TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Entah setan apa yang merasuki tubuh Tarsum, pria berusia 41 tahun asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Lelaki yang dikenal juragan domba ini malah beralih profesi jadi sang penjagal sadis.
Yanti, istrinya sendiri tewas dimutilasi oleh Tarsum.
Tak hanya dimutilasi, Tarsum juga menjual daging potongan tubuh istrinya kepada warga.
Insiden mengerikan ini terjadi di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Seorang ibu berusia 40 tahun itu tewas dibunuh lalu dimutilasi oleh suaminya sendiri yakni Tarsum pada hari pada Jumat (3/4/2024).
Usai memutilasi tubuh istrinya, Tarsum kemudian membawa potongan tubuh Yanti ke pos ronda.
Bahkan, ia nekat menawarkan potongan daging tubuh istrinya ke warga hingga kepada Ketua RT.
Yoyo mengatakan, Tarsum sempat menawarkan agar warga membeli daging hasil mutilasi.
Saat itu pelaku membawa potongan tubuh hasil mutilasi dengan baskom.
"Peser daging si Yanti, peser tah daging Yanti (beli nih daging Yanti, beli nih daging Yanti)," kata Ketua RT Yoyo, menirukan ucapan Tarsum.
Aksi mengerikan yang dilakukan Tarsum itu bahkan sempat direkam diam-diam oleh warga sekitar.
Di mana pada video yang beredar, Tarsum terlihat memanggul potongan tubuh istrinya bagian bawah lalu meletakkannya di depan pos ronda.
Ia lalu meletakkan potongan tubuh lainnya ke depan rumah tetangganya.
Tarsum dimata warga merupakan sosok yang sudah tak asing lagi.
Sebab, ia dikenal sebagai seorang juragan domba dan sapi.
Menurut Yoyo, sebelum kejadian mutilasi yang membuat geger warga di kampungnya itu, pelaku Tarsum dikabarkan didatangi orang yang menagih utang.
Bahkan, Tarsum sempat mencoba mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok lalu mencekik lehernya sendiri.
Namun, aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Tarsum berhasil digagalkan warga.
"3 hari lalu depresi sebelum kejadian," kata Yoyo Tarya.
Saat itu, sang korban Yanti melaporkan perubahan sikap suaminya hingga ingin mengakhiri hidup kepada Puskesmas setempat.
Yanti berharap, suaminya bisa sembuh dari depresi.
"Menurut istri dan keluarga sejak Senin ada perubahan perilaku, sehingga konsultasi dengan Puskesmas Rancah," kata Kapolres Ciamis, Kompol Akmal.
Saat itu menurut Akmal, petugas dari Puskesmas Rancah juga sempat mendatangi ke rumah pelaku untuk mengecek keadaannya.
"Puskesmas sempat datang dan (pelaku) diberikan obat penenang," ujarnya.
Kemudian Kompol Akmal juga menjelaskan perubahan perilaku yang dirasakan keluarga.
Menurut keluarganya, Tarsum berubah menjadi sosok yang tempramental.
"Bahkan meninggalkan rumah tanpa memberi tahu kepada keluarga," jelasnya.
Motif Pelaku
Kapolres Ciamis, Kompol Akmal mengungkap motif pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Tarsum kepada istrinya sendiri, Yanti.
Berdasarkan pengakuan Tarsum pada polisi, saat itu terjadi cekcok antara korban dan pelaku.
Tak mau meladeni suaminya yang sedang marah, Yanti pun memutuskan untuk keluar dari rumahnya.
"Dikejar oleh pelaku sampai di tanjakan kurang lebih 30 meter dari rumah," jelas Kompol Akmal.
Saat berhasil mengejar Yanti, Tarsum pun langsung memukul bagian belakang korban dengan kayu berukuran satu meter yang membuat tubuh Yanti langsung ambruk.
"Setelah itu baru dilakukan mutilasi oleh pelaku," kata Akmal.
Diduga Tarsum memotong bagian tubuh istrinya di TKP tersebut kemudian membawa beberapa bagian tubuh Yanti ke sejumlah tempat.
Menurut Kompol Akmal, hingga saat ini keterangan dari Tarsum masih labil dan terkadang berubah-ubah.
Namun hasil pemeriksaan sementara, salah satu motif Tarsum tega memutilasi istrinya yakni karena faktor ekonomi.
"Istrinya terlibat utang dan itu membebani pikirannya, cukup mengganggu sampai sering cekcok dengan istrinya," jelas dia lagi.
Selain itu, Kopol Akmal juga mendalami adanya dugaan pelaku depresi.
Sebab sekitar seminggu terakhir, keluarga dan korban menghubungi puskesmas soal perubahan perilaku Tarsum.
"Sempat didatangi juga (oleh puskesmas), pelaku menyampaikan kondisinya baik-baik saja, kemudian diberikan obat penenang. Setelah itu tidak ada update lagi dari keluarga," jelas dia.