Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Sejumlah sopir angkutan umum (angkot) mengaku resah akan kemacetan jalan di kawasan Puncak Bogor.
“Dampak kemacetan ini di Megamendung sama di Pasar Cisarua perlu ditata jalannya,” tutur sopir angkut, Hendri kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, sistem ganjil genap maupun satu arah (one way) tak memecahkan solusi soal kemacetan yang setiap harinya melanda kawasan Puncak Bogor.
“Ganjil genap, satu arah bagus kalau benar dipatuhi, ini kan banyak jalan tikus dan malah diarahkan sama joki (calo). Jadi kayak percuma ada ganjil genap atau satu arah,” ucap Hendri.
Hendri pun mengungkapkan kekesalannya terhadap para calo jalan alternatif yang mengarahkan kepada pengunjung agar cepat sampai tujuan untuk berwisata.
Yang di mana ia resah pula terhadap sistem one way yang diberlakukan seharian.
“Iya kalau bisa satu sampai dua jam lah, ini kadang empat sampai lima jam, kasian kita yang cari duit. Biasa empat kali balikan sekarang cuman dua kali balikan,” terangnya
Hendri pun berharap kepada pihak yang berwajib untuk mengawasi jalur-jalur alternatif yang selalu diarahkan oleh para calo jalan yang mengarahkan kepada pengunjung untuk berwisata.
“Saya berharap dengan pihak yang berwajib untuk mengecek atau berjaga di jalan alternatif, agar semua tetap mematuhi aturan,” bebernya.
Sementara sopir angkutan umum kawasan Puncak lainnya pun menanggapi hal yang serupa.
“Mau gimana lagi kalau kita mah pasrah aja lah, yang penting bisa makan. Mau dari mana lagi kalau gak narik,” tandas Iwan. (*)