TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ayah bocah yang tewas tersengat listrik di Kota Bogor menceritakan momen terakhirnya bersama sang putra.
Momen itu terjadi sekitar dua jam sebelum peristiwa itu terjadi hingga akhirnya menewaskan sang anak.
Ia yang sehari-harinya bekerja sebagai pedangan itu pun masih menyempatkan diri makan siang bersama putranya.
Namun ia tak menyangka kalau makan siang itu merupakan momen terakhirnya bersama anak kesayangannya itu.
Sebab, dua jam setelah makan siang itu, anaknya tewas tersengat listrik saat sedang main bola bersama teman-temannya.
Diberitakan sebelumnya, bocah berinisial SD (10) itu tengah bermain dengan teman-temannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blender, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Saat sedang main bola sambil hujan-hujanan, SD tak sengaja memegang tiang listrik di dekat pohon.
Ia sempat diingatkan oleh rekannya, namun rupanya tidak mendengar peringatan tersebut.
Akibat kejadian itu, SD pun meninggal dunia.
Baca juga: Masih Sedih, Ayah Bocah 10 Tahun yang Tewas Tersengat Listrik di Bogor: Biarin Ini yang Terakhir
Ayah SD, inisial DS, mengaku masih bersedih dan berduka atas kehilangan putranya itu.
Ia bahkan terlihat masih syok atas kejadian yang menimpa SD.
Saat disambangi TribunnewsBogor.com, Kamis (14/7/2022) DS masih belum bisa bercerita dengan panjang.
DS mengaku kesedihannya masih tertahan di hatinya dan belum bisa lepas atas insiden yang menimpa anaknya.
DS masih tidak menyangka anak pertamanya itu meninggal dunia usai tersengat aliran listrik PJU di TPU Blender, Kota Bogor, pada Rabu (13/7/2022).
"Mohon maaf saya masih sedih dan masih belum bisa bercerita panjang. Masih keinget terus. Soalnya kepergiannya ngedadak banget. Ga nyangka," kata DS saat disambangi oleh TribunnewsBogor.com.
DS pun mengaku sangat terpukul dan kaget atas insiden ini.
Diakui olehnya, sebelum meninggal, DS dan SD sempat makan bersama.
"Jam 12 siang saya pulang. Terus setengah satu siang saya kerja lagi. Nah, jam 2 dapet kabar anak saya kena musibah gitu," ungkapnya.
Di balik kesedihannya yang masih mendalam ini, DS berharap adanya perbaikan instalasi listrik oleh pihak yang berkenan menangani.
Baca juga: Teriakan Teman Tak Dihiraukan, Terungkap Pemicu Tewasnya Bocah Dekat Tiang Listrik Kuburan
"Harapannya cuman minta itu aja. Gak cuman di sini. Takutnya kejadian lagi. Biarin ini yang terakhir. Kami ikhlas. Tapi, gimana kalau menimpa yang lain?," ungkapnya.
"Kami sudah ikhlas atas kepergian anak kami. Tapi, intinya itu saja," tambahnya.
Lokasi SD Tersengat Listrik Sudah Diperbaiki
Sementara itu, TribunnewsBogor.com pun melihat kembali lokasi dimana SD tersengat listrik di areal parkir TPU Blender, Kota Bogor.
Pantauan TribunnewsBogor.com, lokasi tiang listrik itu kini sudah mulai diperhatikan.
Ranting-ranting besar, dan batang pohon yang diduga mengakibatkan kebocoran pada aliran listrik ini pun sudah dipangkas.
Sekira ada dua pohon besar yang dipangkas bagian batang dan dahannya sehingga tiang listrik PJU ini kini tidak terhalangi kembali.
"Iya tadi siangan lah kira-kiranya dibetulkan. Pohonnya juga ditebangin langsung," kata salah satu warga sekitar saat dijumpai.
Baca juga: Kondisi Terakhir Bocah Tersengat Listrik di TPU Blender, Tubuhnya Bersih Tak Ada Luka Bakar
Kondisi Terakhir Jasad Korban
SD sendiri diketahui baru satu tahunan ini tinggal di Kota Bogor bersama orangtuanya, karena asalnya dari Sukabumi.
Jenazah SD awalnya akan dimakamkan di kampung halamannya di Sukabumi, namun karena berbagai pertimbangan akhirnya dimakamkan di TPU Blender.
Orangtua SD juga diketahui merupakan warga kurang mampu dan ayahnya berprofesi sebagai pedagang.
Diberitakan sebelumnya, SD tersengat listrik saat main bola bersama temannya di Kampung Kebon Pedes RT 001 RW 003, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, pada Rabu (13/7/2022).
SD tersengat listrik dan meninggal dunia di areal parkir TPU Blender, Kota Bogor.
SD tidak bisa menghindari sengatan listrik dari tiang listrik PJU yang diduga bocor saat dirinya bermain bola bersama temannya ketika hujan deras sekira pukul 14.00 WIB.
SD yang saat itu meninggal dunia di dekat tiang listrik itu langsung dibawa ke rumah duka tak jauh dari TPU Blender.
Keluarga pun menolak untuk pihak kepolisian melakukan autopsi dan memilih untuk langsung dimakamkan di wilayah Sukabumi.
Namun, pada saat TribunnewsBogor.com mendatangi kediaman di salah satu gang sempit, SD sedang bersiap untuk dimandikan dan diputuskan untuk tidak dibawa ke Sukabumi namun akan dimakamamkan di TPU Blender.
Kasie Ekbang Kelurahan Kebon Pedes Sari Sugiharti membeberkan sejumlah fakta sebelum SD dimakamkan di TPU Blender.
"Jadi keluarga SD ini asalnya dari Sukabumi. Kalau ke Sukabumi kan jauh juga jaraknya. Jadi, tadi sudah koordinasi juga dari Kelurahan. Jadinya SD dimakamkan di TPU Blender," kata Sari saat dijumpai di rumah SD (10), Rabu.
Baca juga: Detik-detik Bocah Tersengat Listrik di Kota Bogor, Sempat Diteriaki Temannya : Jangan Lewat Situ !
Menurut Sari, hal itu jadi pertimbangan agar SD dimakamkan di TPU Blender.
"Iya kasihan juga. Jadi kita putuskan aja," ungkapnya.
Sari pun turut membeberkan, pertimbangan itu turut didasarkan beberapa hal.
"Keluarga ini baru satu tahun tinggal di sini. Asalnya kan memang Sukabumi," tambahnya.
"Terus, setiap harinya, keluarga yang memang kurang mampu juga. Bapaknya pedagang. Terus SD ini sering dititipkan" ungkap Sari.
Pertimbangan itulah, tambah Sari, membuat SD dimakamkan di TPU Blender, Kota Bogor.
Sementara itu, di sisi lain, Sari turut menggambarkan kondisi terakhir dari SD sebelum dimandikan dan dimakamkan.
SD yang tersengat listrik sama sekali tidak ada luka bakar di bagian tubuhnya.
"Gak ada luka bakar. Jadi, dia itu nempel di tiang listrik. Posisinya tengkurep, jadi langsung jatuh. Sempat nempel," tandasnya.