TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan menyeret nama seorang dosen di kampus Surakarta menjadi perhatian publik.
Tindakan KDRT itu viral di media sosial Twitter.
Ya, akun bernama @wonderdyn membagikan kronologi KDRT yang terjadi.
Usut punya usut, pemilik akun Twitter tersebut merupakan anak dari ibu yang menjadi korban KDRT.
Sedangkan yang melakukan tindakan KDRT tak lain merupakan ayahnya.
Dini Dyana menjelaskan, KDRT yang diderita ibunya terjadi pada 6 Maret 2023.
Pada saat itu, kata Dini Dyana bersama ibunya pergi ke Kampus UNS untuk mencari keberadaan Bapak dan meminta ayahnya pulang kerumah.
Namun sayangnya, ayahnya itu tak merespon baik maksud kedatangan istri dan anaknya.
"Kami tidak mendapat Respon yang baik dari Bapak pada saat itu. Kami hanya meminta penjelasan dan meminta ia pulang," tulis Dini.
"Tepat di lantai 2 gedung B kampus UNS terjadi cekcok ibu dg bapak, saya menunggu di tangga. Kemudia saya mendengar teriakan ibu dan saya menghampirinya," tambahnya.
Saat menghampiri ibunya, Dini dibuat terkejut dengan kondisi tangan ibunya yang terjepit pintu.
"Saat itu ibu terjepit oleh pintu kelas yang sengaja di dorong dari dalam oleh bapak," tuturnya.
Tak hanya lebam akibat terjepit pintu, Dini menjelaskan jika ibunya juga dicakar.
"Saat hendak saya dorong pintu kelas tsb, bapak meraih leher ibu dan menyebabkan luka," tuturnya.
Mendengar keributan yang terjadi, mahasiswa dan satpam langsung bereaksi.
"Tidak lama kemudian ada satpam dan mahasiswi yang menghampiri kami," ungkapnya.
Baca juga: Penderitaan Putri Balqis Ibu Muda di Depok Alami KDRT Belasan Tahun, Malah Dipaksa Damai Oleh Polisi
Berlanjut ke luar kampus
Sementara itu, usai keributan yang terjadi di dalam kampus, Dini menjelaskan, jika ayahnya belum menyadari perbuatannya.
Dengan sekuat tenaga, Dini dan ibunya masih terus mengejar ayah demi bisa kembali pulang ke rumah.
"Bapak keluar kelas tersebut dan menghampiri satpam lalu keluar gedung kampus dengan tergesa-gesa. Bukannya mendapat jawaban, aku dan ibu malah ngejar2 bapak sampai flyover depan UNS," paparnya.
Atas kejadian KDRT yang menimpa ibunya, Dini mengaku telah membuat laporan ke pihak kepolisian.
"Saya dan Ibu telah membuat laporan ke @POLRESTASURAKAR mengenai KDRT," tuturnya.
Baca juga: Bukan Sekali, Orangtua Ibu Muda Korban KDRT di Depok Sebut Anaknya Sudah Sering Dipukuli Suami
Direspon Gibran
Sementara itu, kasus KDRT yang terjadi di Surakarta membuat Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming bereaksi.
Gibran Rakabuming merespon tweet yang dipaparkan Dian.
Melalui akun Twitter @gibran_tweet, Gibran Rakabuming terlihat geram.
Dia menginstruksikan agar korban melakukan perlindungan hukum.
"Langsung laporkan," tulis Gibran.