Akhir Persoalan Bocah Lapar di Bojonggede, Kini Kades Anggap TikToker yang Viralkan Sebagai Adik

Penulis: Muamarrudin Irfani
Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen sejuk antara Kades Rawapanjang Mohammad Agus dengan pengunggah video viral Gibran di wilayah Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (tangkapan layar @kecamatanbojonggede)

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Persoalan anak kecil bernama Gibran yang menangis karena kelaparan di wilayah Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor berakhir indah.

Pasalnya, keluarga Gibran kini telah mendapat perhatian khusus dari pemerintah maupun di tingkat desa hingga pemerintah pusat melalui Kemeterian Sosial (Kemensos) RI.

Keluarga tersebut kini sudah menerima berbagai macam bantuan mulai dari mainan anak, perlengkapan rumah, hingga bantuan paket usaha untuk ayah Gibran, yakni Hamzah.

Gibran yang masih duduk di bangku kelas satu Madrasah Ibtidaiyah itu pun akan kembali mengenyam pendidikan setelah sebelumnya sempat terseok-seok.

Kades Rawapanjang Mohammad Agus pun mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan perhatian terhadap warganya tersebut.

Ia mengaku sangat senang melihat Gibran dan dua adiknya yang masih sangat kecil itu nampak bahagia mendapatkan banyak perhatian.

"Semoga bantuan apapun dan niat baik kita yang sudah kita berikan mendapat ganjaran pahala yang berlimpah untuk kita semua, aamiin," ujarnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (9/5/2024).

Selain itu, hal yang membuat suasana semakin sejuk adalah keharmonisan yang ditunjukan oleh dirinya dengan Ahmad Saugi selaku orang yang memviralkan video tersebut.

Sebagaimana diketahui pada awal permasalahan Gibran ini mencuat, Mohammad Agus nampak begitu defensif dalam menjaga privasi dari warganya tersebut.

Bahkan ia pun menegaskan tak segan untuk menempuh jalur hukum terhadap Ahmad Saugi yang telah menyalahi aturan dalam membuat konten karena tidak meminta izin kepada pihak keluarga dan juga secara terang-terangan menampilkan wajah anak di bawah umur dalam konten yang menurutnya sensitif.

Meski persoalan itupun telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan video klarifikasi yang dibuat oleh Ahmad Saugi, namun warganet menuding di balik video klarifikasi itu ada unsur intimidasi sehingga banyak juga yang menyalahkan sosok kepala desa Rawapanjang tersebut.

Setelah kebahagiaan menghampiri keluarga Gibran usai bertemu dengan Kemensos RI di kantor desa, Ahmad Saugi pun membuat video yang menunjukkan keakrabannya dengan Mohammad Agus.

Keduanya menunjukkan tidak ada lagi persoalan lanjutan setelah video klarifikasi itu dibuat dan sekaligus menjawab kegundahan netizen selama ini.

Mohammad Agus pun mengaku telah menganggap Ahmad Saugi saat ini bukanlah orang asing lagi baginya.

"Alhamdulillah udah jadi adik saya, kita udah anggap keluarga karena kan beliau juga selalu berada di desa Rawapanjang aktifitasnya," ucapnya.

Ia mengatakan, kejadian kemarin menjadi pembelajaran bagi siapapun agar lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial. 

"Kita sama-sama lah, kita juga ingin memberikan yang terbaik untuk Gibran juga, saya ingin memberikan yang terbaik untuk bang Saugi, enggak ada niatan lain," pungkasnya.

Berita Terkini