TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aksi pimpinan pondok pesantren di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo menolak evakuasi saat erupsi Gunung Semeru viral.
Pria yang mengenakan pakaian serba putih itu ngotot tak mau dibawa ke pengungsian.
Ia juga melarang santri-santri dan pegawainya untuk dievakuasi petugas kepolisian dan TNI setempat.
Padahal, lingkungan tempat tinggalnya telah tertutup material vulkanik awan panas guguran akibat erupsi Gunung Semeru.
Untuk diketahui, Desa Supiturang di Kecamatan Pronojiwo salah satu wilayah yang terdampak jelas erupsi Gunung Semeru.
Akses jalan menuju ke desa tersebut hingga Dusun Curah Kobokan bahkan telah tertutup material panas Gunung Semeru.
Namun hal tersebut tak menggugah hati pimpinan sebuah pondok pesantren di Desa Supiturang untuk mengungsi.
Tak sendirian, pimpinan ponpes tersebut bahkan melarang santri dan pegawainya untuk dievakuasi.
Aksi penolakan sang pimpinan ponpes yang tampak ngotot itu terekam petugas kepolisian hingga videonya viral.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Twitter @merapi_uncover, terlihat petugas kepolisian, TNI, dan perangkat desa bahu membahu mengevakuasi warga.
Bahkan seorang tim SAR sampai menggendong lansia yang terjebak di rumahnya usai erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Cerita Warga Sumberwuluh Panik Lihat Gunung Semeru Erupsi, 2.219 Jiwa Berlarian Mengungsi
Tak melulu lancar, usaha petugas untuk mengevakuasi warga sempat terkendala beberapa hal.
Termasuk adanya penolakan dari seorang pimpinan ponpes untuk dievakuasi.
"Ayo pak, ayo pak sempean ikut," ajak polisi.