Siap Terima Jika Moeldoko Mau Jadi Kader AHY, Rachland : Akan Dibantu Bila Ingin Menjadi Cagub DKI

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rachland Nashidik sindir Moeldoko

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik berujar pihaknya akan menerima dengan tangan terbuka bila KSP Moeldoko mau menjadi kader AHY di Partai Demokrat.

Tak hanya itu saja, Rachland Nashidik juga menyebut Andi Arief akan membantu bila Moeldoko memang bekeinginan untuk menjadi Cagub DKI Jakarta di Pilkada mendatang.

Hal itu disampaikan Rachland Nashidik lewat akun Twitternya.

Rachland menanggapi keputusan pemerintah yang menolak kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko dari hasil KLB Desli Serdang.

Pihak Moeldoko Cs, juga sudah mengakui kekalahan mereka.

Marzuki Alie mengatakan pihaknya memang sudah siap untuk kalah.

"Kami sudah siapkan keterangan. Memang kami tahu, kami siap untuk kalah, pers rilisnya sudah ada," kata Marzuki kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).

Marzuki belum menjelaskan apakah kubu Moeldoko bakal melakukan gugatan ke pengadilan seiring keputusan pemerintah menolak permohonan pengesahan hasil KLB.

"Ya kami nanti pelajari dulu," ucapnya.

Rachland Nashidik memilih untuk menunggu realisasi dari ucapan Marzuki Alie.

"Kubu KLB Ilegal Moeldoko-Jhoni Allen- Nazarudin mengatakan akan menerima apapun hasil keputusan Kementrian Hukum dan HAM.

Kita akan lihat dalam beberapa hari ini: akankah mereka menepati janji atau kembali berbohong?" tulis Rachland Nashidik di Twitter.

Selain itu Rachland Nashidik juga menyarankan agar Moeldoko Cs menginteropeksi diri.

Rachland berujar satu-satunya jalan memperbaiki kehormatan Moeldoko hanya dengan mengakui kesalahan.

"Saya sarankan Ketum abal abal Moeldoko insyaf dan introspeksi.

Satu-satunya jalan untuk memperbaiki kehormatannya sendiri adalah dengan mengakui kesalahan,

merangkul kembali etika keperwiraan prajurit TNI yang sempat ia buang, demi ambisi berkuasa yang menghalalkan semua cara." tulis Rachland Nashidik.

Rachland Nashidik pun mengatakan Partai Demokrat siap menerima Moeldoko bila mau menjadi kader AHY.

Malahan Rachland Nashidik juga berujar bila Andi Arief sebagai Ketua Bapilu akan membantu jika Moeldoko berniat menjadi Cagub DKI Jakarta.

"Demokrat akan menerima dengan tangan terbuka bila KSP Moeldoko berkeinginan menjadi anggota Partai pimpinan Agus Yudhoyono.

Ketua Bapilu @Andiarief__ akan membantunya bila ia ingin maju berkompetisi secara sehat menjadi Cagub DKI dalam pilkada mendatang.

You are warmly welcome!" tulis Rachland Nashidik.

Sebelumnya Moeldoko juga menekankan bahwa ia tak pernah mengemis untuk mendapat jabatan.

"Ini Moeldoko tidak pernah berubah dan tidak akan berubah, kita pelru kritis melihatnya,

Tuduhan itu tergantung bagaimana konteksnya dan siapa yang berbicara," kata Moeldoko dikutip TribunnewsBogor.com dari akun media sosialnya.

Moeldoko berujar ia yakin Prajurit TNI tidak akan muda terprovokoasi.

Pasalnya selama memimpin, Moeldoko mengaku selalu menanamkan kebajikan.

"Saya yakin Prajurit TNI tidak akan mudah diprovokasi,

karena selama saya memimpin, saya selalu menanamkan kebajikan juga kesejahteraan dan profesionalisme,

dan tidak pernah saya membuat prajurit merintih, dan seluruh prajurit tahu tentang itu," kata Moeldoko.

Moeldoko bicara mengenai keterpilihannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB dalam sebuah video yang diunggah ke Instagram pridbadinya, Minggu (28/3/2021). (Sumber: Instagram @dr_moeldoko) (Instagram Moeldoko)

Moeldoko mengatakan pilihannya untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah hak politiknya sebagai sipil.

"Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil," kata Moeldoko.

Ketika bertugas di militer, ia menjaga stabilitas dan demokrasi.

"Ketika saya bertugas di militer, tugas saya mengawal stabilitas dan juga demokrasi.

Ketika bertugas sebagai panglima, tugas besar yang saya lakukan adalah bagaimana menjaga stabilitas dan mengawal jalannya demokrasi yang dinamis,

TNI bermain di ruang sempit, tetapi dengan seni kepemimpinan, situasi itu saya hadapi.

Dan pada Pemilu 2014 semuanya telah berjalan dengan baik," kata Moeldoko.

Sebagai sipil, kata Moeldoko, ia tetap konsisten menjalankan tugas tersebut.

"Saya sebagai sipil saya tetap konsisten terhadap tugas tersebut, yaitu tugas menjaga demokrasi yang telah melekat di hati saya mengalir di darah saya," kata Moeldoko.

Moeldoko berujar, ada orang yang berpolitik dengan cara mencari perhatian hingga mengorbankan jiwa nasionalismenya.

"Ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri, mengorbankan jiwa nasionalismenya, jiwa Pancasilanya.

Padahal, tidak ada yang menggubrisnya," kata Moeldoko.

Moeldoko menekankan bahwa ia bukan orang seperti itu.

Ia menekankan tak pernah mengemis untuk mendapat jabatan.

"Moeldoko tidak seperti itu.

Saya tidak pernah mengemis untuk mendapatkan pangkat dan jabatan. Apalagi menggadaikan yang selama ini saya perjuangkan," kata Moeldoko.

Moeldoko mengatakan ia bahkan rela mempertaruhkan lehernya untuk menegakkan Pancasila.

"Saya konsisten, saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih.

Tetapi, jika ada yang berusaha merusak keindonesiaan kita, saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya," kata Moeldoko.

Berita tentang Partai Demokrat

Berita tentang Moeldoko

Berita tentang AHY

Berita Terkini