TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Seorang bayi 8 bulan menjadi korban longsor di Kampung Sirna Sari RT007/004, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Korban hingga Rabu (15/3/2023) malam masih tertimbun dibalik reruntuhan longsoran tebingan setinggi 30 meter.
Bayi berusia 8 bulan itu merupakan anak dari korban Mustofa (30).
Mustofa sendiri ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia usai terjadi longsor yang menimbun rumahnya dan juga warga lainnya.
Pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini diketahui sempat berhasil menyelamatkan putranya yang berusia 8 tahun.
Namun nahas, setelah berhasil menyelamatkan aak pertamanya yang berusia 8 tahun saat longsor, justru mustofa gagal menyelamatkan diri bersama bayinya yang berusia 8 bulan.
"Yang berhasil diselamatin anaknya yang umur 8 tahun. Mungkin kejadiannya cepat itungan detik, kalau gak keburu longsor kayaknya masih keburu nyelametin anaknya yang kecil," kata Andri, korban selamat bencana longsor di Kampung Sirna Sari.
Sementara itu, korban bencana longsor di Kampung Sirna Sari ini diketahui sebanyak 17 orang.
Baca juga: Cerita Pilu Ayah Berkorban Nyawa Demi Selamatkan Anak Saat Longsor di Kota Bogor, Kakek Syok
Dari total korban, 11 orang dinyatakan selamat, 2 orang meninggal dunia dan 4 orang masih terkubur dibalik tanah longsor.
Korban meniggal dunia yang berhasil dievakuasi yakni Mustopa (30) dan Al Fandy, bocah berusia 2 tahun.
Sementara itu, 4 orang lainnya yang hingga kini masih tertimbun longsor yakni Yuli (65), M. Yusuf (8 Bulan), Cucum (50), dan Azzam (5)
Disisi lain, Tim SAR Gabungan hingga Rabu sore tadi masih berusaha mencari keberadaan empat warga yang masih tertimbun longsor.
Namun, upaya pencarian yang dilakukan belum membuahkan hasil.
"Kami sudah berupaya untuk melakukan pencarian, ada 4 korban yang belum ditemukan," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Jakarta, Agung Priambodo kepada wartawan.
Dia mengatakan bahwa pencarian korban ini sementara memang dilakukan secara manual karena alat berat sulit memasuki area lokasi longsor.
Agung mengatakan bahwa dalam upaya pencarian korban ini tim terus mengurai material longsor yang ada.
"Kendalanya bahan materialnya ini cukup banyak ya, material bangunan, berat juga, padat juga, jadi untuk membongkarnya butuh tenaga dan peralatan khusus," kata Agung Priambodo.
Baca juga: Turun ke Lokasi Bencana Tanah Longsor di Empang Bogor, Dedie Rachim Pantau Proses Evakuasi
Dia menjelaskan bahwa sejauh ini dalam pemetaannya, ada tiga titik di area longsor yang menjadi sasaran pencarian korban.
Namun sementara ini, pihaknya belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban yang dilaporkan tertimbun ini.
"Tanda-tanda masih belum ada, hari ini kita sudah maksimalkan, mudah-mudahan besok bisa dimaksimalkam kembali dengan tenaga yang cukup banyak, jadi kita efektifkan lah," ungkapnya.
Pencarian Dilanjutkan Besok
Empat orang korban yang tertimbun material tanah longsor masih belum berhasil dievakuasi.
Proses evakuasi rencananya akan dilanjut besok, Kamis (16/3/2023).
"Yang jelas hari ini sampai magrib karna visual kalau sudah magrib tidak keliatan. Jadi kita lanjut besok," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas, Rabu.
Teo menjelaskan, proses evakuasi ini dihentikan sementara lantaran medan longsor ini tidak bisa masuk alat berat.
Sehingga, sepanjang hari ini, petugas gabungan kesulitan untuk menemukan empat orang korban yang dikabarkan masih tertimbun material tanah longsor.
"Kendala karena tidak bisa masuk jalan alat berat nya dan longsoran nya cukup tebal dengan cara manual sehingga memerlukan waktu yang lebih," jelas Teo.
Disinggung soal tanda-tanda keberadaan korban, Teo membeberkan, bahwa sejauh ini masih nihil.
"Harusnya kalau pakai alat berat bisa sehari, ini bisa lebih dari sehari. Sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda," tambah Teo.
Meski begitu, Teo berharap, besok hari, semua korban yang masih tersisa dapat ditemukan.
"Mudah-mudahan besok sudah dapat titik terang," tandasnya.
Warga Diungsikan
Petugas dan pengurus RT setempat meminta warga mengungsi ketempat yang lebih aman lantaran dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Ketua RT setempat sempat berkeliling kampung meminta warga yang rumahnya selamat sekitar lokasi longsor untuk tetap mengungsi.
Baca juga: Jalur Kereta yang Terputus Akibat Longsor Kampung Sirna Sari Jadi Tontonan Warga, Begini Kondisinya
"Yang diikhawatirkan ada longsor susulan. Diungsikan ke SMP 9," kata ketua RT setempat, Alex Rayadi kepada wartawan.
Dia menjelaskan bahwa warga yang rumahnya selamat di sekitar lokasi longsor bertahan di rumah untuk menjaga barang-barang mereka.
Namun karena cuaca buruk, mereka terpaksa tetap diungsikan.
Terpantau puluhan warga pun beriringan meninggalkan kampung ke tempat pengungsian diarahkan petugas.
"Mudah-mudahan jangan sampai terjadi lagi (longsor susulan)," kata Alex Rayadi.