Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Mengusung konsep pertanian 4.0, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBPSDLP) Cimanggu, Kota Bogor membuat inovasi baru pertanian presisi dengan konsep pertanian masa depan.
Ada dua inovasi yang diluncurkan oleh Balitbangtan melalui BBPSDLP, yakni indoor vertical farming di Puspita 1 dan Smart Green House di Pusputa 2.
Kedua inovasi tersebut menggunakan teknologi IT dari sisi control sistem untuk pengecekan dan remote control untuk menggerakan teknologi pertanian.
Setiap lokasi memiliki fasilitas dan SOP yang berbeda.
Pada lokasi indoor vercical farming di Puspita 1, diterapkan SOP yang ketat dengan pintu kaca dan pengaturan suhu di dalam ruangan.
Tak hanya itu, setiap orang yang masuk pun harus menggunakan pakaian husus.
Peneliti bidang Hidrologi dan Konservsi Tanah Balitbangtan, Setiari Marwanto menjelaskan, Indoor vertical farming merupakan sistem pertanian vertical dengan menggunakan artificial UV light.
"Pada sistem ini juga menggunakan air baku steril, nutrisi presisi tanpa pestisida, kemudian menerapkan SOP secara ketat di ruang budidaya untuk menghindari adanya bakteri masuk," katanya.
Pada indoor vertical farming ini, kata Setiari, dalam sistem monitoring menggunakan sistem ruang kendali suhu tekanan kelembaban dan konsentrasi spektrum UV light
Monitoring ruang kendali suhu tekanan kelembaban konsentrasil spektrum UV light.
"Ini juga terintegrasi dengan perangkat komputer dan smartphone untuk monitoring atau remote control," katanya.
Manfaat dari indor vertical farming ini, kata Setiari, adalah bisa menanam sayuran dengan kondisi lahan yang terbatas.
Sehingga sistem pertanian bisa dibuat bertingkat hingga 4-5 tingkat.
Berbeda dengan indoor vertical farming, di lokasi smart green house ditanam buah melon.
Pada sistem pertanian buah melon di dalam smart green house itu bisa dilakukan di lahan yang terbatas dengan menggunakan polybag.
"Keunggulan lainnya adalah ini bisa bertahan di segala cuaca di tengah keterbatasan lahan dengan hasil optimal, karena dalam penerapan ini digunakan teknologi sebagai controlnya," ujarnya.
Hampir sama dengan indoor vertical farming, smart green house ini juga tidak menggunakan pestisida dan hanya menggunakan nutrisi presisi sehungga menghasilkan buah kualitas premium.
Selain itu smart green house ini juga terintegrasi dengan perangkat komputer dan smartphone untuk monitoring atau remote control
"Seperti contoh ketika saat sedang di Amerika saya ingin melihat kondisi tanaman, suhu, itu bisa saya cek dari smart phone saya, jadi di manapun ada jaringan internet kita bisa melakukan kontrol ,tinggal saya buka aplikasi memilih fiture-nya, ketika saya menekan tombol mematikan blower ini akan mati, jadi control bisa dilakukan dari jarak jauh," katanya.