IPB University

FPIK IPB University Dukung Sumatra Barat Menjadi Sumber Lobster, Kepiting dan Udang Nasional

Editor: Tsaniyah Faidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University sepakat menjalin kerja sama dengan DKP Sumbar dalam hal penguatan komoditas ekonomi sumber daya perikanan lobster, kepiting dan udang.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University sepakat menjalin kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatra Barat (DKP Sumbar) dalam hal penguatan komoditas ekonomi sumber daya perikanan lobster, kepiting dan udang.

Penandatanganan naskah kerjasama dilakukan oleh Dekan FPIK IPB University, Prof Fredinan Yulianda dan Kepala DKP Sumbar, Dr Desniarti Ishak.

“Penguatan sumber daya perikanan terutama pada lobster, kepiting dan udang memerlukan banyak persiapan agar mencapai status nasional. Sumber daya lobster, kepiting dan udang akan menjadi komoditas yang berekonomi tinggi apabila sudah matang dalam pengelolaannya,” tutur Prof Fredinan Yulianda.

Menurutnya, dalam kerjasama tersebut, FPIK IPB University akan menyiapkan sektor perikanan ini dengan berbagai pendekatan, baik secara sosial maupun inovasi. Kerjasama akan berlangsung selama tiga tahun.

Pada pelaksanaannya, akan melibatkan banyak peneliti dan mahasiswa dari FPIK IPB University dalam usaha untuk menambah komoditas ekonomi Sumbar dalam bidang perikanan.

Selain itu, turut hadir para dosen dan peneliti dari FPIK IPB University di antaranya Dr Irzal Effendi, Dr Syamsul Bahri Agus dan Dr Eddy Supriyono. Dalam kesempatan itu, Dr Irzal menuturkan beberapa aspek yang dapat diimplementasikan dalam kerjasama ini.

“Supaya Sumatra Barat menjadi sentra lobster, kepiting dan udang  tentu memerlukan penentuan lokasi yang sesuai, pelatihan standard operating procedure (SOP), serta melakukan identifikasi pemasarannya,” sebutnya.

Ia menambahkan, aspek ekonomi yang tinggi bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumbar. Namun demikian, kata dia, perlu lebih dulu melihat antusiasme masyarakat.  

“Pengembangan komoditas ini tidak melupakan keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaannya. Kerjasama tidak hanya meliputi DKP Sumbar saja, tetapi juga semua lapisan masyarakat di mana juga akan dilakukan komunikasi dan melihat antusiasme mereka,” tandasnya.

Berita Terkini