Kasus Pembunuhan di Subang

Sebelum Tragis Jadi Korban Kasus Subang, Amel Pernah Alami Tragedi Pilu, Tuti Mati-matian Berkorban

Penulis: khairunnisa
Editor: widi bogor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kenangan hidup korban kasus Subang, Tuti dan Amalia. Sebelum bernasib tragis jadi korban pembunuhan, Amel pernah alami insiden pilu hingga membuat Tuti mati-matian berjuang

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nasibnya tragis jadi korban pembunuhan, Amalia Mustika Ratu alias Amel nyatanya pernah mengalami insiden memilukan.

Jauh sebelum tragedi kasus Subang, Amel rupanya sempat nyaris meregang nyawa.

Hal itu membuat ibunda Amel, Tuti Suhartini mati-matian berkorban.

Apa yang pernah terjadi pada Amel?

Bertetangga dekat hingga rumahnya bersebelahan, Cucu tahu betul hubungan keluarga mendiang Tuti.

Terlebih semasa hidupnya, Tuti dan Amel sering belanja di warung milik Cucu yang letaknya di sebelah rumahnya.

Diingat Cucu, mendiang Tuti dan Amel sama-sama berperilaku ramah dan baik hati.

"Sama tetangga itu baik, ramah, dermawan, lembut orangnya bu Tuti," pungkas Cucu dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Heri Susanto, Minggu (12/11/2023).

Lalu khusus untuk Amel, Cucu masih hafal betul adik dari Yoris tersebut.

Diakui Cucu, Amel adalah wanita cantik yang manja serta senang anak kecil dan kucing.

"Kalau Neng Amel itu orangnya manja, kemayu, baik, yang mencolok dari neng Amel itu manja," kata Cucu.

TKP Kasus Subang Dijarah ? banyak perabot Hilang Pasca Pembunuhan Tuti dan Amel (Kolase TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Insiden Pilu Dialami Amel

Kerap mengobrol dengan Tuti dan Amel, Cucu teringat akan sebuah kejadian.

Bahwa saat masih SMA, Amel pernah nyaris meregang nyawa gara-gara kecelakaan.

Ya, Amel pernah terjatuh dari motor hingga membuat kelingking di kakinya patah.

Atas kejadian tersebut, Tuti pun panik dan langsung membawa putri tercintanya itu berobat.

"Dulu pernah kejadian Neng Amel jatuh dari motor waktu SMA, kelingkingnya patah. Terus nginep di bengkel patah tulang pak haji di Mayang Cisalak," ujar Cucu.

Demi kesembuhan Amel, Tuti sampai mati-matian berkorban.

Yakni Tuti berbulan-bulan menunggu putrinya berobat patah tulang.

"Sampai ditungguin, pak haji bilang ke mamahnya (Tuti) 'bu, sayang anak cewek sampai ditungguin'. Enggak sekolah berapa bulan sampai enggak ada bekasnya," imbuh Cucu.

Pengorbanan Tuti untuk Amel tak berhenti sampai di situ.

Tuti bahkan rela merogoh kocek dalam-dalam agar sang putri bisa nyaman berkuliah.

Khusus untuk Amel, Tuti sampai membayar uang kosan mewah Rp15 juta pertahun.

Hal itu dilakukan Tuti agar Amel tak pernah berjalan jauh dari kosannya ke gedung perkuliahan.

"Amel kuliah, bu Tuti bilang gini 'teh Amel mah di Bandung kuliahnya, kosannya depan kuliahan (gedung kampus) enggak jauh karena kan takut kakinya (sakit lagi)'," ucap Cucu.

Tak cuma itu, Tuti bahkan sampai memerhatikan fasilitas bagus untuk Amel.

Tuti tak ingin anak gadis satu-satunya itu kembali merasakan kesakitan.

"Katanya (Bu Tuti) fasilitasnya (di kosan) air hangat, kasihan bekas patah tulang. Neng Amel mah enggak boleh kena air dingin, takut sakit lagi kakinya," pungkas Cucu.

Demi Amel, Tuti pun rela menginap di kosannya Amel.

Hal itu dilakukan Tuti agar bisa menjaga Amel saat perkuliahan.

"Karena kesayangan, ditungguinnya berbulan-bulan (Amel kuliah) sama mamanya, nginep di sana (kosan). Amel orangnya paling disayang," kata Cucu.

Nasib Tuti dan Amel Menyedihkan

Diwartakan sebelumnya, nasib Tuti dan Amel hingga kini masih membuat publik pilu.

Betapa tidak, Tuti dan Amel jadi korban kesadisan pembunuh berdarah dingin.

Secara keji, ibu dan anak itu dibunuh dan jasadnya disembunyikan di bagasi mobil Alphard.

Mengungkap kasus tersebut secara jelas, Danu selaku tersangka pun blak-blakan.

Yoris Raja Amarullah akhirnya luluh dan setuju jika tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang, Muhamad Ramdanu, jadi justice collaborator (JC). (Kolase Ist Youtube)

Termasuk dengan peran empat tersangka lainnya dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.

Diungkap Danu, sosok yang jadi dalang dan eksekutor utama kasus Subang adalah Yosef, ayah sekaligus suami korban.

Kepada penyidik, Danu bahkan menyebut Yosef lah yang mengangkat mayat Amel lalu meletakannya di bagasi mobil Alphard.

Sementara kata Danu, jasad Tuti diseret lalu diangkat oleh empat tersangka termasuk dirinya, yakni oleh Yosef, Arighi, dan Abi anak Mimin.

Terkait pengakuan Danu, penyidik Polda Jabar masih melakukan penyelidikan.

Dalam waktu dekat, pihak kepolisian bakal menggelar rekonstruksi.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Berita Terkini