IPB University

Manfaatkan Lahan, Mahasiswa IPB University Ajak Masyarakat Berdayakan Pekarangan Berbasis Eco-green

Editor: Tsaniyah Faidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa IPB University ajak masyarakat manfaatkan lahan pekarangan dengan eco green.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mahasiswa IPB University mengajak masyarakat desa lingkar Kampus IPB Dramaga, Bogor untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai alternatif sumber pangan subsisten.

Mereka adalah Nurman Maulana Ikhsan, Abdul Latif, Dwi Cahyo Sampurno, Sindi Pramanik Maharani, dan Veronica Agnes Revitasari.

Mahasiswa yang tergabung dalam tim pengabdian Agridarma ini memilih Desa Sinarsari karena memiliki tata guna lahan pekarangan yang berpotensi untuk dimanfaatkan.

Pemanfaatan lahan pekarangan yang diusung oleh tim Agridarma dilakukan menggunakan metode budidaya berbasis eco-green.

Kegiatan pengabdian bertajuk Pemberdayaan Pekarangan Berbasis Eco-green dalam program Mahasiswa Mengabdi Reguler ini berlangsung selama tiga bulan yang diikuti oleh masyarakat Desa Sinarsari, terutama ibu rumah tangga.

“Selain mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai komoditas, kami juga ingin mengenalkan metode budidaya yang berbiaya rendah, ramah lingkungan dan pastinya mudah dilakukan. Sehingga masyarakat dapat mengaplikasikannya secara berkelanjutan untuk mendukung pertanian subsisten,” tutur Abdul Latif, salah satu anggota tim Agridarma.

Dalam penjelasannya, Abdul Latif mengatakan bahwa metode budidaya di pekarangan yang dikenalkan adalah ultra low cost farming berbasis eco-green.

Yakni memanfaatkan barang bekas, seperti wadah tidak terpakai dan plastik botol, sebagai media tanam serta pemanfaatan bahan alami di sekitar sebagai input budidaya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan selama program berlangsung adalah pelatihan pembuatan pestisida dan pupuk berbahan organik.

"Kami mengenalkan cara membuat pupuk organik jms atau jadam microbial solution," jelasnya.

Pupuk ini menggunakan bahan serasah daun, limbah makanan, dan garam yang relatif mudah ditemukan di sekitar kita," ujar Nurman Maulana.

Selain itu, pihaknya juga mengenalkan cara membuat pestisida organik berbahan dasar tembakau yang ramah lingkungan.

Nurma berharap, kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat bermanfaat untuk meningkatkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan dengan budidaya ramah lingkungan.

“Melalui program ini, kami juga berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam mempraktikan teori dan konsep yang diperoleh selama pembelajaran akademik, baik terkait teknik budidaya maupun pengembangan masyarakat melalui kegiatan pengabdian,” tutup Nurman Maulana selaku Ketua Kelompok Tim Agridarma.
 
Sementara itu, Rapiah, salah satu peserta kegiatan pelatihan mengatakan bahwa dengan adanya program ini, ia terinspirasi dan bersemangat untuk mengisi pekarangan rumah dengan berbagai tanaman.

Selama program berlangsung, tim Agridarma telah mengajak masyarakat untuk membudidayakan tujuh jenis komoditas hortikultura, yaitu cabai, tomat, caisim, kemangi, bawang merah, bunga matahari dan bunga marigold.

Tanaman sayuran dipilih karena merupakan tanaman semusim yang memerlukan teknik budidaya yang tidak terlalu rumit dan memiliki nilai fungsional yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat sebagai sumber pangan.

Adapun tanaman hias yaitu bunga matahari dan bunga marigold dipilih untuk menambah nilai estetika pada pekarangan yang diberdayakan.

Berita Terkini