TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menyelenggarakan Islamic Economics Winter Course (IESWC) 2023.
Tahun ini merupakan tahun kelima diadakan acara ini.
Kegiatan ini menarik minat kalangan akademisi dan praktisi, terdaftar sebanyak 357 peserta dari 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Bangladesh, Filipina, Qatar, Sri Lanka, Uganda, Tanzania, dan Nigeria.
Pada tahun ini, pelaksanaan IESWC bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dan Prudential Syariah dengan mengusung tema ‘Keuangan Sosial Islam dalam Mendukung Green Economy’.
Terdapat 17 kelas daring yang disediakan bagi peserta. Beberapa narasumber merupakan para ahli dari dalam maupun luar negeri seperti Dr M Obaidullah, Dr Farhah Mahadi dari International Islamic University Malaysia (IIUM), Prof Baharom Abdul Hamid dari University of Islamic Finance (INCEIF), Prof Raditya Sukman dari Universitas Airlangga, Dr Eskandar Shah dari Hamad bin Khalifa University, dan masih banyak lagi.
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB University, Dr Khalifah Muhamad Ali, menyatakan, IESWC dilaksanakan secara terbuka agar dapat menjadi sarana peningkatan literasi ekonomi syariah, khususnya terkait keuangan sosial Islam.
Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi sarana bagi seluruh peserta agar dapat belajar dan berdiskusi secara langsung dengan pakar keuangan sosial Islam.
“Dari kegiatan ini, peserta dapat memperoleh pengajaran terkait pemanfaatan dan pendayagunaan instrumen keuangan sosial Islam dalam mendukung keuangan hijau yang berkelanjutan,” terangnya.
Dr Khalifah mengungkap, sektor keuangan sosial Islam nyatanya berdampak signifikan dalam mendukung pemerataan distribusi kekayaan serta ekonomi yang mendukung lingkungan.
Melalui zakat infak dan sedekah misalnya, dapat membantu masyarakat pesisir dalam meningkatkan ekonomi dan kelestarian alam.
“Bahkan, wakaf dapat dioptimalkan menjadi hutan wakaf seperti Waqf Forest Bogor untuk menjaga lingkungan dan cadangan air bagi masyarakat setempat,” tandas Dr Khalifah.
Dalam kegiatan ini, peserta yang mengikuti secara luring juga mengikuti field trip ke wilayah Tegalwaru, Bogor dan proyek Cash Waqf Linked Sukuk di Agribusiness Technology Park (ATP) IPB University.
Di akhir program, dilakukan penyerahan waqf share ke Badan Pengelola Bisnis, Investasi dan Wakaf (BP Biswaf) IPB University dari hasil kontribusi peserta selama IESWC berlangsung.
Hal ini menjadikan agenda IESWC 2023 tidak hanya sebagai forum diskusi dan transfer pengetahuan, tetapi juga aksi nyata dari keuangan sosial Islam untuk ekonomi hijau. (*)