TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Yosef dan Yoris rupanya tak menyaksikan ketika Polisi membongkar makam Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Polisi diketahui kembali membongkar makam Tuti dan Amalia Mustika Ratu, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago menjelaskan alasan Polisi melakukan autopsi ulang pada jasad korban pembunuhan di Subang, Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Kita mencari apakah luka korban berasal dari benda tumpul atau benda tajam ," kata Kombes Erdi seperti dikutip dari Kompas TV.
Selain itu dari hasil autopsi juga bisa diketahui waktu kematian Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Waktu kematiannya, dari hasil otopsi apsti akan ditemukan,
kemudian yang mungkin saja dari hasil otopsi bisa menemukan apakah ada lebam di mayat dan sebagainya, kematian korban ini diduga ada perlawanan atau tidak," jelas Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Makam Tuti dan Amalia Mustika Ratu dibongkar pada Sabtu (2/10/2021).
Autopsi oleh Polres Subang dilakukan sekira pukul 14.00 hingga Maghrib.
Proses autopsi dilakukan tertutup menggunakan tenda.
Selama proses autopsi, tak ada satu orang pun keluarga yang menyaksikan.
"Keluarga tidak ada yang datang," kata Rohman Hidayat.
Menurut Rohman, saat itu semua keluarga Tuti dan Amel sedang berada di Lembang.
"Semuanya pada di Lembang," kata Rohman.
Rohman mengaku tak mengetahui alasan keluarga Tuti dan Amalia Mustika Ratu tak datang saat autopsi.
"Biarkan Polisi bekerja untuk mengungkap kasus ini seterang mungkin, sehingga semuanya jadi jelas," tutup Rohman Hidayat.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Waryana tukang gali kubur yang ditugaskan untuk menggali kembali makam Tuti dan Amalia memberi kesaksian.
Diungkap Waryana, prosesi penggalian makam Tuti dan Amalia dimulai pada pukul 14.00 WIB dan selesai pada pukul 14.30 WIB.
"Autopsinya pertama gali jam 2, selesai kira-kira setengah tiga, yang ibunya terus anaknya," ucap Waryana saat ditanya wartawan, Sabtu (2/10/2021).
Kedua jasad ibu dan anak tersebut selesai diautopsi sekitar pukul 17.00 WIB.
Waryana menambahkan, jasad Tuti terlebih dahulu dilakukan autopsi oleh pihak kepolisian.
Kemudian dilanjut dengan jasad Amalia.
"Bu Tuti yang pertama, yang kedua anaknya, satu-satu, sudah selesai ibunya langsung dikubur lagi, lalu menggali makam anaknya langsung," kata Waryana.
Menurut kesaksian Wahyana, tukang gali kubur, ia beserta lima warga lain menggali yang ditugaskan menggali dan mengangkat jasad ke atas meja untuk dilakukan otopsi.
Menurutnya, kondisi kedua jasad korban sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.
"Kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat," ucap Waryana kepada wartawan saat selesai menggali kuburan, Sabtu (02/10/2021).
Keluarga Izinkan Makam Tuti dan Amalia Dibongkar
"Pak Yosef didatangi penyidik Polres Subang dan meminta izin untuk membongkar makam Amalia dan Tuti," ujar kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat saat dihubungi pada Sabtu (2/10/2021).
Mendapat permintaan tersebut, kata dia, pihak keluarga mengizinkan polisi membongkar makam anak dan ibu tersebut.
"Tentu dari keluarga mengizinkan demi mengungkap misteri kasus ini," ucap Rohman Hidayat.
Hanya saja, tidak dijelaskan secara spesifik soal alasan pembongkaran makam Amalia dan Tuti tersebut.
"Tidak dijelaskan detail. Yang pasti sebagai upaya pendalaman untuk mengungkap kasus ini. Kami dari keluarga kooperatif," ucap Rohman Hidayat.