Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Pemerintah Kabupaten Bogor tidak berencana menutup kawasan wisata Puncak Bogor setelah ditemukannya 69 wisatawan mayoritas asal Jakarta yang reaktif Covid-19 pada akhir pekan kemarin.
"Kita gak mungkin nutup puncak ya, sebagai kawasan wisata, di situ kan ada ratusan, hotel, restoran, objek wisata, jadi apa yang kita lakukan itu kita evaluasi dengan kapolres juga," kata Jubir Gugus Tugas Covid-19 Syarifah Sofiah saat ditemui TribunnewsBogor.com di Cibinong, Selasa (23/6/2020).
Dia menjelaskan bahwa jika wisatawan yang datang memutuskan berlibur di wisata yang sudah dibuka seperti Taman Safari Indonesia (TSI) dan menginap di hotel, hal itu tidak jadi masalah.
Sebab, tempat wisata TSI dan hotel-hotel di kawasan Puncak sudah melalui pembinaan dan menerapkan protokol kesehatan ketika beroperasi.
Namun, yang disayangkan adalah wisatawan yang datang hanya untuk berkerumun di pinggir-pinggir jalan.
"Intinya begini, kejadian kemarin dilakulan tes rapid itu menjadikan gambaran buat masyarakat agar mereka waspada supaya mereka tidak ke tempat-tempat itu lagi, ternyata disitu juga banyak calon-calon penularan," kata Syarifah.
Dia menjelaskan bahwa rencananya Gugus Tugas akan sosialiasi besar-besaran melalui billboard dan Tim Pengamanan Covid-19 akan memperkatat pengawasan.
"Dari kapolres, minggu depan akan menjaga di tempat-tempat yang sudah pemetaan termasuk daerah-daerah yang kemarin," pungkas Syarifah.