Kisah Bocah 8 Tahun Hidup Sebatang Kara di Perantauan, Ayah Ibunya Wafat: Akhirnya Mbah Datang

Penulis: Damanhuri
Editor: Mohamad Afkar Sarvika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Vino dan kedua orangtuanya asal Sragen yang sudah meninggal dunia karena covid-19 di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kisah pilu dialami seorang bocah berusia 8 tahun yang hidup seorang diri di tanah perantauan.

Bocah lelaki asal Sragen, Jawa Tengan tersebut bernama Vino.

Vino sejak berusia 8 bulan dibawa kedua orangtuanya yakni Kino Raharjo dan Lina Saputri merantau ke Kalimantan Timur.

Namun, Ia hidup sebatang kara di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur sejak ayah ibunya meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Awalnya, ia tinggal bersama kedua orangtuanya, namun belum lama ini ayah dan ibunya wafat karena terpapar Virus Corona.

Bahkan, bocah lelaki ini sempat menjalani isolasi mandiri sendirian tanpa kedua orangtuanya di rumah.

Kabar itupun akhirnya sampai ke telinga sang kakek yang tinggal di Sragen, Jawa Tengah.

Kakek Vino bernama Yatin (56) langsung menjemput cucunya ke Kabupaten Kutai Barat.

"Belum sampai di rumah, Vino lari-lari menghampiri saya, kemudian merangkul saya, dia nangis, bilang akhirnya mbah datang," ungkap sang kakek seperti dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).

Rumah Vino kerrap didatangi tetangga yang datang berikan makanan dan bantuan (Tribun Kaltim)

Vino bersama sang kakek tiba di Sragen pada Senin (2/8/2021) sekira pukul 17.00 WIB.

Yatin terharu saat bercerita mengenai ekspresi Vino saat melihat dirinya menjemput.

Vino menangis bahagia karena ada keluarga terdekat yang menjenguknya setelah menunggu cukup lama.

Selama ini, Vino hanya berhubungan melalui sambungan telepon dengan keluarganya di Sragen.

Sang kakek lalu bercerita selama di Kalimantan Timur diajak Vino untuk berziarah ke makam bapak dan ibunya.

"Setelah istirahat, langsung ziarah ke makam bapak ibu Vino, dari rumah menempuh perjalanan 1 setengah jam," kata Yatin.

Yatin pun menceritakan bantuan semua pihak membuat proses pemulangan Vino ke Sragen berjalan lancar.

"Selama di Kalimantan, banyak yang membantu, baik dari Gubernur hingga camat, semuanya membantu proses kepulangan Vino ke Sragen," tuturnya.

"Akhirnya kami pulang dengan selamat, dan Vino bisa melanjutkan masa depannya disini," ujarnya.

Keluarga Berdatangan

Vino yang pulang bersama kakeknya, Yatin (56) menginap terlebih dahulu di salah satu hotel di Sragen.

Vino tiba dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur tempat di mana selama ini hidup bersama orangtuanya sebelum meninggal dunia.

Selama menginap, keluarga Vino, baik dari Sambirejo maupun Sambungmacan, satu persatu berdatangan.

Kebahagiaanpun terpancar dari wajah Vino, setelah bertemu dengan keluarganya.

Vino pun mengaku senang bisa kembali ke Sragen.

"Senang, bisa kembali ke Sragen," kata Vino, kepada TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).

Selain bisa bertemu dengan keluarganya, Vino senang memiliki teman baru.

"Iya, senang ketemu teman baru," ujarnya sambil tersipu malu.

Ingin Jadi Pilot

Vino (8) akan dirawat dan dibesarkan kakek neneknya yang ada di Kabupaten Sragen.

Bocah yatim piatu itu mengaku bahagia bisa berkumpul bersama kakek dan neneknya di Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati sempat berbincang dengan Vino.

Tangis bahagia Vino (8) terlihat saat dijemput sang kakek yang terbang ke Kalimantan Timur dari Sragen, Jawa Tengah. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Vino pun sempat bercerita mengenai cita-citanya kepada Bupati.

"Cita-citanya ingin jadi pilot, biar bisa nerbangin pesawat," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).

Cita-citanya itu tumbuh, setelah waktu kecil sudah diajak kedua orang tuanya pergi ke Kalimantan naik pesawat.

"Kemarin naik pesawat yang kedua, pingin bisa nerbangin pesawat," ujarnya polos.

Kini, Vino harus berjuang menggapai mimpinya, tanpa didampingi orang tua yang sangat disayanginya.

Namun Vino tak patah semangat.

Dukungan Vino yang terus mengalir membuatnya tak merasa sendiri dan tetap ceria.

Pemkab Sragen Siap Bantu

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku siap membantu kebutuhan hidup Vino, bocah yatim piatu yang ditinggal wafat kedua orangtuanya karena Covid-19.

"Termasuk pendidikannya kami siap membantu, tergantung keinginan Vino seperti apa," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (30/7/2021).

Bupati Yuni mengaku, kini pihaknya tidak ingin melakukan intervensi terlebih dahulu, sampai suasana kembali normal.

"Biar tenang dulu, keputusan keluarga bagaimana, kalau sudah diputuskan, apa yang bisa dibantu pemerintah, ya kita bantu," jelasnya.

Tangis bahagia Vino (8) terlihat saat dijemput sang kakek yang terbang ke Kalimantan Timur dari Sragen, Jawa Tengah. (TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari) ()

Bupati Yuni berpesan kepada Vino, untuk tidak larut dalam kesedihan.

Bupati Yuni pun memberikan semangat kepada Vino, untuk bisa terus melanjutkan kehidupan.

"Semangat untuk Mas Vino, Mas Vino tidak sendiri, ada kita semua, kita juga siap membantu," ujarnya.

"Keluarga di Sragen, bisa sama-sama membesarkan Mas Vino," pungkasnya.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Solo)

Berita Terkini