TKI Taiwan Bawa Anak Majikan

Hukuman Berat untuk Ibu Kandung Sha Wang Jika Kekeuh Tak Mau Temui Siti TKI di Taiwan, Bisa Dipidana

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: widi bogor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu kandung Sha Wang, atau mantan majikan Siti TKI di Taiwan terancam hukuman pidana jika tak mau menemui mantan ART-nya.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ibu kandung Sha Wang, atau mantan majikan Siti TKI di Taiwan terancam hukuman pidana.

Hukuman berat itu bisa dijerat kepada ibunda Sha Wang jika kekeuh tak ingin menemui Siti di Taiwan.

Diketahui hari ini, Kamis (6/7/2023), Siti dan Sha Wang berangkat ke Taiwan.

Maskapai China Air yang membawa mereka terbang pada pukul 14.30 WIB.

Setelah empat tahun tinggal di Karawang, ini pertama kalinya Sha Wang akan menginjakkan kakinya lagi di tanah kelahirannya, Taiwan.

Ini juga pertama kalinya Sha Wang akan berpisah dengan Siti setelah 10 tahun dirawat oleh ibu tiga anak itu.

Sebab jika Siti tak berhasil mendapatkan hak asuh Sha Wang secara resmi, maka ia harus rela pulang ke Indonesia sendirian.

Di Taiwan, Siti akan memperjuangan agar Sha Wang bisa tetap ia rawat di Indonesia.

Siti pun berharp bisa bertemu dengan kakak kandung Sha Wang, yang bisa menjadi satu-satunya kunci agar Siti bisa meraih kesempatan mengadopsi Sha Wang.

"Keinginannya satu, ketemu kakaknya. Saya pengen ketemu sama dia walaupun enggak lama, cukup satu dua menit. Karena kuncinya ada di dia," kata Siti di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Karawang, sebelum berangkat ke Bandara Soekarno Hatta, Kamis.

Namun Siti menyebut kalau kemungkinan dia bisa bertemu dengan kakak Sha Wang itu sangat tipis.

"Kalau gak ketemu kakaknya, berarti saya harus merelakan dia. Minta doanya aja yang terbaik buat anak ini. Kalau saya masih bisa nahan, takutnya dia drop," kata Siti sambil terisak.

Baca juga: Reaksi Anak Kandung Siti TKI Saat Sha Wang Pulang ke Taiwan: Kalau Tahu Pasti Gak Diizinin

Di samping itu, Faisal Soh mengatakan, kakak kandung Sha Wang pasti akan menemui Siti.

"Pasti ketemu, dan nanti dimediasikan," kata Faisal Soh saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis pagi.

Faisal Soh juga diketahui ikut mengantar Siti dan Sha Wang sampai di Bandara Soekarno Hatta.

"Saya mau ucapkan perpisahan ke Xiao Huang (Sha Wang)," tulis Faisal lagi.

Nantinya, kata Faisal Soh, pihak keluarga Sha Wang akan mendapat surat panggilan dari dinas sosial setempat.

"Nyampe Taiwan kan pasti dikasih surat panggilan, dari dinsos perlindungan anak, dari keimigrasian," kata dia.

Jika keluarga Sha Wang tak memenuhi panggilan itu, kemungkinan terburuknya maka mereka bisa dijerat pidana.

Apalagi, kata dia, Siti bisa saja menggugat keluarga Sha Wang.

Pasal yang disangkakan kepada ibu Sha wang yakni penelantaran anak.

Faisal Soh mengatakan, akan berat hukumannya jika dari bukti-bukti yang dibawa Siti bisa membuktikan kalau keluarga Sha Wang memang melakukan penelantaran.

Gerak gerik anak disabilitas asal Taiwan, Sha Wang (26) jelang pulang ke negaranya jadi sorotan. Mulai dari banting botol air mineral hingga teriak. (Kolase Facebook)

"Kalau benar terbukti melakukan penelantaran anak, ya gawat. Mereka mungkin bisa dipidana," jelasnya.

Bukan cuma itu saja, kakak Sha Wang juga bisa dijerat kasus pencucian uang.

Baca juga: Banting Botol hingga Teriak, Sha Wang Tak Tenang Detik-detik Pulang ke Taiwan, Siti TKI Nangis

Bukan tanpa sebab, dulu kakak Sha Wang itu mengirimkan uang ke Siti secara ilegal.

Hal itu juga dibenarkan oleh Faisal Soh.

"Mereka mengirimkan uang tanpa melalui bank, tapi melalui toko Indonesia kecil di Taiwan, di mana mereka tidak memiliki izin untuk pengiriman uang ini," kata dia.

Jika ditelusuri, maka ini bisa jadi menambah pasal yang menjerat keluarga Sha wang.

"Wah ini lebih gawat lagi," kata dia.

Meski begitu, Faisal Soh berharap kasus ini tidak memanjang hingga ke jalur hukum.

Ia berharap keluarga Sha Wang bisa duduk bersama dengan Siti untuk masa depan anak disabilitas itu.

Sehingga Sha Wang bisa dirawat oleh Siti di Indonesia, dan keluarga Sha wang bisa melanjutkan hidupnya lagi di Taiwan.

Berita Terkini