orang dengan gejala seperti ini tetap bisa menularkan virus bagi orang sekitarnya,  bahkan jika mereka tidak merasa sakit.

Covid-19 bukan flu

Coronavirus, sebenarnya lebih terkait erat dengan flu daripada influenza.

Hal itu karena gejala khas Covid-19 lebih mirip dengan flu (demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, sakit otot atau tubuh, sakit kepala, kelelahan.

Poster pencegahan virus corona (covid19.go.id)

Sementara itu influenza memiliki gejala pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, sakit ringan, sakit kepala ringan, bersin, demam ringan, malaise.

Dalam hal membedakan antara flu dan Covid-19, hampir tidak mungkin untuk membedakan.

Itulah sebabnya orang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan, sehingga dapat meminimalkan risiko.

Demam, sakit tubuh, batuk, bersin semua bisa dikaitkan dengan mereka berdua, jadi itu benar-benar berarti bahwa jika ada kekhawatiran terhadap flu, ada kekhawatiran untuk Covid-19.

Kasus Covid-19 yang ringan diperkirakan berlangsung sekitar 2 minggu.

Hampir tidak ada yang meninggal karena flu biasa.

Influenza dapat menyebabkan antara 12.000 dan 61.000 kematian.

Sementara Covid-19 berpotensi menyebabkan lebih banyak kematian, karena mudah ditularkan.

Populasi tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit, dan komplikasi dalam kasus-kasus serius mungkin termasuk pneumonia yang mengancam jiwa.

Jika kamu merasa sakit atau merasa telah terpapar Covid-19, ada abiknya untuk mengkarantina diri selama minimal 2 minggu.

Gejala parah Covid-19 yang memerlukan perhatian medis termasuk kesulitan bernafas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada.

Selain itu, bibir atau wajah kebiruan, yang terakhir menunjukkan kekurangan oksigen dalam aliran darah.

Sekitar satu dari setiap enam orang yang mendapat Covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.

Orang yang lebih tua dan mereka yang memiliki masalah medis mendasar, seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, atau diabetes, akan lebih lemah jika terpapar Covid-19.(*)

(Tribunnews.com/Mohay)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Kasus Corona di Indonesia 27 Maret: 1046 Positif Covid-19, 46 Sembuh, 87 Meninggal Dunia

Berita Terkini