Pelajar SMA Tewas Dibacok

Fakta Pembacokan Pelajar di Bogor, Tukul Kena Hasut Dalang Pembunuhan, Emosi Karena Masalah Pribadi

Penulis: Reynaldi Andrian
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok pembacok pelajar di Kota Bogor ternyata memiliki perannya masing-masing, walaupun sang eksekutor berperan paling vital, tetapi ada sosok lainnya yang ternyata menjadi dalang pembunuhan tersebut

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakta pembacokan pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor yang terjadi di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara pada Jumat lalu ternyata dipicu berbagai faktor.

Selain dari live Instagram, ternyata persoalan tersebut ada juga hal lainnya.

Bahkan, setelah melihat live Instagram, ketiga pelaku pembacokan itu langsung mencari orang yang diincarnya.

Tetapi, mereka tidak mendapatkan apa yang dicarinya.

Sehingga, sambil berkeliling naik motor Honda PCX, mereka pun mengincar korban dengan acak.

Hal itu dikarenakan, korban yang diincarnya tidak ditemukan.

Permusuhan antar sekolah

Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku sudah menguncar pelajar dari SMK Bina Warga 1 Kota Bogor.

Plh Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Eka Chandra Mulyana mengatakan dalam kejadian itu terdapat indikasi permusuhan antar sekolah.

Bahkan, dari live Instagram orang yang dicarinya (A) tidak ditemukan.

Bahkan, A ini juga merupakan salah satu siswa dari SMK Bina Warga.

Sehingga, para pelaku mengincar korbannya dengan acak, yang di mana hanya melihat seragam sekolah yang diincarnya saja.

"Kebetulan ada indikasi permusuhan antar sekolah. Karena orang yang dicari tidak ada jadi orang yang bersekolah di tempat tersebut menjadi korban. Mereka mencari korban secara random," jelas Kompol Eka Chandra Mulyana.

Baca juga: Sudah 10 Hari Tukul Pembunuh Pelajar di Kota Bogor Buron, Bima Arya Akan Sanksi Tegas Sekolah Pelaku

Otak pembacokan

Para pelaku pembacokan, saat itu beraksi menggunakan sepeda motor Honda PCX.

Mereka berboncengan tiga, yang di mana pengemudinya di berinisial MA dan yang dibonceng di tengah adalah SA.

MA ini juga merupakan pemilik dari sepeda motor tersebut.

Bahkan, ia juga pemilik dari senjata tajam jenis goban yang digunakan untuk membunuh korban, AS di Simpang Pomad.

Lalu, sang eksekutor yang duduk paling belakang adalah ASR alias Tukul.

sudah terhitung 10 hari kasus pembacokan AS pelajar Kota Bogor hingga tewas, pelaku utamanya belum tertangkap, bahkan beberapa pihak akan memberikan sanksi tegas untuk pelaku dan sekolah (Istimewa kolase)

Ternyata Tukul ini dihasut oleh MA untuk membacok pelajar SMK Bina Warga.

Lalu, pada hari Jumat itu, MA mengajak SA dan Tukul untuk mencari A.

"Dia merasa jengkel saat mereka live," kata Eka kepada TribunnewsBogor.com.

Saat itu, MA yang sedang live Instagram tersulut emosinya oleh A, salah satu siswa dari SMK Bina Warga.

Lalu, MA juga ingin mencari A, tetapi tidak ditemukan.

Bahkan, MA juga tidak sendiri, Tukul dan SA pun ikut terseret dalam pencarian orang yang diincarnya.

Saat itu, Tukul lah yang disuruh oleh MA untuk memegang dan mengeksekusi orang yang diincarnya itu.

Baca juga: Soal Tewasnya Pelajar di Simpang Pomad Bogor, KPAID Sebut Pelaku Harus Dibina Khusus

Tetapi, A tak kunjung ditemukan, sehingga mereka bertemu dengan AS yang kala itu sedang menyebrang jalan.

Dan kebetulan, mereka melihat AS memakai seragam sekolah yang diincarnya, hingga para pelajar itupun tega menyabetkan senjata tajam ke korban hingga tewas.

"Bahkan yang menjadi otak pelaku adalah si pengemudi. Dia yang memiliki masalah dan yang nyuruh pembacokan adalah si pengemudi, dia merasa jengkel saat mereka live. Otaknya sebenarnya pengendara dan permasalahan si pengendara," jelas Eka.

Setelah membacok AS, SA membuang goban tersebut.

Tetapi, pihak kepolisian masih bisa mendapatkan barang bukti yang sudah dibuang saat itu.

"Goban itu ditemukan berdasarkan keterangan SA di dekat sekolah, semak-semak memang cukup rimbun. Penyidik mencari dan berhasil menemukan," kata Eka.

Senjata tajam itu juga mereka akui dibeli secara bebas di toko online.

Baca juga: KPAID Kota Bogor Beri Respon Soal Tewasnya Pelajar di Simpang Pomad, Peran Keluarga Dinilai Lemah

"Milik MA dibeli melalui online," kata Kompol Eka Chandra Mulyana.(*)

Berita Terkini