Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA - Seorang pengendara roda dua Andriansyah (21) dibuat kebingungan di Pos Gatur Lalu Lintas, Simpang Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Dirinya yang hendak berangkat kerja dari arah Cibanteng menuju Jakarta dibehentikan dan dimintai surat-surat berkendaranya oleh petugas kepolisian pada Selasa (13/12/2022).
Kebingungannya pun semakin menjadi, lantaran saat ini, di wilayah Kabupaten Bogor, tidak diberlakukannya tilang manual.
"Tiba-tiba diberhentiin kan. Saya pikir ini polisi kenapa ko ngeberhentiin saya. Sedangkan didepan saya ada motor gapake helm terus bonceng dua. Padahal saya pakai helm," kata Andri saat dijumpai TribunnewsBogor.com di Pos Gatur Lalu Lintas, Selasa.
Andri yang merasa bingung, lantas menuruti perintah dari petugas untuk turun dari motornya.
Tak berselang lama, dirinya langsung digiring ke dalam pos gatur.
"Udah tuh saya berhenti terus digiring ke belakang. Saya tau. Tujuan polisi ngegiring saya ke belakang. Nah disitu saya ditanya kan surat-surat. Saya bilang gapunya SIM," jelasnya.
Lalu, keanehan didalam pos Gatur itu kembali terjadi.
Andri diajak negosiasi oleh petugas untuk membelikan sebungkus rokok.
"Nah terus saya kan coba hubungin kakak saya yang polisi juga. Dia (petugas) nanya. Katanya kakak kamu siapa. Saya bilang polisi juga. Ga lama, petugas itu minta beliin roko aja. Saya gamau lah," tambahnya.
Meski begitu, surat-surat yang sebelumnya diperiksa oleh polisi, langsung dikembalikan lagi kepada dirinya.
Andri pun berharap, agar peraturan tilang tetap diberlakukan ditengah pemberlakuan tilang elektronik.
"Langsung kan saya gamau beliin. Karena kan menang gaada tilang manual. Saya tau sekarang itu ada tilang elektronik saya tau. Gaada tilang manual saya tau. Kaget. Bingung aja kenapa saya diberhentiin," tambahnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang dekat Pos Gatur Simpang Babakan Dramaga mengatakan, bahwa kerap ada pemberhentian kendaraan untuk diperiksa oleh polisi.
"Hati-hati aja a kalau lewat sini. Suka masih ada yang ngeberhentiin," kata seorang pedagang.