Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Tanah longsor yang menimbun lima rumah dan 17 orang di Kampung Sirna Sari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Selasa (14/3/2023) malam membuat rel kereta api double track Bogor - Sukabumi menggantung.
Bukan tanpa sebab, pasalnya, rel kereta api yang menggantung ini imbas dari tebing penahannya yang terkikis oleh air yang juga menjadi awal pemicu longsor ini terjadi.
Polresta Bogor Kota yang turun dalam proses evakuasi ini pun langsung mengomunikasikan hal ini kepada Dalops kereta api.
"Ada rel kereta api yang menggantung akibat longsor ini," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di lokasi longsor, Rabu (15/3/2023).
Bismo menjelaskan, komunikasi ini langsung dilakukan dengan maksud rel kereta api KA Pangrango sementara waktu tidak difungsikan karena kondisinya sangat menghawatirkan.
"Kita sudah komunikasikan dengan Dalops kereta api. Trek ini supaya tidak digunakan sebagai jalur aktifitas mulai hari ini," jelas Bismo.
Komunikasi yang dilakukan kepada Dalops ini, sambung Bismo, akan langsung dikomunikasikan kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya.
"Komunikasi kita akan lakukan juga dengan instansi terkait. Dengan Wali Kota Bogor juga. Kita terus pantau kejadian ini," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, tanah longsor terjadi di Kampung Sirna Sari RT 007 RW 004, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Selasa (14/3/2023) malam.
Tanah longsor ini menimpa lima rumah warga sekaligus dengan sekira 13 orang penghuni rumah ikut tertimbun material tanah longsor.
Dari 13 orang itu, dua orang dinyatakan meninggal dunia lantaran tertimbun material tanah longsor.
Sampai saat ini, sekitar pukul 04.00 WIB, proses evakuasi masih terus dilakukan untuk mengeluarkan enam orang penghuni rumah.
Baca juga: Kronologi Detik-detik Longsor di Kampung Sirna Sari Bogor, 4 Warga Belum Diketahui Nasibnya
Detik-detik tanah longsor pun terungkap.
Kata warga sekitar, Jejen, kejadian ini bermula dari hujan deras yang mengguyur wilayahnya.
Saat itu, tebingan yang longsor ini, yang juga merupakan tebingan penahan rel kereta api double track Bogor-Sukabumi, mulai terkikis oleh air hujan.
"Iya saat itu sedang hujan deras lumayan lama. Kebetulan posisi rumah yang tertimbun itu, berada persis di bawah tebingan. Nah, tebingan ini terkikis air hujan," kata Jejen dijumpai di lokasi.(*)