Diusir dari All England, Begini Nelangsanya Marcus/Kevin dkk di Inggris : Siap-siap Nombok Tagihan

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marcus Gideon / Kevin Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Keputusan yang membuat Indonesia terpaksa mundur dari gelaran All England 2021 tak cuma merugikan kontingen dan pendukung Merah Putih.

Insiden itu juga meninggalkan pengalaman dan kesan tak mengenakkan bagi pebulutangkis nasional yang berlaga di sana.

Atlet bulu tangkis Indonesia, Praveen Jordan, misalnya.

Pemain ganda campuran Indonesia itu mencurahkan kekesalannya terhadap BWF setelah tim Merah Putih dipaksa mengundurkan diri dari pagelaran All England 2021.

Lewat media sosial, dia menuturkan betapa pemain Indonesia dipaksa keluar dari arena pertandingan.

Setelah itu, tanpa akomodasi, para pemain Indonesia juga harus pulang jalan kaki ke penginapan.

Baca juga: Blak-blakan soal All England 2021, Mohammad Ahsan Bahas Herry IP hingga Netizen Indonesia

Beda Nasib Tim Indonesia dengan 3 Negara Ini di All England 2020, BWF Pasrah

Mengutip kompas.com, lewat unggahan itu Praveen Jordan mengkritik BWF dan panitia penyelenggara lokal yang dia anggap "melanggar peraturan sendiri" dengan memaksa tim Indonesia balik ke hotel berjalan kaki.

Indonesia harus menarik diri dari All England, turnamen bulu tangkis tertua di dunia, setelah 20 dari 24 anggota kontingen mendapat surat pemberitahuan dari NHS, Layanan Kesehatan Inggris, yang mengharuskan mereka mengisolasi diri.

Hal ini dikarenakan adanya penumpang di penerbangan yang dinaiki tim Indonesia dari Istanbul ke Birmingham yang positif Covid-19. 

Walau sempat bermain pada hari pertama turnamen, Rabu (17/3/2021), sisa pasukan Indonesia akhirnya harus menelan kekalahan WO.

Sehari sebelumnya, start turnamen tertunda setelah ada beberapa atlet dan ofisial tim yang sempat terdeteksi Covid-19 sebelum hasil tes ulang PCR Swab Test mereka akhirnya dinyatakan negatif.

Praveen adalah salah satu anggota tim yang belum sempat bertanding dan ia pun menyuarakan pendapatnya lewat media sosial.

Berikut unggahan Praveen Jordan menceritakan kronologi dan perlakuan kurang mengenakkan yang dia alami:

Saya dan teman-teman atlet Indonesia mengungkapkan rasa kecewa dan prihatin atas ketidakadilan yang diterima oleh tim Indonesia.

Dengan kesempatan ini, saya ingin memberikan kronologi yang dialami oleh tim Indonesia.

1. Seluruh tim Indonesia yang berangkat ke Birmingham untuk mengikuti All England 2021 SUDAH melakukan 2x vaksin.

2. Seluruh tim Indonesia sudah mengikuti protokol kesehatan dan telah melakukan Swab PCR H-1 sebelum keberangkatan kami ke Birmingham.

3. Setelah kami tiba di Crowne Plaza Birmingham City Centre Hotel, seluruh tim Indonesia juga sudah mengikuti aturan dari BWF untuk melakukan Swab PCR. Sebelum All England dimulai, ada beberapa tim dari negara lain yang mendapatkan hasil positive dari Swab PCR awal. Namun, setelah dilakukan test ulang dan diperoleh hasil negative, mereka diperbolehkan mengikuti pertandingan.

4. Pada hari pertama (17 Maret 2021), saat sebagian pemain Indonesia sudah / sedang melangsungkan game dan ada juga yang masih menunggu match. Kami mendapatkan kabar ini, tim Indonesia (medis, physiotherapist, dan beberapa atlet yang sedang cooling down) dipaksa keluar dari arena untuk kembali ke hotel tanpa menggunakan akses yang disediakan.

5. Seperti yang telah diketahui dari berita yang beredar bahwa saat penerbangan tim Indonesia dari Istanbul menuju Birmingham terdapat salah satu penumpang yang terkena Covid-19. Ada tim dari Turkey yang satu pesawat juga dengan kami, tetapi pemain tersebut tetap bisa mengikuti pertandingan.

Hal ini mungkin tidak akan terjadi apabila @bwf.official menerapkan Sistem Bubble sebelum All England 2021 diselenggarakan.

#JUSTICEFORINDONESIANTEAM.

Siap-siap Nombok Tagihan

Aturan wajib isolasi mandiri selama 10 hari juga berarti bertambahnya biaya hidup buat sebagian pebulutangkis nasional.

Itu risiko yang dihadapi pemain ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang berstatus sebagai pemain independen.

Mohammad Ahsan angkat bicara soal skuad Merah Putih yang dipaksa mundur dari All England 2021.

Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 pada Kamis (18/3/2021) pagi WIB.

Hal itu dikarenakan, tim Indonesia berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham pada Sabtu pekan lalu.

Setelah dilakukan pelacakan oleh otoritas kesehatan Inggris (NHS), sejumlah pemain dan ofisial Indonesia pun mendapat e-mail langsung dari pihak terkait.

E-mail tersebut menginfokan bahwa skuad Garuda harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari karena diidentifikasi melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19.

"Anda telah diidentifikasi kontak dengan seseorang yang baru-baru ini dites positif Covid-19. Jadi, Anda harus tinggal di rumah dan mengisolasi diri hingga 23 Maret."

"Anda harus melakukan ini, sekalipun jika tidak memiliki gejala atau menerima hasil negatif saat dites," demikian kutipan e-mail yang dikirimkan NHS.

Hal tersebut sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris yang mewajibkan penumpang melakukan karantina jika berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19.

Keputusan itu jelas merugikan tim Indonesia termasuk Mohammad Ahsan dan pasangannya di sektor ganda putra, Hendra Setiawan.

Dari tujuh wakil yang berangkat ke Inggris, hanya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berstatus sebagai pemain independen.

Artinya, mereka harus mengeluarkan biaya dari kantong pribadi untuk bisa tampil di All England 2021.

Melalui fitur Instagram Live, Mohammad Ahsan pun menceritakan biaya yang ia dan Hendra Setiawan keluarkan demi bertanding di turnamen level Super 1.000 tersebut.

"Sebagai pemain independen, saya sia-siap kena tagihan haha. Pulang bayar hotel lagi. Ini risiko. Nanti akan nambah lagi biayanya. Biayanya berapa? Tanya nih manajernya," ujar Mohammad Ahsan dikutip dari Badminton Talk.

"Kurang lebih segitu (Rp 50 juta). Visa saja pakai yang kilat, 5 juta," ujar Hendra Setiawan menyahut obrolan.

Hal serupa juga terjadi pada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat mengikuti tiga turnamen beruntun di Thailand pada Januari 2021.

Sementara itu, sebelumnya Hendra Setiawan juga sudah berkomentar melalui unggahan video di akun YouTube miliknya.

Hendra Setiawan berharap tim Indonesia bisa segera pulang ke Tanah Air.

"Paling tidak kita boleh pulang, ngapain di sini? Terutama untuk kami berdua (dan Mohammad Ahsan)," kata Hendra Setiawan.

"Buang-buang waktu, buang-buang uang juga. Kami kan biaya sendiri. Belum sampai di Jakarta isolasi lagi," tuturnya.

Tak Boleh Keluar Kamar, Untung Bawa Rice Cooker Sendiri

Istri pebulutangkis ganda putra nasional, Marcus Gideon, Agnes Amelinda Mulyadi juga mengungkap pengalaman nelangsa pemain Indonesia pada penyelenggaraan All England 2021.

Ada sejumlah poin yang diungkap Agnes pada unggahannya di media sosial.

Satu di antaranya adalah soal perlakuan kurang menyenangkan terhadap pemain.

Pihak penyelenggara meminta para pemain harus selalu di kamar, tapi tidak diberikan makanan.

Kata Agnes, para atlet hanya diberikan sarapan, sedangkan untuk makan siang dan malam boleh memesan di hotel, tapi tim harus membayar sendiri.

Beruntung, lanjut ibu dua anak itu, atlet Indonesia membawa rice cooker, mie instan, hingga uang saku.

"Masa iya pas datang ke sana udah nggak boleh ke mana-mana harus di kamar aja, makanan aja nggak dikasih?"

"Makan siang dan malem boleh pesen ke hotel tapi berbayar sendiri."

"Untungnya atlet Indo pada bawa rice cooker, Indomie, etc. Pada bawa sangu. Kasian ya," ungkap Agnes.

Curhatan istri Marcus Gideon, Agnes Amelinda Mulyadi saat tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. (INSTAGRAM/@doctoragnes)

Selanjutnya, Agnes membandingkan penyelenggaraan All England 2021 dengan Thailand Open yang digelar beberapa waktu lalu.

Ia membandingkan saat itu, para atlet hanya makan lauk dada ayam sebagai asupan protein jelang turnamen Thailand Open 2021.

"Mending makan dada ayam daripada nggak disediain makanan," tulis Agnes lagi. (Sri Juliati/Tribun Solo/Kompas.com)

BERITA TERKAIT ALL ENGLAND 2021

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Praveen Jordan: Panitia All England Mengusir Tim, Kami Harus Pulang Jalan Kaki ke Hotel" dan Curhat Mohammad Ahsan soal All England 2021: Siap-siap Kena Tagihan..."

 

Berita Terkini