TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAMPEA - Rumah gelap saat malam bukan menjadi hal yang aneh bagi Yoyoh janda berusia 50 tahun.
Janda beranak satu ini tinggal di ujung kampung bersama seorang putranya Ade Supriatna.
Rumah petak yang berlokasi di Kampung Mawar Asri Rt1/6, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor itu menjadi tempat berteduh Yoyoh dan putranya dari terik matahari dan hujan.
Rumah perempuan yang akrab disapa Mak Yoyoh ini memang berada di pojokan kampung.
Suara riuh dari pohon bambu yang tertiup angin terdengar jelas saat duduk di rumah mak Yoyoh karena memang samping rumahnya dipenuhi rumpun bambu yang tumbuh subur.
Di dalam rumahnya ada 2 (dua) buah lampu semprong 'keramat' yang menjadi teman Yoyoh saat matahari mulai tenggelam.
Selama 10 tahun, lampu semprong tersebut merupakan alat penerangan satu-satunya sebelum rumahnya terpasang aliran listrik.
Baca juga: Ditemukan Tewas Terbungkus Plastik, Korban Sempat Lakukan Hal Tak Biasa Usai Ini, Keluarga Panik
Baca juga: 5 Kali Selingkuhi Gading Marten, Astrid Tiar Pernah Ngamuk Gara-gara Cemburu pada Artis Cantik Ini
"Iya, ini lampu semprong udah lama banget," katanya saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Kamis (25/2/2021).
Seakan menjadi lampu keramat baginya, lampu semprong yang menemaninya selama 10 tahun itu tetap disimpan meskipun saat ini rumahnya sudah dipasang aliran listrik oleh PLN.
"Saya punya dua, masih saya simpan. Soalnya pasti kepake kalau mati lampu, tapi yang satu semprongnya udah pecah karena jatuh," tambah Yoyoh.
Rumah yang dihuni Yoyoh ini memang belum lama terpasang aliran listrik.
Ya, memang Yoyoh baru merasakan rumahnya terang menggunakan lampu listrik sekitar awal Februari 2021.
"Alhamdulillah sekarang terang, kalau nyapu depan rumah juga pas abis shalat subuh engga takut. Karena udah terang ada lampunya," tuturnya dengan wajah sumringah.
Baca juga: Kasus Corona di Indonesia Terus Bertambah, Kenali Gejala Covid-19 yang Parah Menurut WHO
Baca juga: Tiba di Rumah Duka, Jasad Mayat Dalam Plastik Dikawal Puluhan Patwal dan Ambulans
Yoyoh pun sempat bercerita jika dirinya sekarang tak repot lagi dalam memasak nasi.
Sebab, di rumahnya kini sudah ada alat penanak nasi otomatis.
"Sekarang mah tinggal masuk beras terus colokin ke listrik langsung beres, engga repot lagi masak nasi pakai langseng atau panci," kata Yoyoh sambil menujukan nasinya yang sudah matang di rumahnya.
Sebelum rumahnya teraliri listrik, lampu semprong menjadi andalan janda tua ini.
Seminggu sekali ia pergi ke pasar untuk membeli minyak tanah sebagai bahan bakar lampu semprong mungil yang dimilikinya.
"Alhamdulillah, bersyukur banget udah dipasangin listrik sama PLN rumah saya," tambah Yoyoh.
Baca juga: Kondisi Siswi SMA yang Ditemukan Dalam Plastik Terungkap, Tak Pulang Semalaman: Kakinya Diikat
Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru di Kimia Farma - Link Pendaftaran Klik di Sini!
Menurutnya, listrik yang terpasang di rumahnya diberikan oleh PLN secara cuma-cuma alias gratis.
"Gratis engga bayar, dari pas dipasangin sama orang PLN pulsanya belum habis, awet," kata Yoyoh sembari memperlihatkan meteran listrik dengan sistem token yang terpasang di dinding depan rumahnya.
Menurut Yoyoh, dari sekian banyak rumah warga di Kampung tersebut, cuma rumahnyalah yang belum ada aliran lisrik.
Bahkan, sempat ada tamu yang datang ke rumahnya sempat kaget karena rumahnya gelap tak ada lampu.
"Iyah awalnya emang ada tamu datang, nanyain kenapa gelap, saya bilang engga ada listrik di rumah," kata dia.
Kemudian, kabar itu pun sampai terdengar ke telinga PLN.
"Engga lama kemudian ada orang PLN datang kesini, langsung dipasing listrik rumah saya," kata dia.
Yoyoh pun berterimakasih pada semua pihak yang telah membatunya hingga rumahnya kini telah terpasang aliran listrik.
Yoyoh menambahkan, anak lelaki semata wayangnya menjadi tulang punggung keluarga sejak suaminya meninggal dunia.
Sang anak, kesehariannya bekerja serabutan untuk menopang kehidupan keluarganya.
Menurutnya, sang anak juga memilki keahlian memijat sehingga sering dipanggil warga untuk pijat badan yang pegal-pegal.
"Saya juga kadang bantu-bantu di rumah tetangga, kalau anak kerja apa ajah yang penting hallal. Kadang ada orang minta di pijat sama anak saya. Alhamdulilah bisa buat makan sehari-hari," tutupnya.
(TribunnewsBogor.com/Damanhuri)