Sabtu itu, akan menjadi catatan hitam
Kisah pilu disepak bola Malang dan Indonesia.
1 Oktober 2022
Hari KESAKITAN GAS AIR MATA,” tulisnya.
Baca juga: Ini Pesan Bima Sakti Untuk Pemain U-17 Atas Insiden di Kanjuruhan Malang
Dalam sebuah unggahan pertama, akun tersebut tampak membeberkan kesaksian dari sudut pandang tribun Stadion Kanjuruhan.
Tertulis dengan jelas, menurut pandangan kesaksian suporter. Sebagian besar suporter tidak ada niat merusuh.
Para suporter hanya ingin menyapa dan menyemangati pemain Arema FC yang kalah telak dari Persebaya dengan skor 2-3.
Hal tersebut dapat terlihat dari sebuah video YouTube RCB FM, salah satu suporter tampak memeluk pemain Arema FC yakni Maringa.
Namun tak sedikit pula para suporter yang menyampaikan kekecewaannya.
Melihat hal tersebut menurut cerita dalam akun Aremania, tampak pihak pengaman menembakkan gas air mata di dalam lapangan Stadion Kanjuruhan.
Bukan hanya di lapangan, namun gas air mata pun dilempar ke dalam tribun yang dipenuhi para penonton.
“Pihak pengaman menembakkan gas air mata ke arah tribun yang notabene tidak ikut turun ke lapangan dan masih dalam kondisi penuh penonton,” jelasnya.
Mulailah adanya kekacauan dan kepanikan saat tribun penonton diberondong kepulan gas air mata.
Teriakan dan makian para suporter kepada pihak kepolisian juga terdengar dari sebuah unggahan video tersebut.
“Polisi jan**k! hey! woy!,” kondisi tribun dan teriakan para suporter yang mulai tidak kondusif.
Kepulan gas air mata itu pun tampak membuat para penonton sebagian berlarian dan sebagian berusaha melambaikan tangan seolah tanda untuk tak dilempari ke dalam tribun.