Kapten Kapal China Klarifikasi, Teman ABK Indonesia Ungkap Deret Perlakuan Miris: Duduk Pun Gak Bisa

Penulis: Uyun
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kapten kapal China klarifikasi, teman ABK Indonesia bongka perlakuan miris yang mereka dapatkan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Soal video Anak Buah Kapal atau ABK Indonesia yang meninggal lalu jasadnya dibuang ke laut mendapat respon dari kapten kapal China.

Dalam video yang tayang di MBC, stasiun TV Korea Selatan mengabarkan bahwa ABK asal Indonesia ini dibuah jasadnya ke laut di Busan.

Sontak hal tersebut menjadi bahan perbincangan, tak hanya di Korea tapi kuga di Indonesia.

Banyak yang mengatakan bahwa yang dilakukan oleh pihak kapal China itu sudah melanggar HAM.

Terkait dengan video viral tersebut, Kapten kapal China membuat klarifikasi.

Ia menyebut ABK Indonesia yang dilempar ke laut sebenarnya dilarung.

Edhy Prabowo Bilang Pelarungan Jenazah ABK ke Laut Dimungkinkan, Asalkan . . .

ABK Indonesia Curhat Hanya Diberi Minum Air Laut di Kapal China, Artis Korea Kesal : Kurang Ajar

Tak hanya itu, alasan jenazah ABK Indonesia untuk dilarung ke laut ini karena yang bersangkutan mengidap penyakit menular ketika wafat.

Sehingga, agar tidak terjadi penularan lebih banyak ke awak kapal lainnya, maka jenazah ABK Indonesia itu pun harus dilarung ke laut.

Bahkan sebleum ABK Indonesia itu dilarung ke laut, menurut sang kapten kapal China, sudah mendiskusikannya dengan seluruh awak kapal.

Pernyataan kapten kapal China itu tercantum dalam situs web Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kamis (7/5/2020).

FOLLOW;

"Pada Desember 2019 dan Maret 2020, pada kapal Long Xin 629 dan Long Xin 604, terjadi kematian 3 awak kapal WNI saat kapal sedang berlayar di Samudera Pasifik."

"Kapten kapal menjelaskan bahwa keputusan melarung jenazah karena kematian disebabkan penyakit menular dan hal ini berdasarkan persetujuan awak kapal lainnya," demikian yang tertulis di keterangan berjudul "Perkembangan ABK Indonesia yang saat ini berada di Korsel" dalam poin 3.

Gugup Disinggung Natasha Wilona, Febby Rastanty Keceplosan Ngaku Ini soal Verrel, Kamu Cinta Dia?

Bacaan Niat Sholat Sunnah Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Doa Lailatul Qadar

Kemudian di poin berikutnya tercantum KBRI Beijing telah menyampaikan nota diplomatik untuk meminta klarifikasi kasus ini.

Dalam penjelasannya, Kemlu China mengklaim pelarungan ini sudah disesuaikan praktik kelautan internasional untuk menjaga kesehatan para ABK.

Akan tetapi, penjelasan kapten kapal China ini berbeda dengan teman ABK Indonesia yang juga sesama ABK.

Proses pembuangan jenazah ABK Indonesia ke laut disebut pelarungan karena adanya penyakit menular. (Tangkapan layar televisi MBC Korea)

Menurutnya, ia dan ABK Indonesia yang diketahui bernama Aris ini mendpaat perlakuan semena-mena dari pihak kapten akpal China.

Berikut deret perlakuan mirinya yang diungkapkan kepada reporter MBC:

Hotman Paris Bicara soal Kematian, Aa Gym Soroti Tangan Pengacara : Itu Cincin Kok Enggak Dipakai ?

Tak Terima Respon Calon Mertua, Pria Asal Medan Mutilasi Kekasih di Rumah Teman : Saya Cinta Elvina

1. Surat pernyataan soal kremasi jika meninggal dunia, tak sesuai kenyataan

"dengan ini saya menyatakan setelah berangkat kerja ke luar negeri sebagai ABK (nelayan) segala resiko akan saya tanggung sendiri bila terjadi musibah sampai meninggal maka jenazah saya akan dikremasikan di tempat dimana kapal menyandar dengan catatan abu jenazah dipulangkan ke indonesia," papar Jang Han Seol, Youtuber asal Korea Selatan ketika membacakan isi surat pernyataan tersebut.

Mengenai isi surat pernyaatn tersebut, teman ABK Indonesia ini pun mengakuinya.

"'Saya tahu bahwa mayat akan ke tanah terdekat dan mengkremasi mayat," ujar teman ABK Indonesia yang berinisial A, (ada di video menit1:32).

Akan tetapi, rupanya isi surat pernyataan itu berbeda dengan kenyataan aslinya.

Faktanya, sudah ada 3 ABK Indonedia, yang jenazahnya dilarung ke laut, tanpa dikremasi.

Sebelum Ari meninggal, ada ABK indonesia bernama Alpata yang berusia 19 tahun dan Sepri yang berusia 24 tahun meninggal, dan semua dimakamkan di laut hari itu.

2. Jika meninggal, akan dapat asuransi Rp 150 juta, ternyata bohong

Tak hanya soal tata cara pengurusan jenazah ketika meninggal.

Dalam surat pernyataan itu juga disebutkan bahwa jika ada ABK yang meninggal, maka akan dapat asurasi Rp 150 juta.

"untuk itu akan diasuransiakan sebelum berangkat ke luar negeri dengan pertanggungan sebesar 10 ribu dollar, Rp 150 juta jadi nyawa seseorang diasuransikan dan akan dihargai nomonail 150 juta akan diserahkan kepada ahli wang," kata Jang Hansol, membacakan isi surat pernyataan itu.

Ternyata isi surat perjanjian ini pun tak sesuai kenyataan.

Jangankan asuransi, pihak keluarga ABK yang meninggal tak dihubungi soal kematiannya.

Bacaan Niat Sholat Sunnah Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Doa Lailatul Qadar

3. Paspor dirampas, sehingga tak bisa melarikan diri

"ini tipikal banget cara kerja eksploitasi dengan cara diikat di atas pantai, paspornya kemungkinan dirampas,

mereka punya deposit nominal besar jadi mereka ga bisa kabur, akibat hal itu untuk pekerja di situ untuk melarikan diri, jadi mereka udah terikat, jadi kaya kontrak kerja budak," kata Jang Han Sol mengutip isi berita MBC.

Stasiun televisi MBC Korea menayangkan video dugaan perbudakaan ABK asal Indonesia di sebuah kapal China. (Tangkapan layar MBC Korea)

4. Para ABK mengeluh kelumpuhan dan pembengkakan di kaki, akibat minum air laut yang tak disaring

"Rekan-rekan yang mati pada awalnya mengalami kelumpuhan di kaki mereka dan kaki mulai membengkak. Dan bengkak ke seluruh tubuh dan dia sulit bernapas," bongkar teman ABK Indonesia berinisail B (video menit ke- 1:46).

Ternyata pembengakakan di seluruh tubuh dan kelumpuhan di kaki ini akibat seringnya minum air laut langsung tanpa disaring.

"Awalnya saya tidak pandai meminum air laut yang disaring. Itu pusing. Dan kemudian, dahak mulai keluar dari tenggorokan," bongkar sang ABK lagi.

Perlakuan semena-mena ini hanya ditujukan untuk ABK Indonesia.

Sementara untuk awak akapal asal China malah diberi air botol minuman yang steril dan bersih.

"Mayoritas pelaut Cina minum air botolan, tetapi pelaut Indonesia minum air laut tanpa disaring," ungkap teman ABK Indonesia lagi,

Dukhan Disebut Akan Datang Jumat 8 Mei/15 Ramadhan, Bikin Bumi Gelap 40 Hari 40 Malam, Ini Kata UAS

5. Dipaksa kerja rodi 30 jam berturut-turut tanpa henti, duduk saja tidak bisa

Seorangteman ABK Indonesia pun mengungkapkan perlakuan miris lainnya yang ia peroleh.

Menurutnya, selama berada di kapal China itu, para ABK Indonesia diharuskan kerja 30 jam berturut-turut tanpa istirahat.

Bahkan, untuk sekedar duduk atau rebahan saja tidak bisa.

Meskipun diberi jatah makan setiap 6 jam, namun makanan yang diberikan bisa dikategorikan kurang layak.

"Kadang-kadang saya harus berdiri dan bekerja selama 30 jam berturut-turut, dan duduk pun tidak bisa dan beristirahat kecuali ketika saya makan setiap enam jam," - ungkap teman ABK Indonesia yang berinisial B, (video menit ke-2:25)

6. Gaji per-bulan hanya Rp 100 ribu

Selama bekerja di sana selama sekitar 13 bulan, lima kru kapal itu menerima gaji sekitar 140.000 won, atau sekitar Rp 1,7 juta.

Jika dibagi per bulan, para pelaut itu hanya menerima sekitar Rp 11.000 won, atau Rp 135.350

"bentar aku gak iso percaya," kata Hansol.

"lima diantara nelayannya setelah bekerja 13 bulan hanya dibayar 120 dollar, berart 1,7 juta rupiah atau 140 ribu won, berarti gaji bulanannya Rp 100 ribu," kata Hansol.

Berita Terkini