TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warungnya terendus anjing pelacak, Amir buka suara soal kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Diketahui sebelumnya bahwa anjing pelacak k9 menghampiri warung Amir yang berada dekat lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo.
Saat itu, polisi menggunakan pisau dan baju korban dalam melakukan pelacakan.
Belum diketahui secara pasti apakah warung tersebut terlacak anjing pelacak lewat pisau atau bukan.
Amir sendiri memiliki pendapat lain terkait berhentinya anjing pelacak di warungnya.
Menurutnya, anjing pelacak itu berhenti di warungnya bukan karena barang bukti pisau ataupun baju korban.
Amir menduga bahwa anjing pelacak itu berhenti di warungnya karena bau amis.
• Sebelum Meninggal, Editor Metro TV Sering ke Warung yang Terlacak Anjing K9, Ini Kata Polisi
• Fakta Baru Misteri Kematian Editor MetroTV Yodi Prabowo, Motif Asmara Hingga Kehadiran Orang Ketiga
Pasalnya, saat olah tempat kejadian perkara (TKP) kemarin, Amir sedang membersihkan ikan.
"Dugaannya saya karena bau amis, makanya itu anjing ke sini," ujar Amir, Selasa (14/7/2020) seperti dilansir dari TribunJakarta.com.
"Apalagi itu masih ada darah-darahnya. Amisnya masih tercium banget," sambungnya.
Lebih lanjut Amir mengatakan bahwa dirinya telah dimintai keterangan oleh polisi.
Bahkan, pisau yang digunakan Amir pun turut diperiksa.
"Saya diperiksa, ditanya-tanya banyak, termasuk soal pisau itu.
Tapi saya nggak dibawa ke kantor polisi, cuma diinterogasi di sini aja," ungkapnya.
Di sisi lain, Amin pun menanggapi pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus soal adanya pemilik warung yang kenal dengan korban.
• Polisi Gelar Olah TKP Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo, Anjing K-9 Mengendus ke Arah Tepi Danau
• Editor MetroTV Tewas Misterius di Pinggir Tol, si Bungsu Lihat Yodi Pulang: Almarhum Datang Menengok
Amir mengaku bahwa dirinya tidak mengenal dengan korban.
"Nggak pernah ke sini, nggak ada, nggak kenal saya," terang Amir.
"Justru saya heran dibilang kenal sama korban. Padahal sampai Minggu sore polisi masih datang ke sini, yang ditanya sama," tuturnya.
Sebelumnya diwartakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap fakta baru terkait kasus kematian Yodi Prabowo.
Yusri mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ada pemilik warung yang kenal dengan korban.
Diduga warung tersebut adalah warung yang sempat didatangi anjing pelacak K9 saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
Warung itu berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan jasad korban.
"Pemilik warung kenal dengan korban, makanya ini masih didalami semuanya kita periksa," ucap Yusri, Selasa (14/7/2020).
Lebih lanjut Yusri mengatakan bahwa Yodi Prabowo sebelumnya memang kerap mampir ke warung tersebut.
"Dari keterangan saksi-saksi yang ada termasuk di warung ambil keterangan bahwa memang korban sering ke situ ( warung )," terangnya.
Selain pemeriksaan saksi, pihak kepolisian juga masih berupaya menggali informasi dari CCTV yang terpasang di sekitar TKP.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto mengatkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah CCTV.
Namun demikan, pihaknya masih belum mendapatkan petunjuk apapun dari CCTV tersebut.
Untuk itu, pihaknya masih mencoba mencari rekaman CCTV yang nantinya menghasilkan petunjuk.
"Saat ini ada beberapa (hasil pemeriksaan rekaman CCTV), kami mendapatkan informasi ada yang sudah tidak bisa membackup, artinya sudah hilang sudah ketimpa.
"Setelah dilakukan analisa ternyata CCTV di beberapa tempat tidak mendukung," ujarnya beberapa waktu lalu.
Kemudian lanjut Irwan, Polres Metro Jakarta Selatan juga tengah menyelidik sidik jari pada barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo.
"(Pemeriksaan sidik jari) jadi masih proses," kata Irwan.
Dikatakannya bahwa pihak mencari jejak sidik jari pada barang bukti seperti pisau, motor, helm, dan lainnya.
"(Pemeriksaan sidik jari) dalam proses, masih dalam proses laboratorium forensik," terangnya.
Kemudian, pihaknya juga turut memeriksa ponsel milik Yodi Prabowo guna menggali informasi yang bisa dijadikan petunjuk.
"Jadi hanphone korban sedang kami analisis secara forensik tentunya," tuturnya.
"Mudah-mudahan ada jejak yang penting sehingga kemudian kami bisa mengarah kepada misalkan pihak-pihak tertentu yang terlibat," tambah Irwan.(*)
(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com)