Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PAMIJAHAN - Bencana longsor di Pamijahan Bogor yang terjadi pada Rabu (22/6/2022) membawa kesedihan yang sangat mendalam.
Sebanyak 42 rumah dan 1 mushola terdampak dari bencana ini, bahkan sebagian besar rumah mengalami kerusakan.
Salah satu warga yang menjadi korban longsor menceritakan apa yang dialaminya dengan raut wajah penuh kesedihan, ia adalah Uum (43).
Ia bersama anggota keluarganya yang terdiri dari suami, anak, dan cucunya berhasil menyelamatkan diri sebelum becana itu mengurug pemukimannya.
Dirinya tak pernah membayangkan peristiwa yang pernah terjadi di tahun 2015 lalu, kini musibah terulang kembali.
Rumah dan harta bendanya habis terkubur lumpur yang amat dahsyat tak tersisakan lagi.
Lemari yang baru dibelinya dua bulan lalu dengan cara menyicil, kini tak bisa ia gunakan lagi untuk menyimpan pakaian miliknya.
Ketika musibah itu datang, yang dipikirannya hanyalah menyelamatkan diri, tak terbesit untuk menyelamatkan harta bendanya.
"Engga bawa apa-apa cuma bawa baju yang dipakai aja, baju juga robek-robek kayaknya nyangkut, ini sekarang pake baju juga dikasih orang," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (24/6/2022).
Yang menyedihkan, padi hasilnya panen tak bisa ia nikmati sedikitpun hasil dari jeri payahnya.
Sebagian sudah ia jual, namun uangnya tak bisa ia manfaatkan sepeserpun.
"Kalau engga salah ada 7 karung itu saya jual, yang hasil jual padi juga engga kebawa masih dilemari itu, kira-kira 300 liter itu Rp 900 ribu, sama uang Rp 100 ribu jadi satu juta," ungkapnya.
Sambil menahan kesedihan, Uum berharap ada bantuan untuk dirinya, karena kini ia sudah tidak memiliki tempat bernaung.
Sekarang ia hanya bisa termenung dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.