TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pencarian korban perahu maut di Boyolali membuahkan hasil.
Tim Basarnas berhasil menemukan seluruh korban tenggelam dalam tragedi perahu rombongan wisata yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali.
Korban yang berhasil ditemukan pada hari Senin (17/5/2021) habis subuh ini bernama Niken Safirti.
Bocah berusia 8 tahun ini masuk dalam daftar korban ke sembilan yang berhasil ditemukan tim Basarnas yang melakukan pencarian sejak Sabtu (15/5/2021) lalu.
Saat ditemukan, gadis kecil itu sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Baca juga: Cerita Penumpang Selamat Perahu Terbalik di Boyolali: Saya Mau Tangkap Tangannya Gak Sampai
Baca juga: Misteri Perahu Terbalik di Boyolali Terungkap, Tiba-tiba Goyang saat Ditengah Waduk: 7 Orang Tewas
Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya menjelaskan, akhirnya tim SAR gabungan berhasil menemukan seluruh korban perahu wisata.
Korban terakhir ditemukan habis subuh pukul 05.00 WIB saat langit masih gelap.
"Korban terakhir atas nama Niken Safitri umur 8 tahun berhasil ditemukan, tak jauh dari lokasi kejadian sekitar 15 meteran," kata dia kepada TribunSolo.com.
Niken merupakan korban terakhir yang sempat dinyatakan hilang saat perahu yang ditumpangi bersama keluarganya itu terbalik di Waduk Kedung ombo Boyolali.
Menurutnya, jasad korban ditemukan dalam kondisi mengambang di kawasan Waduk Kedung Ombo.
"Tim melihat ada benda mengapung di sekitar warung apung, setelah diamati ternyata itu jenazah, ya itu bocah bernama Niken," jelasnya.
Nahkoda Jadi Saksi Kunci
Tim SAR melibarkan GH (13) dalam proses pencarian para korban tenggelam dalam tragedi perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali.
GH merupakan nahkoda yang mengendarai perahu terbalik yang mengangkut 20 wisatawan.
Namun nahas, perahu mereka terbalik ditengah-tengah waduk hingga para penumpang terjatuh dan ada juga yang hilang tenggelam.
Tim SAR gabungan mengajak sang nakhoda kecil itu untuk mempermudah proses pencarian.
"Kami ajak dia karena dia sebagai saksi kunci yang tahu lokasi terbaliknya perahu," ungkap Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto, Minggu (16/5/2021).
Selain jadi saksi menyangkut peristiwa ini, si nakhoda yang masih di bawah umur itu juga akan dimintai keterangan ihwal penumpang yang tidak memakai jaket pelampung (life vest).
"Baru akan kami tanyai, apakah jaket pelampungnya ada tidak dipakai atau memang enggak punya," paparnya.
Baca juga: Kisah Siska Nekat Jadi PSK Jelang Lebaran Hingga Terjaring Satpol PP: Anak 5, Suami Gak Ada
Perahu Goyang
Misteri penyebab perahu terbalik yang membawa 20 rombongan wisatawan belakangan mulai terungkap.
Koordinator Basarnas Pos SAR Solo, Arif Sugiyarto mengatakan kelebihan muatan menjadi salah satu dugaan penyebab perahu terbalik.
"Ada dugaan yang mengarah ke sana," kata Arif, Sabtu (15/5/2021).
Dugaan tersebut didasarkan manifest penumpang.
Dari manifes tersebut diketahui perahu tersebut maksimal memuat 14 orang.
Itu sudah termasuk 1 nahkoda dan 1 kernet.
"Sehingga ada kelebihan 6 orang," ucap Arif.
Selain itu, ada dugaan lain yang menjadi penyebab perahu terbalik, yakni adanya seorang penumpang yang tiba-tiba ber-swafoto.
"Mendeteksi ada salah seorang penumpang yang maju ke depan saat perahu masih melaju untuk selfie," ujar Arif.
"Kemudian perahu bergoyang, dan saat itu menimbulkan perahu terbalik," tambahnya.
Gagal Selamatkan Anak
Salah satu penumpang yang selamat, Mustakim mengaku hanya bisa terus berdoa ketika perahu yang mereka tumpangi terbalik di tengah danau.
Ia bersama istrinya dan dua anaknya ikut terjungkap saat perahu terbalik tiba-tiba di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: Cerita Gadis 25 Tahun Pasrah Ditindih Dukun Cabul saat Berobat, Awalnya Diminta Lepas Pakaian
Wajahnya masih syok saat ditenangkan polisi, karena ada satu anaknya pertamanya yang berusia 7 tahun terlepas dari tangannya saat menyelamatkan diri.
"Saya mau tangkap tangannya, tapi enggak sampai, karena sudah tenggelam,” kata dia.
Ia berharap korban yang masih hilang termasuk anaknya bisa ditemukan.
"Saya berharap anak saya bisa ketemu dengan selamat," harap dia kepada TribunSolo.com.
Sementara istri dan anak keduanya berhasil diselamatkan saat terjungkal di tengah-tengah waduk.
Adapun Mustakim yang merupakn warga Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali itu mengaku ke Waduk Kedung Ombo untuk berlibur saat Lebaran.
"Menyenangkan keluarga dengan berlibur," aku dia.
Baca juga: Kisah Gadis SPG Susu Dibuat Tak Berdaya Usai Ngobrol Dengan Pacarnya, Korban Kini Kritis
Baca juga: Pengakuan Pelaku yang Tikam SPG Susu Hingga Tak Berdaya, Korban Tenyata Janda Muda Beranak Dua
Di antaranya ia bersama istri dan dua anakanya berecana menikmati suasana dan kulineran di warung apung yang berada di tengah waduk.
"Saya bersama keluarga ke sini ingin mengisi hari libur, kami menaiki perahu tersebut menuju ke warung apung," kata dia.
Namun kenyataan harus diterima karena perahu yang dinaiki 20 orang terbalik, sementara 9 orang dinyatakan hilang.
"Kami tidak mempunyai firasat apapun dengan kejadian ini," jelasnya.
Baca juga: Tangisan Tengah Malam Ungkap Lokasi Mercon Maut, Polisi Datang: Warga Matikan Lampu dan Tutup Pintu
Baca juga: Kronologi Kelompok Perguruan Silat Bentrok Dengan Satpam, Awalnya Ditantang Duel: 2 Orang Dibacok
Saat itu dia masih mengingatnya jika saat perahu terbalik keluarnya tercebur ke waduk sedalam puluhan meter tersebut.
"Saat perahu terbalik, saya mencoba memegang sesuatu pada kapal, kemudian memegang istri dan anak kedua saya," ucap dia.
"Saya mencoba meraih tangan anak pertamanya, tak tak bisa," tuturnya menceritakan detik-detik kejadian nahas itu.
Bahkan selain anak yang belum ditemukan, ada keponakan hingga adiknya juga belum ada kabar.
"Berharap ketemu selamat," jelasnya
9 Orang Hilang
Total penumpang di dalam kapal yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali dipastikan berjumlah 20 orang.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengungkapkan, korban yang hilang bukan 5 orang, tetapi 9 orang masih dalam pencarian oleh petugas yang diduga kuat tenggelam.
"11 yang kita diselamatkan, 9 orang masih dicari (hilang)," terang dia menekankan.
Adapun operasi pencarian menurut dia, dibantu oleh berbagai petugas dan relawan mulai dari BPBD Boyolali, Polair Polda Jateng, Basarnas Pos Surakarta hingga lainnya.
"Operasi (pencarian) sampai 5 hari ke depan," jelasnya.
Baca juga: Bakar Kekasihnya Hidup-hidup, Ayah Indah Sebut Pelaku Bersandiwara Jadi Pria Saleh: Hatinya Iblis
Baca juga: Ledakan Mercon Tengah Malam Bikin Geger Warga, Genteng Rumah Rontok: 9 Orang Terluka, 2 Tewas
Berikut daftar 20 orang penumpang :
1. Siti Mukaromah (belum ditemukan)
2. Wilda (belum ditemukan)
3. Alya
4. Mustakim
5. Suswanti
6. Laras
7. Niken Safitri (belum ditemukan)
8. Supriyadi
9. Andre
10. Khoirunisa
11. Rifki Edi
12. Tituk Mulyani (belum ditemukan)
13. Andi
14. Adi
15. Tinuk
16. Ana (belum ditemukan)
17. Zamzam (belum ditemukan)
18. Jalal (belum ditemukan)
19. Jalil (belum ditemukan)
20. Desti (belum ditemukan)
(TribunnewsBogor.com/Tribun Solo)