Mayat Hidup Lagi

Tak Cuma Sewa Ambulans dan Peti Mati, Mayat Hidup di Bogor Juga Sudah Pesan Lahan untuk Pemakamannya

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi Urip Saputra (40), mayat hidup lagi di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor memang bikin geleng-geleng kepala. Ia bahkan sudah memesan lahan untuk pemakamannya.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aksi Urip Saputra (40), mayat hidup lagi di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor memang bikin geleng-geleng kepala.

Ia dengan sengaja menyewa ambulans dan membeli peti mati untuk memuluskan skenarionya.

Demi lolos dari debt collector yang mengejarnya, ia pun rela masuk ke peti mati yang sudah ia beli sebelumnya.

Urip Saputra juga menyewa ambulans untuk mengantarkan dirinya bersama perti mati yang telah ia beli menuju ke rumahnya.

Tak cuma itu saja, Urip Saputra juga bahkan sudah memesan lahan untuk pemakamannya di tempat pemakaman umum (TPU) Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Pemesanan lahan untuk pemakaman Urip Saputra itu dipesan melalui keluarganya.

Hal tersebut diungkapkan oleh pengurus makam di TPU Rancabungur, Ujang Suherman.

Kepada TribunnewsBogor.com, Ujang Suherman mengatakan bahwa di pemakaman tersebut terdapat dua blok pemakaman.

Satu blok diperuntukkan untuk pemakaman muslim, dan satu blok lainnya untuk pemakaman non muslim.

Kemudian pada hari Jumat (11/11/2022) lalu, ia mendapat informasi bahwa ada dua pemesanan lahan untuk pemakaman di TPU Rancabungur.

"Hari Jumat itu ada yang pesen, satu nya itu buat pak Urip," ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Saat itu dirinya pun mengaku mengetahui bahwa di kediaman Urip Saputra sudah terpasang tenda untuk pelayat.

Baca juga: Sopir Ambulans Bongkar Skenario Mayat Hidup di Bogor, Cara Beli Peti Mati hingga Masuk ke Dalamnya

Ia pun akhirnya mempersiapkan lahan tersebut untuk pemakaman Urip Saputra dan satu warga lainnya.

Adapun yang memesan makam tersebut, kata Ujang Suherman, melalui pengurus di perumahan tempat yang bersangkutan tinggal.

Namun, ia belum mengetahui pasti kapan lahan tersebut akan digali untuk pemakaman, baru sebatas memesan lahan saja.

Kemudian, setelah ada kejadian mayat tersebut hidup kembali, pesanan makam tersebut pun dibatalkan.

"Yang mesen pemakaman itu pengurusnya, terus kan katanya hidup lagi, akhirnya dibatalin pesenan makamnya," tandasnya.

Pesan Ambulans dari Jakarta

Skenario Urip Saputra (40), mayat hidup lagi di Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor akhirnya dibongkar oleh sopir ambulans.

Mengaku sudah meninggal dunia dan jadi mayat hidup lagi, Urip Saputra nyatanya masih dalam kondisi sehat walafiat saat menaiki mobil ambulans yang ia pesan.

Kesaksian itu disampaikan oleh sopir ambulans yang membawa peti mati berserta Urip Saputra ke rumahnya di Kecamatan Rancabungur.

Ia juga menuturkan bagaimana cara Urip Saputra memesan peti mati itu hingga akhirnya masuk ke dalamnya dan membuat skenario seolah sudah meninggal dunia.

Kapolsek Rancabungur, AKP Tatang Hidayat menuturkan, Urip Saputra nyatanya tidak pernah ke rumah sakit baik di Semarang maupun di Jakarta.

Sopir ambulans itu menjemput Urip Saputra di kawasan Jakarta Selatan.

Baca juga: Akal-akalan Urip, Rela Keluar Uang Sewa Ambulans dan Beli Peti Mati Demi Skenario Mayat Hidup Lagi

Saat itu Urip Saputra naik ambulans bersama istri dan anaknya.

Bahkan menurut keterangan sopir ambulans, Urip Saputra masih dalam kondisi sehat walafiat saat dijemput olehnya.

"Bukan dari rumah sakit, dia dari Jakarta Selatan, Radio Dalam, mobil ambulans nya disewa dari Jakarta, enggak ada penerbangan dari Semarang ke Bandara di Jakarta membawa jenazah," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/11/2022).

Beli Peti Mati Kosong

Saat menjemput Urip Saputra, sopir ambulans itu diketahui memang sudah membawa peti mati kosong.

Peti mati itu pun belakangan diketahui memang menjadi bagian dari skenario Urip Saputra.

Berdasarkan keterangan dari sopir ambulans, peti mati itu memang sengaja dipesan oleh Urip Saputra sendiri.

Saat memesan peti mati tersebut, Urip Saputra beralasan bahwa peti mati itu akan digunakan oleh kerabatnya yang meninggal dunia di Bogor.

Pemesanan peti mati itu juga diketahui oleh istri Urip Saputra.

"Jadi dia membeli peti mati kosong di Jakarta, alasan awalnya ada saudara yang meninggal di Rancabungur, kalau menurut keterangan pengemudi ambulans itu dia sendiri yang mesen, melibatkan istrinya," katanya.

Awalnya, sang sopir ambulans pun tidak menaruh rasa curiga sama sekali dengan peti mati kosong yang dibawanya tersebut.

Bahkan selama perjalanan dari Jakarta hingga ke rumah Urip Saputra di Kecamatan Rancabungur pun, dirinya sama sekali tak mencurigai apapun.

"Sopir ambulan enggak tau rencana ini, dia juga kaget pas tau itu dibuat-buat si US," tandasnya.

Namun diakui sopir ambulans, dirinya sempat menepikan kendaraan di rest area yang berada di Cibubur.

Saat hendak melanjutkan perjalanan, sopir ambulans sudah tidak melihat Urip Saputra.

Rupanya belakangan diketahui kalau Urip Saputra masuk ke dalam peti mati yang sudah disedikan di dalam ambulans tersebut.

Proses masuknya Urip Saputra ke dalam peti mati itu pun tidak disadari oleh sopir ambulans.

"Pada saat akan melanjutkan perjalanan, saudara US sudah tidak ada di lokasi tersebut, dan baru diketahui di dalam peti itu adalah ketika peti diturunkan," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Berita Terkini