Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PAMIJAHAN - Baliah, seorang wanita paruh baya tengah menjadi sorotan saat mengemis di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Pasalnya, aksinya dalam meminta-minta terbilang unik. Sambil memegang baskom dan tas gendong berwarna hitam, ia memohon belas kasih dari pengendara yang lewat di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Baliah mengucapkan a kasian a dan teh kasian teh' dengan intonasi nada yang membuat terngiang-ngiang.
Wanita paruh baya itu merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Rumahnya berada di dalam gang sempit dan jauh dari kata mewah yang berada di belakang kantor Desa Ciasihan.
Jika diukur, mungkin rumahnya memiliki luas tidak sampai 100 meter.
Cat depan rumahnya pun sudah nampak lusuh dan warnanya tak beraturan. Tembok rumahnya berwarna ungu, namun tidak semua rata dengan warna senada.
Terlihat cat berwarna ungu itu tidak menutup semua dinding depan rumahnya sehingga masih terlihat cat warna hijau yang merupakan warna rumahnya sebelumnya.
Sementara itu pada bagian dalam rumahnya berwarna hijau dengan berlantaikan keramik berwarna putih.
Konstruksi bangunnya menggunakan material bata kuning, hal itu terlihat dari dinding samping rumahnya yang tidak ditutup oleh plester.
Ya, Baliah memang merupakan keluarga dengan kategori kurang mampu.
Ia menjadi tulang punggung bagi keluarga kecilnya agar terus bisa hidup.
Suaminya yang diketahui bernama Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu yang bekerja serabutan.
Sementara itu, ia juga harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak laki-laki semata wayanngnya yang duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar.
Baliah pun tidak seperti manusia normal pada umumnya yang mudah dalam berkomunikasi. Ia memiliki sedikit gangguan kesehatan mental sehingga setiap ucapannya harus dipahami dengan seksama. Hal itu diakui pula oleh orang-orang di sekitarnya.