TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Satreskrim Polres Bogor berupaya mengungkap motif kasus pembunuhan mutilasi mayat dalam koper di Tenjo, Kabupaten Bogor.
Polisi kini telah menangkap pelaku berinisial DA (35).
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro menjelaskan, keterangan awal pelaku nekat membunuh yakni karena menolak ajakan hubungan sesama jenis.
Namun alasan tesebut tentu tak langsung dipercaya polisi.
Terlebih, kata AKP Yohannes Redhoi Sigiro, sejumlah uang milik korban berinsial R (43) raib.
"Di sisi lain ada motif ekonomi karena ada banyak buku tabungan, diambil Rp 30 juta," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).
Dari barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian, terdapat empat unit telepon genggam dan delapan buku rekening yang disita dari tangan pelaku.
Baca juga: Motif Kasus Mayat Dalam Koper Tenjo Bogor Mulai Terkuak, Permintaan Menyimpang Jadi Pemicu
Terancam hukuman mati
Sementara itu, pembunuhan mutilasi mayat dalam koper menyita perhatian publik.
Masyarakat tak habis pikir mengenai maraknya kasus pembunuhan mutilasi.
Terkait ancaman hukuman pembunuhan mutilasi yang dilakukan DA, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin angkat bicara.
AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, jika hukuman berat menanti pelaku.
"Atas dugaan pembunuhan atau pembunuhan berencana sebagai mana diatur dalam pasal 338 dan atau 340 KUHP dengan ancaman maksimal pidana seumur hidup atau pidana mati," katanya.
Baca juga: Hubungan Spesial Korban Mutilasi di Tenjo dengan Ojek Online, Awalnya Nyaman Jadi Penumpang
Sebelumnya diberitakan, di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor digegerkan adanya penemuan mayat dalam koper warna merah di pinggir jalan, Rabu (15/3/2023).
Setelah dilakukan olah TKP oleh Polsek Tonjong dan tim Inafis Polres Bogor, didapatinya mayat pria tanpa busana dengan kondisi tubuh yang sudah tidak utuh atau korban mutilasi.
Di dalam koper tersebut hanya terdapat potongan badan beserta kedua tangan, sedangkan untuk kepala dan kedua kaki korban, tidak ada di lokasi.
Pendapat kriminolog
Kasus mutilasi di Tenjo, Kabupaten Bogor rupanya juga menjadi perhatian kriminolog.
Kriminolog, Thomas Sunaryo menduga pelaku dan korban memiliki hubungan asmara.
"Yang sering terjadi, jika tadi sodomi, bisa saja kedua ini homoseksual dan pasangan homoseksual jika pasangannya ketahuan pacaran dengan perempuan, itu begitu marah," ucapnya.
Thomas Sunaryo melanjutkan, diduga jika kemarahan pelaku tak terlepas dari korban yang memiliki kekasih perempuan.
Tak hanya itu, Thomas Sunaryo juga mengatakan, diduga pelaku emosi karena mendapat penolakan saat diajak berhubungan.
"Ini baru dugaan, jadi si pelaku ini sudah lama, barang kali, lalu dia bertemu perempuan lain, dia pacaran dan waktu mau diajak berhubungan badan atau sodomi dia gak mau karena mungkin pikirannya sudah berubah, itu yang memunculkan kemarahan," paparnya.
Baca juga: Buang Mayat Termutilasi di Tenjo Bogor, Pelakunya Kabur ke Yogyakarta, Kini Ditangkap Polisi
Terlepas dari itu semua, Thomas Sunaryo meminta kepolisian untuk melakukan pemeriksaan mendalam terkait kasus mutilasi tersebut.
"Penyidik harus mendalami lebih jauh, kenapa dia sampai begitu marah dan berani memutilasi, apakah dia begitu sakit hati? Ada masalah ekonomi, utang piutang," paparnya.
(TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)