Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - AM (28) ibu guru ngaji yang ditemukan tewas dalam sumur di Cibinong, Kabupaten Bogor sempat mengirim pesan WhatsApp ke suami sebelum dirinya dikabarkan hilang.
Pesan itu dikirim korban ke suaminya pada Minggu (1/11/2020) malam setelah korban lebih dulu pulang dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sementara suami korban, MK, saat itu masih berada di acara peringatan maulid nabi yang mana dia menjabat sebagai panitia acara.
Hal ini diceritakan oleh tetangga korban, Edi Mulyono (43) yang mengaku sempat diperlihatkan isi percakapan pesan WhatsApp korban oleh suami korban.
Pesan korban terakhir tersebut berisi ucapan semangat kepada suami korban yang masih bertugas di acara Maulid Nabi.
"Semangat Abah," kata Edi menirukan isi pesan terakhir korban kepada suaminya itu saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Selasa (3/11/2020).
Dia menjelaskan bahwa pesan terakhir korban sebelum hilang itu tercatat dikirim pada Minggu (1/11/2020) tepat pukul 22.06 WIB.
"Pesan itu malem, pas udah pulang si bundanya (korban), masih nge-chat, terakhir saya dilihatin chat-nya sama suaminya jam 22.06 WIB," kata Edi.
Dia menjelaskan bahwa suaminya juga tak sempat membalas pesan tersebut karena nomor korban terlanjur mendadak tidak aktif.
Pada sekitar pukul 22.00 WIB tersebut, Edi juga sempat mendengar suara jeritan perempuan dari rumah korban namun saat itu tidak menaruh curiga.
Sampai akhirnya suami korban pulang pukul 24.00 WIB malam itu dan disadari bahwa istrinya hilang.
Saat korban hilang, suami dan warga langsung melakukan pencarian bahkan sampai dini hari namun tak membuahkan hasil.
Dua malam kemudian, korban ditemukan tewas di dalam lubang sumur yang terletak di belakang rumah korban pada Selasa (3/11/2020) pagi.
"Ketemu mayatnya tadi jam 07.00 WIB-an," kata Edi.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat wanita berinisial AM (28) gegerkan warga Kampung Lingkungan II Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/11/2020).
Mayat wanita ini ditemukan dalam sebuah sumur dalam kondisi sudah menimbulkan bau busuk sekitar pukul 07.00 WIB.
Salah satu warga, Mulyadi (42) menceritakan bahwa awalnya pada Minggu (1/11/2020) malam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid kampung tersebut, korban sempat mengikuti acara bersama suaminya, MK.
Sekitar pukul 21.30 WIB, korban pulang ke rumahnya sedangkan suaminya pulang belakangan sekitar pukul 24.00 WIB.
Saat pulang, sang suami dilanda kepanikan karena istrinya tidak ada di rumah dan ketika dihubungi ponselnya tidak aktif.
"Kontan malam itu, sibuk nyari," kata Mulyadi kepada TribunnewsBogor.com, Selasa.
Pencarian korban pun dilakukan sampai keesokan harinya namun korban tak kunjung ditemukan sampai malam kedua.
Kemudian pada Selasa (3/11/2020) pagi suami korban merasa air sumurnya berbau tak sedap kemudian menyuruh Mulyadi untuk memeriksa.
Mulyadi yang juga berprofesi sebagai penggali sumur ini kemudian memeriksa sumur keluarga korban yang berlokasi tepat di belakang rumah korban.
Ketika dua beton penutup sumur dibuka, Mulyadi dikejutkan dengan sosok mayat yang ternyata adalah korban yang tengah dicari-cari oleh keluarganya itu.
"Saya disuruh keluarganya (mengecek sumur), karena bau. Sumur itu saya juga yang ngegali dulu. Kaget saya pas ngelihat. Kan penutup sumur ada dua, yang satu saya buka, saya senter, astagfirullahaladzim, langsung saya syok lah," kata Mulyadi.
Temuan itu pun langsung dilaporkan Mulyadi kepada suami korban yang kebetulan ada di sampingnya saat itu.
Mulyadi menjelaskan bahwa mayat korban saat ditemukan dalam kondisi tanpa busana.
"Posisinya waktu pertama kali saya lihat, posisinya membungkuk, terlihatnya punggung. Pas diangkat itu dalam kondisi tanpa busana, cuma celana dalam, perutnya sudah membesar," katanya.
Akhirnya kejadian itu dilaporkan ke polisi dan korban dievakuasi sekitar pukul 11.00 WIB melibatkan petugas Damkar dengan alat-alat khusus.
Mulyadi mengatakan bahwa korban ini dikenal warga merupakan seorang guru ngaji.
"Korban ini memang pengajar TPA (Taman Pendidikan Alquran), usia dini sampai 15 tahun, si korban ini emang ngajar setiap hari. Kalau suaminya aktif di lingkungan, dia ustaz," kata Mulyadi.
Terpisah, Kanita Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu belum bisa berkomentar banyak terkait temuan mayat guru ngaji dalam sumur ini.
"Korban sementara ini kita bawa ke (RS Polri) Kramatjati, hasil dan yang lain-lain nanti menyusul," kata AKP Yunli Pangestu.