TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Masih ingat dengan kasus cinta segitiga Kasatpol PP vs pegawai Dishub Kota Makassar?
Kabar terkini soal kondisi Iqbal Asnan selaku Kasatpol PP di balik jeruji besi kini terkuak.
Apalagi diketahui lebaran tahun ini, Iqbal Asnan harus mendekam di penjara akibat aksi kejinya pada Najamuddin Sewang.
Iqbal Asnan menjadi otak pembunuhan Najamuddin Sewang, yang ditembak orang suruhannya, Minggu (3/4/2022).
Penembakan itu diduga lantaran keduanya rebutan cinta segitiga seorang janda berinisial RCH.
Akibat perbuatannya, Iqbal Asnan terancam kurungan penjara seumur hidup.
Baca juga: Diperebutkan 2 Pria, Terungkap Kondisi RCH Usai Kasatpol PP Ditangkap Polisi : Mencoreng Institusi
Ia disangkakan pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana terhadap pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang.
Begitu juga tiga pelaku lainnya, A, AKM dan S yang juga sudah ditetapkan tersangka atas pembunuhan 'terskenario' itu.
Ia dan tiga tersangka lainnya, A, S dan AKM dijerat pasal pembunuhan berencana 340 KUHPidana.
"Pasal 340 pembunuhan berencana, (ancaman hukumannya) seumur hidup atau mati," pungkas Kombes Pol Budhi Haryanto.
Pada momen lebaran 2 Mei 2022 kemarin, Iqbal Asnan terpaksa merayakan Idul Fitri di balik jeruji besi.
Sementara itu, istri almarhum Najamuddin Sewang, Rovida Setya Ichsani, hingga saat ini masih diliputi duka mendalam atas kematian suaminya.
Baca juga: Bantah Suami Dibunuh Gara-gara Rebutan Janda, Istri Najamuddin Ungkap Keromantisan Bersama Almarhum
FOLLOW:
Rovida selalu ingat kenangan manis bersama sang suami.
Hal itu dicurahkan Rovida melalui akun pribadinya di instagram.
Apalagi ketika momen lebaran tiba.
Baca juga: Najamuddin Dihabisi Gara-gara Rebutan Janda, Istri Buktikan Suami Tak Selingkuh : Dia Video Call
Bersama 2 anaknya yang masih kecil, Rovida menjelajahi tempat-tempat dimana menghabiskan waktu bareng mendiang suaminya.
"Kita (Rovida dan Najaamuddin, red) dulu sering banget naik sepeda berdua lewat sini kan, sayang. Dulu ini jadi jalan favorit kita, bisa lihat-lihat tanamannya, danau, dan orang mancing," tulis Rovida di story Instagram Story-nya, Senin (2/5/2022).
Kemudian Rovida tak sanggup melihat tempat yang selalu ia lalui bersama suami selama ini. Baik itu saat pulang kerja atau jalan-jalan.
"Sekarang ga bisa, gak sanggup aku angkat wajahku kalau lewat sini. Berharap detik-detik waktu panda kujemput saat itu hilang dari ingatan," tambahnya.
Baca juga: Akhirnya Kasatpol PP Tak Berkutik Ditunjukkan Segepok Uang, Dalang Pembunuhan Pegawai Dishub Terkuak
Selain itu, Rovida menyebut Najamuddin sungguh luar biasa.
Meski isu rebutan janda itu mengakibatkan nyawa Najamuddin Sewang melayang, Rovida masih percaya suaminya orang setia.
Ditegaskan Rovida, ia akan tetap mencintai Najamuddin Sewang.
"Terima kasih sudah mengajarkan sejuta kebaikan. Love you till jannah, sayang," ungkap Rovida.
Kasatpol PP Dalang Pembunuhan Rekrut 4 Eksekutor
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto menyebutkan, pembunuhan berencana yang diotaki Kasat Pol PP Kota Makassar, Iqbal Asnan ini bermotif cinta segitiga.
Tak ingin mengotori tangannya, Iqbal Asnan pun menyewa SL, SH, AKM, dan A.
Ketiganya berperan sebagai eksekutor, pemantau, atau penggambar di lokasi.
"Ada otak pelaku, ada yang merencanakan terus sampai dengan eksekutor. Sementara otak pelaku adalah pejabat Kota Makassar ( Iqbal Asnan)," kata Kombes Pol Budhi Haryanto, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunTimur, Sabtu (16/4/2022) malam.
Baca juga: Detik-detik Kasatpol PP Dijemput Polisi, Pembelaan Istri Sah Pegang Erat Tangan Suami Tuai Perhatian
"Empat tersangka lainnya ikut membantu Iqbal Asnan. Ada yang berperan menggambar dan eksekutor," tambahnya.
Motif pembunuhan ini dipicu karena soal cinta segitiga antara Najamuddin Sewang, Iqbal Asnan, dan RCH.
"Motif pembunuhan ini karena cinta segitiga," tambahnya.
Pemilihan 4 eksekutor ini pun tidaklah sembarangan.
SL ini diketahui merupakan seorang oknum polisi.
Ia juga diplotkan oleh Kasatpol PP untuk menjadi eksekutor penembakan Najamuddin Sewang.
SL yang terlatih menembak di satuannya Korps Bhayangkara pun bersedia menjadi eksekutor.
Menurut pengakuan SL, ia nekat menjadi eksekutor karena ikut merasa sakit hati atas apa yang dirasakan Iqbal Asnan.
"Eksekutor ini satu daerah dengan otak pelaku. Dia merasa ikut sakit hati juga sehingga mau lakukan itu, uang itu untuk ucapan terima kasih," tuturnya.
Atas jasanya, SL pun dapat uang Rp 85 juta dari Iqbal sebagai tanda ucapan terima kasih.
"Kalau SL ini tidak meminta bayaran, dia sama-sama satu kampung dengan MIA (Iqbal),"
"SL merasa ikut sakit ketika MIA (Iqbal Asnan) disakiti,"
"Uang itu bukan untuk membayar, tapi ucapan terima kasih saja, totalnya Rp 85 juta," kata Budhi.
Selain penangkapan para tersangka, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti.
Diantaranya uang Rp 85 juta dalam tas hitam, kendaraan roda dua, rekaman CCTV.
Ada juga senjata api serta 53 butir peluru kaliber 38 mm, kaliber 32 mm, tiga selongsong peluru airsoft, dan satu proyektil peluru yang sudah dikeluarkan dari dalam tubuh korban. (*)