TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kematian editor MetroTV Yodi Prabowo hingga kini masih menjadi misteri.
Yodi diduga tewas dibunuh lantaran tubuhnya terdapat sejumlah luka tusuk senjata tajam.
Kabar terbaru mengungkapkan jika korban sering mendatangi warung yang berlokasi didekat TKP ditemukannya jasad korban.
Sementara itu, polisi pun telah membentuk tim untuk dapat mengungkap kematian Yodi Prabowo.
• Begini Gelagat Pemilik Warung saat Ditunjukan Wajah Yodi Prabowo, Bocah 10 Tahun Tak Bisa Tidur
Anjing pelacak K9 ikut dikerahkan untuk mencari jejak pelaku pembunuhan yang menewaskan sang editor MetroTV tersebut.
Hingga Senin (13/7/2020), total saksi yang diperiksa oleh polisi sebanyak 23 orang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak 23 saksi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Diantaranya, orang terdekat korban hingga teman kantornya pun turut diperiksa oleh polisi.
"Hasil sementara sudah 23 saksi yang kami periksa. Mereka orang terdekat dan terakhir dengan korban, juga yang dianggap perlu oleh penyidik, termasuk orang kantornya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata Kombes Yusri Yunus, Yodi sering mengunjungi sebuah warung di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang tak jauh dari TKP.
Bahkan, Yusri mengatakan Yodi Prabowo mengenal pemilik warung tersebut.
"Dari keterangan saksi-saksi, termasuk di warung itu, korban memang sering ke situ," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020).
"(Pemilik warung) kenal dengan korban. Ini masih kita dalami semua," tambahnya.
Warung tersebut memang sempat dihampiri anjing pelacak (K-9) saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (11/7/2020).
Lokasi warung itu berjarak sekitar 400 meter dari tempat jenazah Yodi Prabowo ditemukan, persisnya berada di tepi Danau Kapalio.
Terkait pernyataan polisi, Amir salah satu pemilik warung di dekat TKP mengaku memang tak mengenal Yodi.
• 4 Teka-Teki Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo - Pakar Baca Pesan di Pisau Dekat Jasad, Cinta ?
• Fakta Baru Misteri Kematian Editor MetroTV Yodi Prabowo, Motif Asmara Hingga Kehadiran Orang Ketiga
Bahkan, ia tidak sekali pun pernah melihat keberadaan Yodi Prabowo di warungnya.
"Nggak pernah ke sini, nggak ada, nggak kenal saya," kata Amir.
"Justru saya heran dibilang kenal sama korban. Padahal sampai Minggu sore polisi masih datang ke sini, yang ditanya sama," tambahnya.
Pesan Tersirat dari Pelaku
Melansir Tribun Jakarta Ahli Viktimologi, Heru Susetyo menilai pelaku sengaja meninggalkan pisaunya.
Pisau itu untuk meninggalkan pesan bagi keluarga maupun orang-orang terdekat Yodi.
"Terkait dengan proses ataupun modus operasi sampai terbunuhnya saudara Yodi Prabowo saya melihatnya memang sepertinya ada pesan yang ingin diberikan oleh tersangka atau pelaku dengan meninggalkan pisau di tempat tak jauh dari korban," kata Heru.
Heru menjelaskan, lazimnya pisau tak akan ditinggalkan begitu saja agar tak mudah diketahui jejaknya.
Untuk itu, Heru yakin bahwa pelaku ingin memberikan pesan.
"Karena kalau seorang profesional yang memang tujuannya ingin membunuh dan tidak ingin terlacak secara cepat, tidak ingin diketahui secara cepat tentunya dia berusaha menghilangkan jejak-jejaknya."
"Tapi ini kan seperti memberikan pesan entah kepada siapa, entah kepada keluarganya Yodi, entah orang-orang sekitarnya," tegas Heru Susetyo.
Heru menduga pelaku ingin menunjukkan betapa marahnya ia pada Yodi.
"Bahwa orang ini sudah saya hukum, sudah jadi korban kemarahan saya, korban dan sebagainya. Jadi saya melihat ada pesan yang disampaikan dengan meletakkan pisau tak jauh dari korban, karena melihat posisinya bahwa almarhum ditemukan setelah tiga hari dari Rabu hingga Jumat, artinya ada jeda waktu cukup panjang," terang Heru.
• Mayat Yodi Ternyata Sudah Ditemukan Sejak Kamis, Bocah 10 Tahun Tak Bisa Tidur Hingga Kembali ke TKP
Soal Motif asmara
Polisi masih mendalami adanya motif asmara dan orang ketiga terkait kasus tersebut.
Sebab, diduga ada orang ketiga di antara hubungan Yodi Prabowo dengan kekasihnya, Suci Fitri.
Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan menampung berbagai informasi agar bisa mengungkap sosok pelaku yang menghabisi nyawa Yodi Prabowo.
"Informasi itu kita butuhkan. Kita masih butuh informasi sebanyak-banyaknya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Yusri mengatakan, pihaknya juga menampung jika masyarakat memilik informasi lain terkait kasus tersebut.
"Kalau emang ada informasi yang lain silakan datang ke kami," ucapnya.
Adanya orang ketiga dalam hubungan asmara Yodi Prabowo pertama kali diungkap oleh kekasihnya, Suci Fitri.
• Cerita Editor MetroTV Sebelum Ditemukan Tewas, Bibi Ungkap Perubahan Sikap Yodi: Sering Bangun Malam
Dijumpai awak media saat pemakaman Yodi Prabowo, orang ketiga itu adalah rekan satu kantor korban.
Orang ketiga tesebut menyukai Yodi Prabowo.
Suci juga pernah menjumpai orang ketiga tersebut untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Yang bersangkutan mengakui menyukai Yodi Prabowo kepada Suci.
Namun demikian, Suci enggan menghubungkan orang ketiga tersebut dengan kematian yang dialami kekasihnya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)