TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Maulid Nabi yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, tahun ini bertepatan dengan tanggal 28 September 2023.
Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Sebagai bentuk rasa cinta sebagai umat muslim terhadap Rasulullah, dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan tertentu.
Amalan-amalan ini diyakini bisa mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang menjalaninya.
Lantas, amalan apa saja yang bisa dikerjakan pada Maulid Nabi?
Berikut ini amalan-amalan yang dapat dikerjakan umat muslim di bulan Rabiul Awal, dilansir dari umma.id.
1. Membaca sholawat Nabi
Sebagai bulannya kelahiran sekaligus bulan wafatnya sang utusan, di bulan inilah waktu yang tepat memperbanyak sholawat.
Sholawat merupakan doa dan seruan kepada Allah SWT untuk memohon berkah.
Sholawat juga dapat diartikan sebagai penghargaan dan kehormatan yang agung kepada Rasulullah SAW.
Perintah bersholawat sudah jelas sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat Al Ahzab : 56.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā
Artinya:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al Quran Surat Al Ahzab 33: 56).
Baca juga: Lirik Sholawat Badar Versi Haddad Alwi dan Sulis, Dibaca saat Maulid Nabi Muhammad, Ini Keutamaannya
Lantas sholawat nabi apa yang diucapkan umat muslim?
Satu di antara bentuk bacaan sholawat Nabi yang utama yang setiap waktu dibaca dalam shalat dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:
اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أَٰلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamma shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka Hamidum Majid)
Artinya :
“Ya Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) sholawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi sholawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah.”
“Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha terpuji (lagi) Maha Mulia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Memperbanyak sedekah
Bersedekah merupakan amalan yang tiada henti untuk diamalkan setiap harinya.
Sedekah juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan Rasul-NYA.
Sedekah adalah pemberian secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Sudah menjadi kewajiban seorang muslim menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagai kepada sudaranya yang serba kekurangan.
Sedekah harus dilandasi oleh rasa ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan.
Allah SWT menjelaskan keistimewaan orang bersedekah dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 261.
"Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Allah SWT juga telah menjanjikan surga bagi mereka yang rela menafkahkan sebagian hartanya untuk orang yang membutuhkan.
Sebagaimana hal ini terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran : 133-134.
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn
Artinya:
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."
Baca juga: Teks Sholawat Mahalul Qiyam Tulisan Arab dan Latin, Baca Saat Maulid Nabi Muhammad SAW
3. Santuni anak Yatim Piatu
Kedudukan anak yatim sangat istimewa di mata Islam, tak heran jika anjuran menyantuni anak yatim sangat ditekankan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Allah SWT tidak hanya menjanjikan surga bagi orang-orang yang ikhlas dan tulus merawat dan menyayangi anak yatim.
Tapi juga berbagai pahala lainnya yang akan diberikan kepada orang-orang tersebut, baik selama hidup di bumi maupun ketika sudah berada di akhirat.
Anak yatim yang kurang mampu memiliki kedudukan yang utama dan menjadi prioritas dalam menerima santunan, zakat, infaq, dan shodaqoh.
Mereka sangat dimuliakan oleh Allah SWT hingga disebut sebanyak 23 kali di dalam Al-Quran.
Melalui Al-Qur’an Allah SWT secara tegas mengatakan bahwa anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan seperti yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 220:
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
4. Melaksanakan puasa sunnah
Mengerjakan amalan puasa sunnah juga sangat dianjurkan di bulan Rabiul Awal.
Terlebih, amalan puasa sunnah sebenarnya dapat dikerjakan kapan pun karena terdapat di setiap bulannya.
Seperti mengerjakan amalan puasa sunnah, puasa senin dan kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan lainnya.
Memperbanyak amalan kebaikan
Seperti pada bulan lainnya, di Rabiul Awal juga muslim dianjurkan memperbanyak amalan.
Seperti memperbanyak dzikir, mengamalkan shalat sunnah, hingga tilawah Al Quran.
Sesungguhnya mengerjakan amalan kebaikan dapat diamalkan kapan saja.
Selain itu, beberapa amalan kebaikan yang tak akan terputus, bahkan hingga hambasahaya telah tiada.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pahalanya Luar Biasa, Inilah 4 Amalan Sambut Maulid Nabi 1444 Hijriah di Bulan Rabiul Awal