IPB University

Masa Pandemi Dosen IPB University Ajak Masyarakat Manfaatkan Ruang Terbuka Hijau Sekitar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Hadi Susilo Arifin, Kordinator Mata Kuliah Pengelolaan Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap IPB University. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Di masa pandemi Covid-19, pekarangan banyak dimanfaatkan sebagai media hobi berkebun atau berekreasi, olah raga dan berjemur.

Bahkan warga bisa meningkatkan produktivitasnya dengan mengusung kegiatan urban farming.

Taglinenya pun cukup populer yaitu #marimulaidaripekarangan dan #hanyasatulangkahdariberanda.

“Di sela-sela kesibukan pekerjaan selama Work from Home (WFH), kegiatan ini sangat tepat dilakukan. Memanfaatkan ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di sekitar kita, bisa menjadi media untuk meningkatkan kesehatan lahir dan bathin. Kita tahu bahwa kebahagiaan atau happiness adalah aspek intangible yang perlu ditingkatkan bagi setiap individu/masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh selama masa pandemi,” ujar Prof Hadi Susilo Arifin, Kordinator Mata Kuliah Pengelolaan Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap IPB University

Hal ini disampaikannya dalam Expose Mahasiswa Pengelolaan Lanskap.

Tahun ini, Ekspose melakukan studi kasus RTH di Jakarta.

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University ini menambahkan bahwa kajian manajemen lahan produktif bukan hanya pada RTH pekarangan saja.

Tetapi dilihat juga strategi manajemen lanskap pada lahan publik.

Scaling upnya bisa dilakukan pada taman lingkungan, taman kota, hingga pemanfaatan hutan kota.

Dalam kegiatan yang diikuti mahasiswa semester VI ini, Prof Hadi menekankan bahwa pekarangan, taman lingkungan, taman kota, hutan kota dan juga lahan publik lainnya dapat diberdayakan sebagai lanskap produktif.

Menurutnya, bantaran sungai, kebun campuran dan lahan terbengkalai juga dapat diberdayakan.

“Jika direncanakan, didesain dan dikelola, area tersebut bisa menjadi lanskap urban farming yang menghasilkan. Hasilnya bisa berupa pangan penghasil karbohidrat, rempah, bumbu dan obat, sayuran, buah, bahan baku industri dan juga tanaman hias. Strategi pengembangannya tidak hanya di RTH saja, tetapi juga ruang terbuka biru (RTB). Ini karena Jakarta memiliki lanskap badan air, seperti riparian sungai, kanal-kanal, dan daerah rawa-rawa,” ujarnya.

Menurutnya, lanskap ruang terbuka tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk bersantai di waktu luang, berekreasi dan mendapatkan kesenangan serta kebahagiaan.

“Secara fungsional berguna, secara estetika menghasilkan keindahan,” tegas Prof Hadi.

Acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta dan tim, Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Bioindustri Universitas Trilogi Jakarta serta Komunitas Pekarangan dan Kebun Produktif Indonesia (KPKPID).

Halaman
12

Berita Terkini