TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kebakaran Rumah Sakit Salak Bogor menyisakan emosi bagi petugas pemadam kebakaran atau Damkar.
Betapa tidak, petugas Damkar dianggap lambat dalam menangani kebakaran RS Salak Bogor.
Kebakaran Rumah Salak di Jalan Sudirman, Kota Bogor terjadi pada Jumat (7/4/2023).
Kebakaran RS Salak Bogor terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam menangani kebakaran Rumah Salak Bogor, total 14 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan.
Walau begitu, ada seorang wanita sales mobil yang mencemooh kehadiran Damkar.
Lewat akun Instagram @hyundaijabodetabek.stella, wanita itu menyebut anggota Damkar tidak jelas karena baru datang ke lokasi kebakaran 30 menit setelah kejadian.
"Damkarnya lama banget. Udah sampe setengah jam lebih baru datang, gak jelas banget, sumpah," kata suara wanita di video.
Wanita penjajak mobil merek ternama tersebut mengatakan sudah berulangkali menelepon Damkar namun tak ada jawaban.
"Ditelepon berkali-kali gak ada yang ngangkat, pelayanan masyarakat apa coba kaya gitu, gak jelas," katanya.
Menanggapi itu seorang anggota Damkar Bogor Givan Nuryansyah menekankan bahwa ia amat tersinggung atas ucapan wanita sales mobil tersebut.
"Saya salah satu anggota damkar merasa tersinggung atas postingan mba yang saya rasa menjatuhkan semangat kami untuk memadamkan setiap TKP kebakaran," tulisnya di Instagram.
Ia mengimbau bagi wanita sales mobil itu untuk memikirkan lebih dulu sebelum memposting sesuatu.
"Alangkah baiknya sebelum mba posting dipikirkan terlebih dahulu bagaimana kami petugas pemadam menerima laporan masuk, kami menerima laporan, lalu kami harus persiapan menggunakan alat pelindung diri yang dimana itu adalah perlengkapan wajib agar kami terhindar dari berbagai macam resiko di lokasi kebakaran bahkan untuk menjaga nyawa kami sekalipun," katanya.
Givan juga mengatakan faktor lain yang dihadapi Damkar dalam mencapai lokasi kebakaran RS Salak Bogor adalah padatnya lalu lintas.
"Situasi di jalanan tidak semulus yang mba bayangkan. Kepadatan jalanan, macetnya kota Bogor mungkin mba sudah tau bagaimana Kota Bogor kalau hari libur," kata Givan Nuryansyah.
"Kami bukan superman mba yang bisa terbang ke lokasi kebakaran, kami bukan dukun mba yang tahu kapan dan dimana akan terjadi kebakaran.
Kami hanya manusia biasa yang mempertaruhkan nyawa kami agar bisa membantu orang lain," tutupnya.
Diketahui bersama, kebakaran Rumah Sakit Salak Bogor diduga akibat korsleting listrik.
"Korsleting di seputaran medical check up. Di situ kemudian api menjalar ke bagian apotek. Petugas pemadam kebakaran langsung bergerak cepat karena kami khawatir akan kena ke pasien," kata Bima.
Bima Arya menuturkan, pemerintah daerah telah meminta Dinas Kesehatan menyiapkan tim untuk membantu pelayanan di RS Salak akibat kebakaran.
Ia pun menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Tim Dinkes sekarang standby, jangan sampai pelayanan di RS Salak ini terganggu," tutur Bima.
"Atensi kami, nomor satu adalah pasien. Alhamdulillah, karena agak jauh dan juga tidak terlalu banyak orang, jadi tidak dilaporkan ada korban jiwa," tambah dia.