Idul Adha 2022

Bantu Kendalikan PMK Jelang Idul Adha, IPB University Sebar Ratusan Satgas

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satgas Penanggulangan PMK IPB University, Rabu (15/6/2022).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha 2022 kian meningkat.

Bahkan terbaru, ratusan sapi perah di wilayah Kabupaten Bogor  terpapar PMK.

Untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat, terlebih saat ini menjelang Idul Adha, IPB University sebar ratusan satgas penanggulan PMK di Jabodetabek.

Ratusan satgas yang ini berasal dari Fakuktas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University.

Ketua Satgas PMK IPB University Prof Deni Noviana menjelaskan, nantinya ratusan satgas itu akan diterjunkan menjelang H-1 Idul Adha.

"Jadi yang pertama mereka akan tentu sebelum berangkat ke lapangan akan diberikan pelatihan dulu. Pelatihannya sekitar dua hari. Bagaimana mereka bisa sudah terbiasa dengan itu. Tapi ada pelatihan dulu. Nah, setelah pelatihan mereka akan diterjunkan kelapangan itu h-1. Jadi kalau idul adha 10 julhijah dan mereka akan diterjunkan 9 julhija," kata Deni kepada wartawan di IPB Baranangsiang, Rabu (15/6/2022).

Ratusan satgas itu nantinya akan berada di Rumah Potong Hewan (RPH) dan tempat-tempat yang melakukan peyembelihan hewan kurban.

"Yang kami rekomendasikan kan memang di RPH yah. Tapi kan pasti ada yang menyembelih diluar RPH. Nah oleh karena itu kita menugaskan mereka ke lapangan. Jadi kelapangan itu di masjid ertentu. Nah kan ada penyembelihan. Mereka kesana," ungkapnya.

Ratusan satgas itu akan terus memonitor dan melihat hewan secara klinis.

Bahkan, kata Deni, satgas PMK ini akan melihat proses penyembelihan hewan kurban di sejumlah tempat yang melaksanakan kurban.

"Dimonitor terus. Pemeriksaan klinis kita menyebutnya. Kemudian hari h (Idul Adha) mereka ikut proses penyembelihannya advice juga disana. Mulai dari fasilitas pemilihannya," ungkapnya.

Daging-daging kurban pun, kata Deni, satgas akan melakukan pemeriksaan. Mulai dari bagian dalam hingga bagian luar hewan kurban itu sendiri.

"Pada saat hewannya disembelih itu dagingnya  juga diperiksa bagian dalam.  Jantung, hati itu akan diperiksa," tambahnya.

Kemudian dari hasil pemeriksaan itu, satgas pengawasan ini akan melaporkan hasilnya kepada DKM atau ketua panitia kurban Idul Adha.

Sehingga, jika daging yang diperiksa kurang bagus, itu tidak akan didistribusikan.

"Setelah itu kalau sudah dipastikan ada yang kurang baik akan disampaikan kepada pengurus DKM nya disana. Kemudian dipisahkan. Setelah itu daging yang baik akan didistribusikan," tambahnya.

"Tugas mereka seperti itu. Kalau didaerah itu disembelihnya dua hari mereka bisa disana sampai hari kedua," jelasnya.

Deni pun akan terus lakukan koordinasi dengan Pemerintahan setempat yang dalam hal ini Pemkab dan Pemkot.

Nantinya, satgas pengawasan ini akan terus didampingi oleh dinas-dinas terkait.

"Yang penting kita selalu koordinasi dengan pemerintah kabupaten bogor dan kota bogor. Kan kami menerjunkan ini karena ada permintaan. Jadi ada permintaan tentu kami mengirimkan dan kelapangan itu selalu didampingi dari dinas kota maupun kabupaten," katanya.

Sementara itu, tim satgas lainnya, Prof Agik Suprayogi menjelaskan, tim satgas yang dibentuk ini selain melakukan pengawasan, diterjunkan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

"Tapi disangkakan tergantung situasi para peternak itu sendiri. Kembali, koordinasi dan pemahaman edukasi masyarakat perlu ditingkatkan. Oleh karena itu kita hadir semampunya," kata Agik kepada wartawan.

Peningkatan kesadarn itu dihasilkan kepada wabah yang sedang gencar menjadi perbincangan ini.

Sebab, kata Agik, hanya pemberian vaksin menjadi salah satu obat dalam wabah PMK ini.

"Kenapa demikian?. Ketika hewan itu sakit virus memang obat ke virusnya gaada. Hanya vaksin. Yang divaksin pun harus sehat," ungkap Agik.

"Yang sakit harus gimana? Nah itu kan pemikirannya. Ya diobati. Diobati bukan menyerang virusnya tapi mengobati untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Dengan cara apa? Macam-macam," tandasnya.

Berita Terkini