Kilas Balik Libur Lebaran 2022 di Puncak Bogor, Wisatawan Naik Ambulans Hingga Kecelakaan Maut

Penulis: Damanhuri
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil minibus ringsek usai adu banteng di jalur Puncak Bogor, Senin (2/5/2022) dini hari

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Momen libur lebaran tahun 2022 ini dimanfaatkan banyak warga untuk berwisata ataupun pulang kampung.

Sebab, pemerintah memberikan cuti bersama cukup lama pada momen lebaran tahun ini.

Maka tak heran jika sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan pada momen libur lebaran kali ini.

Sebab, banyaknya warga yang mudik ke kampung halaman serta ada juga yang berwisata bersama keluarga dan kerabat.

TribunnewsBogor.com merangkum kilas balik sejumlah momen tragis hingga miris yang terjadi saat libur lebaran 2022 di jalur Puncak Bogor.

Seperti diketahui, kawasan Puncak Bogor menjadi salah satu primadona tujuan wisata lantaran banyak objek wisata dikawasan Kabupaten Bogor itu.

Dari mulai wisata alam seperti pegunungan, air terjun, kebun teh, tempat rekreasi keluarga hingga wisata satwa di Taman Safari yang juga berada di kawasan Puncak Bogor.

Ambulans Dipakai Berwisata

Belum lama ini polisi mengamankan mobil ambulans yang mengangut wisatawan melintas di jalur puncak.

Mobil ambulans berstiker partai politik itu di tilang anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor di Simpang Gadog, pada Sabtu (7/5/2022) siang.

Supir ambulance berlogo partai saat ditanyai oleh polisi, Sabtu (7/5/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Mobil ambulans yang ditilang ini, bergerak dari Jalan Raya Ciawi, Kabupaten Bogor, dan hendak menerobos one way atau satu arah dari Puncak menuju Jakarta yang sedang diberlakukan oleh Satlantas Polres Bogor.

Langsung saja, anggota Satlantas Polres Bogor melakukan penilangan dan pemeriksaan di Pospol Simpang Gadog.

Di dalam mobil ambulans itu ternyata bukan membawa pasien melainkan membawa rombongan keluarga yang diduga hendak liburan ke Kawasan Puncak.

Kanit Regident Polres Bogor Iptu Danny Sutarman menjelaskan ada beberapa sanksi tilang yang dikenakan kepada ambulance tersebut.

"Pertama melawan arus, kedua tidak dilengkapi surat-surat, ketiga tidak ada pengesahan pajaknya mati sejak 2014," kata Danny kepada wartawan usai lakukan penilangan di Simpang Gadog, Sabtu.

Dari penilangan yang dilakukan itu, tambah Danny, turut disita beberapa barang bukti.

"Barbuk yang kita tahan kendaraannya. Setelah membayar pajak membayar BKPB baru kita berikan," tambahnya.

Selain sanksi tilang dan barang bukti yang diamankan, semua penumpang yang ada di ambulance itu pun turut dikeluarkan oleh polisi.

Beberapa barang yang bukan peruntukan ambulance pun, ikut diturunkan.

"Wanita 3 orang, anak kecil 2 orang, laki laki 2 orang, remaja laki-laki 2 orang. Beberapa barangnya seperti perlengkapan sound system, karpet, bantal, dan sebagainya. Tidak ada tabung oksigen, tandu tidak ada," bebernya.

Ambulance yang dilakukan penilangan oleh Satlantas Polres Bogor, Sabtu (7/5/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Sempat adu mulut dengan petugas

Sopir ambulans yang belakangan diketahui bernama Muhamad Ali tidak melakukan sikap kooperatif.

Dirinya bahkan sempat adu mulut dengan petugas yang melakukan penilangan.

Namun, akhirnya setelah terus diberikan penjelasan oleh polisi, Ali mengakui kesalahannya.

"Saya cuman disuruh jadi supir aja. Ini arahnya dari Jakarta (Ciracas) mau ke Puncak Bogor," katanya saat ditanyai wartawan.

Terkait rombongan orang yang di ambulance itu, tambah Ali, merupakan anggota keluarganya.

"Masih saudara jauh semuanya," tambahnya.

Namun, ia menampik, ketika disinggung soal bayaran yang ia dapatkan.

"Gak dibayar. Mereka pun tidak bayar. Mobil ini kan punya rakyat juga," tandasnya.

Kecelakaan Maut

Insiden kecelakaan maut terjadi di Jalur Puncak Bogor.

Kecelakaan adu banteng itu melibatkan Mitsubishi Pajero Sport bernomor polisi E-1112-XX dan Daihatsu Xenia dengan nomor polisi F-1207-NY tepatnya di Jalan Raya Puncak depan Wisma arga muncar Kampung Rt 04/03 Desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor pada Senin (2/5/2022) dini hari.

Dalam musibah ini, sang sopir Daihatsu Xenia berinias M meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Korban luka berat dibagian kepala, meninggal di RSUD Ciawi," kata Ipda Angga Nugraha dalam keterangan tertulis kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (3/5/2022) dini hari.

Sementara, sejumlah korban luka lainnya hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Ciawi.

Polisi melakukan olah TKP kecelakaan maut Pajero VS Xenia di jalur Puncak tepatnya di Desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor pada Senin (2/5/2022) dini hari. (istimewa/Unit Laka Polres Bogor)

Disisi lain, proses evakuasi korban kecelakaan maut di jalur puncak ini berlangsung cukup dramatis.

Sebab, kondisi para korban mengalami luka cukup serius setelah kendaraan yang ditumpanginya terlibat adu banteng.

Bahkan, mobil yang mereka tumpangi pun rinsek.

Detik-detik proses evakuasi kecelakaan diungkap Kapolsek Megamendung AKP Tri Lesmana.

AKP Tri Lesmana menceritakan, saat kejadian ia memang sedang bertugas melakukan pengamanan malam takbiran dikawasan Puncak Bogor.

"Kejadiannya memang waktu jalur sudah sepi. Baik dari arah atas maupun arah bawah," kata Tri saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com pada, Senin(2/5/2022) malam.

Saat itu, ia bersama petugas unit Laka Lantas Polres Bogor turut membantu melakukan evakuasi para korban kecelakaan maut tersebut.

"Kita langsung ke TKP. Kita juga langsung membantu evakuasi pasca kecelakaan ini," kata AKP tri Lesmana.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Bogor, Pajero VS Xenia Adu Banteng Dalam Kecepatan Tinggi

Mobil minibus ringsek usai adu banteng di jalur Puncak Bogor, Senin (2/5/2022) dini hari (Facebook @yudytristianadiro Info Jalur Puncak Bogor)

AKP Tri Lesama melanjutkan, pihaknya membantu proses evakuasi beberapa korban yang berada di kedua mobil berwarna putih itu.

"Kita keluarkan orang-orang yang ada di dua mobil itu. Sekira ada empat orang kita keluarkan dari mobil itu dan langsung dilarikan ke RS untuk penanganan," tambahnya.

Disinggung soal adanya korban jiwa, Tri masih belum bisa memastikan kondisi dari para korban yang terlibat insiden ini terlalu jauh.

"Untuk lengkapnya ke pihak Unit Laka Polres Bogor. Tapi, pada saat kita evakuasi korban dalam kondisi cukup menghawatirkan. Ada luka dan lecet-lecet. Kondisi terakhirnya seperti itu," kata dia.

Kapolsek Megamendung AKP Tri Lesmana menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika Jalan Raya Puncak dalam keadaan sepi.

"Kejadinnya memang waktu jalur sudah sepi. Baik dari arah atas maupun arah bawah," kata Tri saat dikonfirmasi, Senin.

Keadaan sepi itu, kata Tri, diduga memicu pengemudi dari dua mobil itu memacu kecepatan mobilnya.

Sehingga, adu banteng antara Pajero dan Xenia pun tak bisa terhindarkan.

Petugas yang datang ke lokasi kejadian langsung mengevakuasi korban untuk dilarikan ke rumah sakit.

Diduga Kecepatan Tinggi

Kecelakaan adu banteng antara Mitsubishi Pajero Sport bernomor polisi E-1112-XX dan Daihatsu Xenia dengan nomor polisi F-1207-NY di Jalan Raya Puncak Bogor diduga saat kendaraan dalam kecepatan tinggi.

Sebab, kedua kendaraan tampak ringsek cukup parah pada bagian body depannya.

"Posisinya untuk yang Pajero dari arah atas dan untuk yang Daihatsu Xenia itu dari arah bawah. Kalau dilihat dari kondisinya, keduanya sedang dalam kecepatan tinggi," ungkap AKP Tri Lesmana kepada TribunnewsBogor.com.

Meski begitu, diakui Tri, pada saat kejadian itu, memang kondisi jalur sudah dalam kondisi yang kondusif.

"Sepanjang H-1 lebaran itu memang kita melakukan tugas pengamanan. Sepanjang hari sudah kondusif. Dan menjelang dini hari, jalur sudah benar-benar sepi," kata dia.

(TribunnewsBogor.com)

Berita Terkini