TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Cerita Kekaisaran Sunda Nusantara memasuki babak baru.
Alex Ahmad Hadi Ngala yang menjabat sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara mendadak mundur.
Seperti diketahui, publik dibuat heboh dengan kabar adanya kerajaan Kekaisaran Sunda Nusantara.
Terlebih, markas Kekaisaran Sunda Nusantara terletak di Depok, Jawa Barat.
Alex menceritakan soal terbentuknya Kekaisaran Sunda Nusantara.
Ia mengatakan, Kekaisaran Sunda Nusantara terbentuk sejak tahun 2013 silam.
Menurutnya, kini hanya tersisa empat anggota yang aktif termasuk dirinya.
"2013. Rusdi, Rudi, sama Sarjito," ujarnya.
Baca juga: Sosok Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara Terungkap, Adik Ipar Bocorkan soal Aset: Ketawain Saja
Namun, Alex mengaku mundur dari jabatannya sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara sejak Kamis (6/7/2021) malam.
Pengumuman itu disampaikannya pada malam Jumat kemarin di rumahnya di Jalan Ciliwung Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
"Saya mundur dari kepengurusan Sunda Nusantara," ujar Alex pada aparat yang mendatangi rumahnya pada Kamis (6/5/2021) malam.
Alex mengatakan dirinya mengundurkan diri sejak tanggal 5 Mei 2021 atau saat isu Kekaisaran Sunda Nusantara viral gara-gara ada pengendara Pajero Sport yang ditilang.
Usai mengumumkan telah mengundurkan diri sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara, Alex meminta agar persoalan kekaisaran ini tidak diperpanjang.
"Jangan diperpanjang lagi. Saya mundur sudah pertanggal 5 kemarin," ujarnya dengan nada tinggi.
"Saya sudah bilang sama anak-anak saya mundur dari Kekaisaran. Saya gak punya apa-apa," timpalnya lagi.
Rumah Mertua Jadi Markas
Baru-baru ini publik kembali dibuat heboh dengan kabar adanya Kekaisaran Sunda Nusantara.
Kabar ini langsung santer setelah pria bernama Rusdi Karepesina yang mengaku sebagai jenderal dari Kekaisaran Sunda Nusantara.
Namun belakangan, sosok sang Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara yakni Alex Ahmad Hadi Ngala akhirnya terbongkar.
Rusdi Karepesina mengatakan, anggota Kekaisaran Sunda Nusantara mencapai ribuan orang yang ber,markas di Depok, Jawa Barat.
"Anggotanya banyak, bisa jadi ke situ (ribuan orang)," kata Rusdi Karepesina saat dihubungi wartawan, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Kasus Sate Sianida Berbuntut Panjang, Penyidik T Terancam Sanksi Berat Jika Terbukti Lakukan Ini
Baca juga: Pengakuan Aiptu T Soal Kabar Menikah Siri Dengan Nani : Sebatas Pelanggan Biasa
Rupanya, markas yang disebutkan Rusdi itu berupa rumah berwarna krem dengan gaya bangunan tua yang berlokasi di Jalan Ciliwung, Kemiri Muka, Beji, Kota Depok.
Alex Ahmad Hadi Ngala yang menjabat sebagai Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara menjadikan rumah tersebut sebagai markas.
Adik ipar Alex Ahmad Hadi Ngala, Jayadi menbocorkan soal aset yang kabarnya dimiliki Alex Ahmad Hadi Ngala.
Jayadi kaget saat mendengar sang kakak ipar memiliki sejumlah aset dengan nilai fantastis.
Sebab, kata dia, Ales Ahmad Hadi Ngala hanya tinggal menumpang di rumah milik orangtuanya.
“Aset apaan, ini saja numpang sama mertua dari pertama kawin sampai sekarang,” tuturnya.
Baca juga: Misteri Sosok Bersarung Hitam Muncul Depan Pintu Kos Terungkap, Mahasiswi Ini Sempat Dibuat Menjerit
Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Maut 2 Bus di Tol Cipali, Sopir dan Kondekturnya Tewas saat Ganti Ban
Menurut Jayadi, markas Kekaisaran Sunda Nusantara merupakan dimiliki mertua Alex Ahmad Hadi Ngala.
“Rumah orang tua saya. Kakak ipar. Istrinya kakak saya, bu Muniroh,” ungkap Jayadi kepada wartawan, Kamis (6/5/2021).
Jayadi mengatakan bahwa pengikut Alex Ahmad Hadi Ngala berasal dari luar Kota Depok seluruhnya.
“Orang luar semua. Sini gak ada, enggak ada yang percaya kalau orang sini, ya kerjanya tiap hari di rumah kaya gitu,” paparnya.
Perihal Kekaisaran Sunda Nusantara, Jayadi pun hanya tertawa mendengarnya.
“Kita mah pada ketawain saja, dibilang pengkhayal gitu saja,” imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Ayah Setubuhi Putrinya Hingga Hamil 6 Bulan, Tak Tahan Lihat Body Korban : Saya Tergoda
Mengaku Jenderal
Baru-baru ini nama Rusdi menjadi sorotan usai terjaring razia di Gerbang Tol Cawang, Jakarta Timur pada Rabu (5/5/2021).
Mengendarai mobil Pajero Sport, Rusdi terjaring razia lantaran kendaraannya menggunakan pelat nomor yang tak sesuai dengan ketentuan, yakni SN 45 RSD.
Saat diperiksa, Rusdi tidak mampu menunjukkan SIM dan STNK resmi kepada petugas, malah justru menunjukkan surat dari Kekaisaran Sunda Nusantara.
Tak hanya itu, ia juga mengaku sebagai jendral muda dari Kekaisaran Sunda Nusantara.
Rusdi menuturkan keberadaan Sunda Nusantara sudah ada sedari lama.
Namun, imbas bubar pada tahun 2011 lalu, jumlah anggotanya berkurang lantaran bergabungan dengan Sunda Empire.
Namun tak lama, Sunda Nusantara kembali hadir dengan tujuan yang sama.
"MASA itu Majelis Agung Sunda Archipelago. Ketuanya Ahmad Ngalan tinggal di Depok.
Kehadiran Sunda Nusantara ini untuk mensejahterakan umat sedunia. Itu sistemnya. Kalau kita pengikutnya baru sedikit, yang banyak itu Sunda Empire," kata Rusdi di Duren Sawit, Kamis (6/5/2021).
Tak lagi mensejahterakan umat se-Indonesia, Sunda Nusantara yang disebut Rusdi sebuah Kekaisaran ini bertujuan mensejahterakan umat sedunia.
Baca juga: Babak Baru Kasus Sate Sianida, Tersangka Nani Disebut Sudah Menikah Siri Dengan Tomy
Kendati begitu, ia mengatakan tak memiliki grup dengan anggotanya. Komunikasi yang terjalin sebatas antar petinggi.
Adapun pertemuan antar petinggi dan anggotanya sudah jarang dilakukan.
"Pertemuan? sudah jarang banget. Kegiatan Sunda Nusantara tidak pernah ada. Kita gak ada grup. Itu antara petinggi. Kita gak pernah koar-koar (publish) seperti Sunda Empire. Komunikasi antar petinggi aja," jelasnya.
Kronologi
Polisi mengungkap asal usul kepemilikan mobil Pajero yang dikendarai Rusdi Karepesina (55).
Diketahui, Rusdi mengaku sebagai Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara.
Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Akmal menyebut polisi melakukan penindakan tilang terhadap pengendara tersebut.
Dikatakan Akmal, ada tiga jenis pelanggaran yang ditemukan.
"Pertama nomor polisinya sendiri, kemudian yang kedua yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan STNK asli, kemudian yang ketiga tidak bisa menunjukkan SIM pada saat kita tanyakan," kata Akmal kepada wartawan, Rabu (5/5/2021).
Rusdi, dikatakan Akmal, membuat dokumen surat kendaraan itu sendiri.
Mobil berpelat nomor biru SN-45-RSD setelah dicek dalam register kepolisian bernomor polisi B-8462-BP.
"Jadi kendaran itu pelat B, cek diregister kendaraan terdaftar tapi bukan atas nama yang bawa mobil hari itu ," ujarnya.
Adapun pemilik mobil sebelum dimiliki Rusdi berinisial S.
Namun, mobil itu sudah dijual dan berpindahtangan ke Rusdi.
"Sudah dibeli yang bersangkutan yang membawa mobil tadi cuman belum dibalik nama," katanya.
Sebelumnya, Ditlantas Polda Metro Jaya menindak pengemudi Mitsubishi Pajero SN-45-RSD, Rusdi Karepesina (55) laki-laki yang mengaku Jenderal Kekaisaran Sunda Nusantara.
"Menurut petugas yang menangkap, yang mengamankan, pada saat diperiksa pengemudi ngotot bahwa dia menggunakan STNK dan SIM yang sah menurut kerajaan nusantara," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Rabu (5/5/2021).
Rusdi sendiri diketahui ditilang polisi di Jalan Tol Cawang pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Sempat Pulang ke Majalengka Sebelum Kirim Sate Sianida, Ayah Ungkap Sikap Nani di Rumah
Baca juga: Cerita PSK Muda Pasrah Diperkosa Hingga Tangannya Diikat Pelanggan, Barang Berharga Ludes
Saat itu petugas melihat kendaraan yang dikemudikan Rusdi menggunakan pelat nomor polisi berwarna biru dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Saat diperiksa, Rusdi tidak mampu menunjukkan SIM dan STNK resmi kepada petugas.
Rusdi malah menunjukkan surat dari Kekaisaran Sunda Nusantara.
"Perkara ini kita koordinasikan juga dengan pihak reserse untuk tentukan untuk berkoordinasi apakah ada pelanggaran pidana dengan adanya surat-surat seperti ini," kata Sambodo.
Sambodo mengatakan pihaknya saat ini berfokus melakukan penindakan atas pelanggaran lalu lintas yang dilakukan Rusdi.
"Kita tilang berdasarkan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selebihnya kita serahkan ke reserse," pungkasnya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta/Tribunnews.com)