Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Baliho Partai Demokrat yang terdapat gambar antara Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih banyak terpasang di beberapa titik Kota Bogor.
Namun sikap yang diambil oleh DPC Partai Demokrat Kota Bogor tetap menginginkan semua baliho yang terdapat gambar Anies Baswedan harus ditutup.
Menurutnya kalau gambar tersebut harus disobek dikhawatirkan ada pihak yang merasa sakit hati.
"Kalau sikap arahan dari DPP sudah jelas ya mengenai wajah pak Anies sama mas AHY, ada dibeberapa daerah itukan sudah ada yang merobek ya ata menggunting menghilangkan wajahnya pak Anies," ucap Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Bogor, Eka Rachman Wahyudi pada TribunnewsBogor.com, Rabu (6/9/2023).
"Cuma dari kita di Kota Bogor daripada merobek, merusak menjadi jelek mendingan diturunin terus kita tutup pakai lakban wajahnya biar lebih bagus. Kalau disobek kan gak enak ya takut sakit hati atau apa ya," sambungnya.
Meskipun memiliki sikap yang cukup tegas mengenai baliho tersebut, saat ini di Kota Bogor masih banyak baliho Partai Demokrat yang menampilkan wajah Anies Baswedan.
Dirinya mewajari soal belum meratanya penghapusan wajah Anies Baswedan itu karena menurutnya perpecahan tersebut belum lama terjadi.
"Sudah ada dari beberapa teman Bacaleg yang memasang baliho atau banner itu dilakban, wajahnya pak Anies. Belum merata karena kejadiannya baru kemarin hari Sabtu. Ada yang beberapa sudah disobek wajahnya pak Anies," paparnya.
Meskipun kecewa dengan dipilihnya Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres mendali Anies Baswedan, pihaknya tetap memaafkan persoalan tersebut namun tidak untuk dilupakan.
Untuk persoalan koalisi apakah akan merapat ke kubu Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto, pihaknya mengaku tidak menutup kemungkinan akan berlabuh ke salah satu dari kedua capres tersebut.
Saat ini pihak DPC Partai Demokrat Kota Bogor masih menunggu instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
"Kedepannya kita sudah memaafkan sama seperti mas AHY tapi tidak melupakan kejadian seperti itu, kedepannya nunggu arahan dari DPP. Mau arahnya ke Paslon a atau Paslon b lagi menunggu dari majelis tinggi di DPP," tandasnya.