Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Jelang Tahun Baru Imlek 2022, umat Tionghoa mulai memberikan persembahan khusus di altar Dewa Dewi di Vihara Dhanagun yang berlokasi di Kota Bogor.
Persembahan khusus itu di antaranya, buah pir, jeruk, apel, dan dodol ketan yang dilengkapi dengan lilin khas berwarna merah.
Namun siapa sangka ternyata persembahan yang diberikan oleh umat Tionghoa tersebut memiliki simbol makna tersendiri.
Koh Ayung selaku pengurus harian Vihara Dhanagun menceritakan, bahwa tiap-tiap persiapan tersebut memiliki makna simbolis tersendiri.
"Buah pir simbolnya menghargai sesama. Kalau jeruk itu menyimbolkan persatuan. Ada kecil ada besar. Kemudian, apel itu menyimbolkan kedamaian," ujarnya saat ditemui oleh TribunnewsBogor.com, Sabtu (29/1/2022).
Sedangkan untuk kue dodol ketan tersebut, lanjut Ayung, sebagai perekat dari semua simbol tersebut.
"Dodol itu disimbolkan sebagai perekat. Udah menghargai sesama, kemudian bersatu, serta damai dan direkatkan biar tambah erat," tambahnya.
Simbol-simbol tersebut, jauh kebelakang, Ayung ceritakan sebagai wejangan dari ajaran leluhur.
Jauh sebelum mengenal pendidikan formal, menurut cerita, Ayung katakan, simbol tersebut dipakai sebagai patokan kehidupan.
"Namanya kan orang dulu. Jauh dari sekarang. Gini aja, kalau dulu kan mau beli apa-apa susah mesti nanem dulu. Untuk kue dodol, itu kan dari ketan yang bahannya panas dan menghangatkan. Kalau oranh dulu kan gitu selalu menyimbolkan sesuatu," katanya.
Hal tersebut pun, tidak bisa dilepaskan sampai sekarang.
Namun, soal persembahan tersebut, Ayung tegaskan tergantung dari tiap individu itu sendiri.
"Inimah soal keyakinan masing-masing aja. Karena kita kan gaada bukti tertulisnya. Cuma katanya. Istilahnya ngaji denger," katanya.
Kendati demikian, simbol tersebut berlaku juga kepada pembaruan dari Vihara menjelang perayaan tahun baru Imlek.
Mulai dari mencuci patung dewa dewi, membersihkan altar, dan nerapihkan seluruh isi vihara.
"Kalau untuk bersihkan dan mencat ulang ini kan udah dari di bulan Desember lalu. Hari ini terakhir. Makna simbolisnya kan sebentar lagi tahun baru. Kita semua kembali ke jiwa yang baru. Itu aja," tutupnya.