KEJAM! 4 Security Siksa Ayah 3 Anak Hingga Tewas, Istri Korban Kesal: Mereka Gak Minta Maaf

Penulis: Damanhuri
Editor: widi bogor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEJAM! 4 Security Siksa Ayah 3 Anak Hingga Tewas, Istri Korban Kesal: Mereka Gak Minta Maaf

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib malang dialami seorang pria bernama Hasanuddin (42).

Ayah tiga orang anak itu tewas usai disiksa oleh empat orang security tanpa ampun.

Nyawa warga Jalan Lodan Kampung Bandan RT 9/RW 2 Ancol, Pademangan, Jakarta Utara tersebut tak tertolong lantaran mendapatkan perlakukan kejam dari empat orang security.

Koban menderita sejumlah luka disekujur tubuhnya.

Dari mulai luka bakar, benda tumpul hingga cambukan.

Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana menjelaskan, korban tewas usai dianiaya empat oknum sekuriti Ancol berinisial P (35), H (33), K (43) dan S (31).

Seorang pelaku berinisial P memukuli Hasanuddin menggunakan tangan kosong dan bambu saat menginterogasi korban di pos sekuriti.

Kemudian, melihat korban yang sudah berdarah-darah, pelaku lainnya yakni H langsung menendang korban yang mencoba keluar.

Namun, tak berselang lama, pelaku ketiga yakni K datang membawa kabel sepanjang dua meter.

Kabel tersebut digunakan K untuk mencambuk korban tanpa ampun.

Penyiksaan yang dilakukan oknum security in berlanjut, H kemudian membakar kain dan meneteskan bara apinya ke tubuh korban diikuti dengan S dengan meneteskan para api dari kursi plastik yang dibakar.

"Setelah melihat korban sudah berdarah-darah lagi, sempat pelaku H membakar sebuah kain lalu meneteskan kepada tubuh korban," terang AKP I Gede Gustiyana melansir Warta Kota.

Kemudian, pada saat meneteskan itu datang lagi pelaku baru inisial S.

"Dia juga mencari benda yang bisa dibakar yaitu kaki kursi plastik yang sudah rusak, diteteskan juga kepada korban," ungkapnya.

Kanit Reskrim Polsek Pademangan I Gede Gustiyana menjelaskan adanya kasus penganiayaan dan penyiksaan hingga menyebabkan korban tewas di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Pelakunya adalah 4 oranhg sekuriti Ancoil (Wartakotalive.com/ M Rifqi Ibnumasy)

Penyiksaan diakhiri dengan menyiramkan air cabai ke sekujur tubuh korban hingga membuatnya tak berdaya. 

Tak Ada Barang Bukti Pencurian

Korban Hasanuddin dituduh melakukan pencurian hingga mengalami penyiksaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Menurt AKP I Gede Gustiyana, Hasanuddin (42) meregang nyawa usai dianiaya empat oknum sekuriti Ancol Taman Impian, Pademangan, Jakarta Utara pada Sabtu (29/7/2023) lalu.

"Diduga oleh saksi bahwa korban ini adalah salah satu orang yang melakukan tindak pidana (pencurian) di daerah Ancol," kata Gustiyana saat dikonfirmasi, Selasa (1/7/2023).

Meski tak ada barang bukti pencurian, empat oknum sekuriti Ancol terus menganiaya Hasanuddin dengan berbagai alat.

"Cuma waktu kita amankan tidak ada barang bukti satu pun yang ada pada si korban jadi belum bisa kami menyampaikan korban ini adalah pelaku pencurian," kata dia.

Sekuriti Ancol bertindak sadis, menganiaya terduga copet hingga tewas. Tampak, jasad Hasanuddin, korban penganiayaan oleh oknum sekuriti Ancol sedang dievakuasi, Sabtu (29/7/2023). (Dok: Istimewa) (istimewa)

Atas perbuatannya, keempat pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUA Pidana Ayat 2 ke-3E dan Pasal 351 Ayat 3 tentang kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia dengan ancaman hukuman 12 tahun kurungan.

Pelaku Hanya Diam

Upi Siti Mardiana (37), istri almarhum Hasanuddin (42) tak habis pikir para pelaku tega melakukan pengiayaan kepada suaminya hingga tewas.

Upi pun sempat menemui para pelaku di Polsek Pademangan, Jakarta Utara.

"Saya ngomong ke dia kok bisa sampai segitunya Pak pukuli suami saya, itu pun suami saya belum jelas salah," kata Upi saat ditemui di kediamannya Jalan Lodan Kampung Bandan RT 9/RW 2 Ancol, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (2/7/2023) malam.

Menurutnya, para pelaku hanya terdiam saat Upi berbicara tanpa memberikan respon.

Ilustrasi (Tribun Kaltim)

"Dia (pelaku,red) cuma diam doang nggak ada sepatah kata pun maaf dari dia," sambungnya.

Upi pun kesal lantaran tak ada permintaan maaf dari pelaku.

"Dia nggak minta maaf sama sekali sampai saya bilang 'saya sudah ngomong panjang lebar seperti ini nggak ada minta maaf sama sekali?'," ungkapnya.

Upi menyayangkan perlakuan semena-mena pelaku lantaran menganiaya suaminya dengan kejam hingga meninggal.

"Jadi suami saya dipukul pakai bambu sampai bambunya patah-patah, dipukul pakai kawat, sampai ada tetesan bakaran plastik di badannya," tandasnya.

Berita Terkini