Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat untuk membuat intervensi atau kebijakan untuk pengaturan jam kerja karyawan dari Bogor yang bekerja di wilayah DKI Jakarta.
Usulan tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk mengurai penumpukan dan antrean panjang di Stasiun Bogor ditengah pandemi Covid-19.
"Ini berpacu dengan waktu ketika Jakarta mulai membuka mal dan kantor kantor lainnya, jadi harus beregerak cepat tidak bisa menunggu lama saya kira minggu ini harus dieksekusi," ujarnya disela-sela meninjau kondisi di Stasiun Bogor Selasa (9/6/2020).
Bima mengatakan bahwa usulan pengaturan jam kerja sudah disampaikan melalui Menteri Perhubungan dan Menteri Perindustrian melalui video tele conference malam tadi.
"Tadi malam saya video teleconference dengan Menteri Perhubungan dan perindustrian kelihatanya arahnya akan kesana, ada kemungkinan ada dua shif (pengaturan jam kerja) tapi jam berapa jam berapa harus dimatangkan, ada usul pukul 7.00 WIB dan pukulĀ 11.00 WIB," katanya.
Selain untuk mengurai kepadatan yang sempat terjadi pada Senin (10/6/2020), usulan itu disampaikan Pemerintah Kota Bogor melalui Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk antisipasi adanya pembukaan sektor-sektor lain di Jakarta yang kemudian akan berimbas pada kepadatan penumpang di Stasiun Bogor yang lebih banyak.
"Ini yang harus kita waspadai karena ini baru 40 persen dari penumpang, commuters ini, bisa dibayangkan ketika sudah 60 persen bahkan 100 persen (penumpang kembali normal) perkantoran dibuka kembali situasinya akan menjadi sangatĀ berbeda pengaturannya tidak bsa seperi ini," katanya.
Meski demikian Bima Arya Sugiarto mengapresiasi langkah cepat dari PT KCI dan PT KAI yang sudah memvuat aturan jaga jarak dan mengatur jalur keluar masuk penumpang dan sistem antrean yang rapih.
"PT KCI sudah sangat baik mengurainya tadi sudah kita cek rapi dan jaga jarak tapi tidak bisa sepeti ini terus," katanya.*