Bogor Selatan Diterjang Longsor

Update Korban Longsor Kampung Sirna Sari Bogor, 21 KK Sudah Mulai Mengisi Huntara

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kampung Sirna Sari RT 007 RW 004, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, usai diterjang longsor mulai mengisi Huntara.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Camat Bogor Selatan, Kota Bogor, Abdul Rahman beberkan kondisi terkini korban longsor Kampung Sirna Sari RT 007 RW 004, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Mulai dari kondisi mereka (korban) yang mengisi Hunian Sementara (Huntara) sampai kondisi kesehatan yang dialami oleh para korban.

Kata Abdul Rahman, saat ini, seluruh korban sudah mengisi hunian sementara yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Di Kampung Sirna Sari ini totalnya ada 21 KK. Kemarin (Minggu) itu sisa 6 yang masih diposko. Tapi, saat ini, sudah mengisi hunian sementara (huntara) dengan mengontrak rumah," kata Abdul Rahman kepada TribunnewsBogor.com, Senin (20/3/2023).

Dia menjelaskan, para korban dengan jumlah 21 KK ini mengisi huntara selama 3 bulan kedepan.

Selama 3 bulan kedepan, para korban yang terdampak maupun tidak terdampak ini, difasilitasi anggarannya oleh Pemkot Bogor untuk menyewa rumah.

"Jadi, ini buat mereka yang terdampak langsung maupun yang tidak terdampak. Mereka sudah pindah," jelas Abdul Rahman.

Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Longsor di Megamendung Bogor, Dua Korban Tewas Tertimbun Saat Sedang Berteduh

Sementara itu, terkait kesehatan para korban yang terdampak langsung maupun tidak terdampak, sambung Abdul Rahman, semuanya dalam kondisi yang bagus.

Termasuk, untuk korban terdampak langsung yang sebelumnya dirawat di rumah sakit.

"Kondisinya masih lemah. Tapi, alhamdulilah sudah mulai membaik. Dan sudah pulang juga semua. Untuk korban yang selamat dan sempat di posko juga alhamdulilah kondisinya bagus. Walaupun ada sedikit trauma yang dialami anak-anak," jelas Abdul Rahman.

Meski begitu, sambung Abdul Rahman, sejauh ini, para korban yang pindah ke Huntara sudah sesuai harapan.

Dirinya mengklaim, bahwa seluruh korban yang terdampak, sudah mengikhlaskan untuk tidak tinggal di areal Kampung Sirna Sari.

"Sejauh ini setuju. Namanya tempat tinggal. Tapi, semuanya setuju dan dinas semua ada semua. Artinya menyambut baik relokasi ini. Masa mereka masih mau tinggal di bawa tebing atasmya serta pinggirnya sungai," ungkap Abdul Rahman.

Sementara itu, Kepala Pelaksan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, saat ini, BPBD sudah menyediakan anggaran dengan nilai 1.225.000 perbulannya.

"BPBD membayar Selema 3 bulan dengan Rp1.225.000 per bulan," kata Teo.

Teo pun mengimbau kepada seluruh korban yang terdampak maupun tidak terdampak, bisa memilih kontrakannya sesuai keingininan.

Namun, Teo menyarankan, agar uang dari BPBD untuk proses hunian sementara ini dimaksimalkan sambil menunggu proses lanjutan dari relokasi ini.

"Saya informasikan ke warga, apabila lahan kontrakan yang lebih murah bisa lebih lama mereka, tadinya 3 bulan misalnya dapat yang 600-an ribu per bulan, berarti 6 bulan. Artinya uang yang ada bisa dimaksimalkan di hunian sementara sambil berproses terkait dengan relokasi yang saat ini pemerintah Kota Bogor bersurat ke BNPB maupun kementerian PUPR," tandasnya.

 

Berita Terkini